Siang hari disekolah elite mereka ada jam kosong mereka berempat melarikan diri dari kelas dan menuju ke perpus , saat mereka masuk perpus ternyata melihat Geng Alay duduk di sudut dekat buku Teen Fiction yang sedang memerhatikan kami berempat masuk Perpus .
ADANNNN , ARONNNN..
Suara teriakan menggelegar diantara orang berempat itu. Dipanggil layaknya Artis , dua anak itu.Saat itu Anisa mendekati Adan diajaknya lah membaca buku entah buku apa yang dibaca mereka , Aku dan Tania duduk berdua dimeja perpus , tak lama Alula mendekati Aron yang sedang berdiri mencari buku di depan kami .
"Ron, kita nyudut di ujung sana yuk!" Ajak Alula
" Enak aja ngajak-ngajak orang." Cetus Aron
Alula menarik nafas lalu menghembuskannya kembali dan memegang tangan Aron .
"Lepas!! Pacar gue Diara!!." Sentak Aron membuat Alula kaget , Tania pun heran karna setaunya dia benci Diara , Mata Diara pun melotot ke Aron .
"Apa!? Lo mau pacaran sama cewe yang suka batuk-batuk itu." Jarinya Menunjuk ke Muka Diara.
"Peduli apa lo?!" Aron mendekatkan mukanya ke Alula nafas bertemu nafas membuat Alula deg-degan baper .
"Ga..peduli..apa-apa..hehe..." Lembutnya Alula membuat pipi nya merah karena pede akan pikiran negatif nya tadi.
Saat sadar Aron langsung membuang muka dari hadapan Alula dan langsung mendorong Alula hingga terjatuh.
"braak aw... Ihh Aron mah rese sama Alula."
Alula menjadi bahan sorotan 2 Geng tersebut dan langsung mendekati ke geng Alaynya.
Aron pun mendekati Diara dan mengingatkan Diara sudah minum obat belum. Di benak Diara ada 1000 pertanyaan , Kenapa Aron begini dengannya..
"Obat sudah di minum ra?? ."
"Belum."
" Lah diminum dong ra, ntar sakit.."
"Ciee, tumben peduli amat sama Jodohannya ." Seru Tania sambil senyum melihat ke arah Aron dan Diara.
"Nanti!! sosoan peduli banget." Dengus Diara
Tak lama muncul Adan dihadapan Diara , Tania dan Aron lalu mendadak izin pamit terburu-buru ke kelas sepertinya Adan cemburu melihat Diara dan Aron berdua.
"Guys! gue langsung cuss ke kelas ya, bye!" Cetus Adan.
Rasanya ingin ku kejar Adan . Batin Diara.
"Yeh tu anak main tinggal aja dari tadi ." Seru Aron sambil melihat Adan berlari ke pintu keluar.
"Yok!,keluar juga." Ajak Tania
"Ettt Kamu aja , Aku sama Diara ingin bedua , please.." Aron memohon ke Tania.
"Gak!" Cetus Diara dengan menghentakkan kakinya .
"hmm."gumam Aron sambil menatapi gerak-gerik Diara.
"Ayok!!." Lalu Diara menarik tangan Tania dan meninggalkan Aron sendirian di perpus.
Aku tu sengaja gitu ke Aron karena aku udah tau Aron hati harian suka berubah mood , tadi itu mungkin lagi kena mood Aron yang baik hati dengan aku , lah besok-besok kan belum tentu.. Dari pada aku BAPER sendiri enak aku cuekkin duluan.
Ucap Batinnya Diara.SAAT DI KELAS KEBETULAN KEADAAN KELAS MASIH JAM KOSONG , SISWA-SISWI PUN MELAKUKAN MASING-MASING KEGIATAN YANG TAK BERFAEDAH .
Tania dan Diara di kelas lagi duduk maen hp , Tania main game Diara buka instagram , Begitupun Adan yang sudah terlelap tidur di belakang kelasnya. Aron masih menetap di Perpus entah apa yang di lakukannya sepertinya dia juga lagi santai di ruang perpus karna dingin .
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi DIARA
Ficção AdolescenteAgista Diara Maurine , Gadis cantik dengan panggilan memakai nama panjang bagian tengah, tepat nya Diara , memiliki watak yang tegar dalam menghadapi cobaan yang di alaminya . Gadis cantik itu memiliki penyakit dalam yang cukup parah.. Namun Si angg...