"aku berangkat sekolah dulu" ucap Lily sambil berjalan menuju pintu utama rumah.
"Kakmppt! Berangkmmp baremg kitampt aja! Bolehkamppt ayah?" Ucap Mark sambil memakai sepatu dan memakan roti dimulutnya.
"Mark! Habiskan dulu makananmu baru kamu bicara" ucap bunda.
Setelah Mark menelan habis roti yg ada dimulutnya dia kembali berbicara.
"Bolehkan ayah?" Ucap Mark sambil melihat keluarganya itu, iya tau kalau kakak dan orang tuanya itu sedang dalam keadaan yg tidak baik.
"Ayah? Bunda? Bolehkan?" Mark meminta kepastian lagi, jujur ia rindu saat keluarganya masih hangat seperti dulu.
"Emmm, Mark kakak lebih baik berangkat sekarang lagian arah sekolah kakak dan kamu berbeda bukan? Kakak tidak mau membuat mu terlambat apalagi ayah. Ayah ada meeting dikantor sekarang, benarkan yah?" Lily yg sedari tadi diampun menjawab pertanyaan Mark.
"Mar- "
"Benar, ayahmu ini sedang ditunggu kliennya di kantornya. Sebaiknya kau lebih cepat pergi dari rumah ini. CEPATT KAU PERGI KE SEKOLAH!!!!"
Ucapan Lily terhenti saat bundanya memotong pembicaraannya dengan nada yg ketus membuat Lily dengan berat hati pergi dari rumah itu menuju sekolahnya.
Diperjalanan Lily berpikir kenapa bundanya tega menyuruhnya ke sekolah dengan cara kasar seperti itu, kata-katanya memang biasa tapi nadanya dan apakah pantas seorang ibu menyuruh anaknya kesekolah dengan cara seperti itu.
"Astaga, aku tidak boleh berpikiran seperti itu. Bagaimanapun juga bunda adalah orang yg merawatku sedari kecil. Maafkan aku." Lily mengeleng-gelengkan kepalanya tak terasa dia sudah sampai disekolahnya.
"Lily!!!"seseorang memanggilnya, ia pun menoleh kebelakang dan yah ia menemukan seseorang yg memanggilnya tadi.
"Ada apa jeff?" Tanya Lily kepada orang yg sekarang ini berada disampingnya itu sambil merangkul bahunya, ya dia Jeffrey sahabatnya yg terbaik dan ya mungkin tercinta.
"Tak apa aku hanya ingin menyapamu, apakah aku tidak boleh menyapa sahabatku yg cantik ini? Hmm.." kata Jeffrey sambil tersenyum menggoda.
"ah kau ini apa-apaan?!?! Kau jangan mengodaku Jeff, aku tidak akan termakan rayuan busukmu itu hahahhaa..." kata Lily sambil tertawa, apalagi saat ia melihat wajah Jeffrey yg mengerucutkan bibirnya lucu sampai melihatkan dimple yg dia punya.
"Oh ayolah jeff, kita ini udah dewasa kenapa kamu memasang wajah menyebalkan seperti itu?"
"Lily, kata mamaku aku itu lucu setiap saat dan kapanpun itu, sampai aku tua pun tetap seperti itu. Jadi terimalah ke imutan dan ketampanan yg sahabatmu punya ini dengan senang hati, hahahahah....." balas Jeffrey tertawa lepas.
"Humpptt.." Lily
"Kau bilang tidak boleh memasang wajah meyebalkan seperti itu, tapi lihat lah sekarang siapa yg melanggar omongannya sendiri?" Ucap Jeffrey, mereka tidak sadar bahwa sekarang mereka tengah menjadi sorotan mata penghuni kelas mereka.
"Ouww, lihat teman-teman sekarang ada gosip baru. Apa kalian sudah jadian?" Ucap Eja teman sekelas Jeffrey dan Lily yang bisa dibilang rajanya gosip sekolah, tapi tidak hanya disekolah ini aja gosip-gosip dari sekolah sebelah dia pun tau, entah bagaimana caranya dia bisa tau.
" ahh... aku harap kalian jadian beneran aku sudah kebawa perasaan sama kalian" ucap Stephanie.
"WOW!! Ada apa ini kenapa kelas ramai sekali" ucap Justin sambil berjalan masuk ke kelas.
"Ini kita lagi menanyakan kebenaran hubungan mereka berdua" ucap Jennie sambil menunjuk Jeffrey dan Lily.
"Aishh teman-teman omong kosong apa yg kalian ucapkan itu, aku dengan Lily tidak ada hubungan apa-apa. Kita cuma Sahabat, benarkan Lily?" Ucap Jeffrey yg dibalas dengan anggukan kepala oleh Lily.
"Udalah teman, biarkan mereka duduk habis ini pelajaran pak botak dimulai" ucap Justin sambil mendorong kedua bahu sahabatnya itu untuk duduk dibangkunya masing-masing.
Kringggg~
TBC.
Jangan lupa vote dan komen :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misérable
Fanfiction[SLOW UPDATE] Story of Jeffrey, Justin and Lily "Tak mengapa, lupakan semua kenangan sedih. Genggam tanganku dan tertawalah. Mari berharap bahwa akan ada hari yang lebih baik, kamu percaya apa yang aku katakan kan? Sekarang peluk aku"- Jeffery Ceri...