02

278 36 1
                                    

   Waktu terus berlalu sampai tiba saatnya Lily untuk menutup tokonya itu. Ah bukan, bukan tokonya melainkan toko bundanya. Namun ia dikejutkan oleh seseorang yang memakirkan sepeda motornya didepan toko.

"Woii!!" Suara yang mengejutkan untuk lily, ia kenal dengan suara yang memasuki gendang telingganya itu.

"Ihh ngagetin aja sih kerjaannya, dari tadi pagi semua pada ngagetin aku. Kalo gak kamu ya Jeffrey" ucap Lily.

"Kan tadi pagi si Jepri nah sekarang gantian aku dong hehehe..." ucapnya sambil tersenyum dan memperlihatkan gigi kelincinya yang dapat membuat orang-orang yang melihatnya gemas dan ikut tersenyum.

"Ya gak boleh gitu juga dong! Untung aku gak punya riwayat penyakit jantung" Jawab Lily sambil menghela nafas membuang segala kekesalan terhadap Justin.

"Mana ada sih kamu punya riwayat penyakit jantung?" Jawab Justin sambil mengusap rambut Lily gemas.

"Ihh berantakan tau, ya kalo ada gimana? Oh iya sampai lupa ngapain kamu kesini?" Jawab Lily sambil berjalan ke arah tempat duduk yang tersedia di depan teras toko roti bundanya.

"Ya udah maaf, oh iya aku kesini mau nganterin sahabat aku yang cantik ini. Pulang kerumah dengan keadaan selamat dan tidak ada lecet sekecil apapun" jawab Justin sambil mendudukkan pantatnya menyusul Lily yang terlebih dahulu duduk di kursinya.

"Yaudah ayo deh" Balas Lily sambil berjalan ke arah motor Justin.

"Lah? Ditinggal? Baru aja aku duduk" Gumam Justin sambil mempoutkan bibirnya.

•••

Setelah kepergian Justin dari perkarangan rumah nya ia bergegas masuk kedalam rumah yang terlihat sangat indah tersebut dan segera menyelesaikan pekerjaan rumah.

"Aku pulang~" Ucapnya sambil membuka pintu utama rumahnya.

"Ah kakak sudah pulang ternyata" Ucap Mark.

Ya Mark adiknya.

Salah satu anggota keluarga yang masih peduli padanya.

Mark adalah seorang adik yang sangat menyayangi kakaknya ia memiliki sifat yang sangat baik sungguh bahkan waktu itu ia rela tidak mendapatkan uang jajan dikarenakan ia rela membolos les private matematikanya demi mengantarkan dan merawat kakaknya yang entah kenapa sepulang sekolah mendadak perutnya sakit.

"Ya kakak pulang, kamu udah makan Mark?" Ucapnya berjalan masuk dan duduk di sofa samping Mark adiknya yang berada di ruang tamu rumahnya.

"Sudah, tadi aku sebelum berangkat ke tempat les aku makan di kantin sekolah kak" Ucap Mark.

"Beneran kan? Yaudah kalo gitu kakak beres-beres rumah dulu. Kamu mandi gih terus istirahat dikamar nanti kalo kakak udah selesai beres-beres kakak bangunin kamu buat belajar" Ucap Lily sambil mengelus kepala Mark dengan penuh kasih sayang.

"Aku mau bantu kakak boleh?" Ucap Mark dengan suara yang sangat pelan.

Ia tau ia pasti tidak diizinkan untuk membantu kakaknya itu tapi ia ingin menghabiskan waktunya berdua bersama kakak tersayangnya itu entang kenapa firasatnya merasakan hal buruk akan segera terjadi.

"Apa? Mau bantu kakak? Yaudah tapi kamu mandi dulu sana beres-beres nanti kamu bagian angkat jemuran dibelakang ya? Kakak mau nyapu sama ngepel lantai" Balas Lily.

•••

Waktu telah menunjukkan angka 06.30 yang tandanya setengah jam lagi orangtua mereka akan pulang ke rumah mereka. Lily bergegas memasak makanan yang telah dilist oleh bundanya.

Lily segera menutup buku yang ia baca dan berjalan ke arah dapur dan ia telah menemukan Mark yang tengah mengocok telur. Ia segera menyusul dan memasak makanan untuk keluarganya.

"Mark" panggilnya.

Mark pun menoleh dan membalas kakaknya dengan senyuman.

"Kak ayo bantu aku masak buat bunda sama ayah pasti mereka bakalan suka sama masakanku" Ucapnya.

"Kau ingin memasak untuk bunda ayah? Kamu yakin? Kamu duduk aja di ruang tamu sambil menunggu kedatangan bunda sama ayah ya? Biar kakak aja yang masak" Balas Lily yang dibalas dengan gelengan kepala oleh laki-laki kecil disampingnya ini.

"Ayolah kak, sekali ini aja deh aku janji besok-besok aku gak bakalan masak deh beneran" Ucapnya sambil mengangkat salah satu tangannya sebagai tanda janjinya.

"Beneran kak~~" Rengeknya lagi kali ini disusul dengan ia yang menggoyang-goyangkan kedua lengan Lily.

"Yaudah iya, tapi kamu gak boleh sampai capek. Ayo kita lihat list yang udah dibuat oleh bunda" Ucap Lily sambil bejalan ke arah kulkas dan menggambil list makanan yang harus dimasaknya.

Waktu setengah jam pun telah berlalu, Lily dan Mark segera menyusun masakan yang mereka buat ke atas meja makan memposisikannya dengan sempurna agar lebih menarik. Sekarang mereka hanya tinggal menunggu kedatangan kedua orang tuanya.

•••

Makan malam pun telah usai. Setelah mencuci piring Lily segera menuju ke kamarnya untuk belajar. Tapi suara ketukan pintu membuatnya berhenti sejenak dari kegiatannya itu.

Tok.. Tok.. Tok..

Cklek...

Suara pintu terbuka dan menampakkan Mark yang hanya meloloskan kepalanya saja dari balik pintu.

"Kak.." Panggilnya

"Ya ada apa? Sini masuk" Jawab Lily. Yang menahan untuk tidak mencubit Mark, karena wajahnya yang sangat lucu.

Mark pun masuk kedalam kamar kakaknya.

"Emm kak minggu depan kan ultahnya bunda, kakak mau gak bantu aku persiapin acara ultahnya bunda?" Tanya Mark yang tengah duduk diatas tempat tidur kakaknya.

"Kasih kejutan gitu maksud kamu?"

"Iya kak, mau kan?"

Lily pun berjalan menghampiri adik laki-lakinya itu dan mengelus rambut yang sangat halus itu dengan lembut.

"Pasti kakak bantu lah kan hari kelahirannya bunda, masa kakak gak kasih kejutan sih buat bunda" Jawab Lily yang sudah duduk berhadapan dengan adiknya.

"Makasih ya kak~" Mark pun memeluk kakak  satu-satunya itu dengan erat. Dan Lily pun membalas pelukan Mark tak kalah eratnya.

















Happy 4th Anniversary NCT 127💚

You are the best thing that has happened to me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You are the best thing that has happened to me. Happy anniversary!

TBC.
Jangan lupa vote dan komen :)

MisérableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang