04

330 29 3
                                    

Sorry for typo~
Selamat membaca jangan lupa pencet bintangnya juga ya :)
Terima Kasih.
-A

***

Tokk.... Tokk.... Tokk...

"Lily"

"Lily"

"Wake up!"

"Lilyyy"

Tokk.... Tokk.... Tokk....

"Kak masih belum bangun kak Lilynya?" Tanya Mark kepada seseorang yang tengah mengetuk pintu kamar kakaknya ini.

"Kalo dia udah bangun kakak mungkin udah turun dari tadi Mark" Jawabnya.

"Oh iya hehehe" Jawab Mark sambil menuju kamar kakaknya.

Tokk.... Tokk.... Tokk....

"Kak bangunn Kak Jeff udah jemput nih" Ucap Mark sambil mengetuk pintu kamar kakaknya yang masih tertutup rapat.

"Kakkk!" Tambahnya lagi setelah itu terdengar suara pintu yang tebuka.

"Ah iya ada apa?" Jawab Lily dengan suaranya yang terdengar serak.

Mark dan Jeffrey terkejut melihat penampilan Lily yang bisa dibilang sama sakali belum siap. Rambut berantakan, bajunya juga kusut, matanya yang membengkak, dan ditambah kantung matanya yang menghitam yang menandakan ia kurang tidur semalam.

"Kakak gak sekolah? Ini udah jam setengah tujuh loh kak" Ucap Mark sambil menata kembali letak jam tangannya yang berada di pergelangan tangan kirinya.

"Ah kakak gak masuk sekolah Mark gak enak badan, bilangin Jeffrey sama bunda ayah juga ya kakak mau tidur lagi"

"Okay" Jawab Mark.

"Lily heyyy I'm here" Ucap Jeffrey yang merasa dari tadi ia diabaikan sambil melambaikan tangannya didepan wajah Lily.

"Kamu sakit? Di mana yang sakit? Ah iya agak panas, perlu ke dokter? Biar aku yang anter" Ucap Jeffrey bertubi-tubi sambil meletakkan punggung tangannya diatas kening Lily mengecek apakah suhu badan Lily tinggi atau tidak.

"Ah gak perlu aku cuma butuh waktu istirahat yang lebih kok, kamu pergi sana"

"Ngusir nihh?"

"Iya"

"Dihh kok gitu?"

"Udah ihh sana berangkat ke sekolah"

"Iya-iya ini mau berangkat, pulang sekolah mau aku bawain apa?"

"Terserah, bawa Justin aja"

"Oke siap nona" Ucap Jeffrey sambil membungkuk hormat ke arah Lily.

"Bye, cepat sembuh ya Lilynya aku" Lanjut Jeffrey sambil mengecup kening Lily dengan lembut.

Setelah melihat punggung Jeffrey yang menghilang Lily pun kembali masuk kedalam kamarnya. Merebahkan diri di atas kasur sambil memejamkan mata.

"Lily"

Panggil bunda lembut saat ia mulai memasuki kamar anaknya sambil membawa nampan yang berisi bubur serta susu coklat hangat kesukaan Lily. Dan menaruhnya diatas meja sebelah tempat tidur Lily dan mengecek suhu tubuh Lily seperti yang dilakukan oleh Jeffrey.

"Kata Mark kamu gak enak badan? Mau ke dokter?" Tanya Bunda.

"Enggak perlu bun, Lily cuma butuh istirahat aja dirumah" Jawabnya sambil bangkit untuk duduk dan bersandar dikepala ranjang.

"Bunda ada urusan habis ini, kamu makan itu sarapannya ya. Terus minum obatnya juga bunda juga buatin kamu susu coklat kesukaanmu"

"Maaf bunda gak bisa jaga kamu dirumah" Ucap bunda sambil menundukan kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MisérableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang