"LEON MAU BERSAMA AYAH...TIDAK MAU DENGAN MAMAH..." teriak Leon di pagi hari.
"Leon, dengerin Mamah? Ayah itu lagi kerja, Leon tidak boleh seperti itu!!!" Nasehatku, ia langsung marah dari bangun tidurnya saat tidak mendapati Jack berada disini.
"TIDAK, AYAH TIDAK BOLEH PERGI LAGI..." Leon terus berteriak dan managis, bahkan sampai selang infusnya lepas dan darah mengalir dari tangan Leon membuat Hana membentak putranya.
"LEON, DENGERIN MAMAH?" satu bentakan Hana mampu membuat Leon diam namun tangisnya masih saja berlanjut.
"Jangan membentak anak kecil? Aku tidak suka itu." Ucap seseorang dari belakang. Hana berbalik dan menemukan Jack berada di sana dengan wajah yang datar seperti biasanya.
"Ayah..." Leon langsung memangil Ayahnya, membuat Jack langsung mengendong putranya.
"Panggil suster sekarang?" Perintah Jack tanpa menatap Hana sedikit pun.
Ia pergi untuk memangil suster. Jack mengendong Leon dan menenangkannya agar berhenti menangis.
"Hey! Anak lelaki tidak boleh menangis? Nanti Leon akan terlihat lemah walaupun Leon sakit, Leon tidak boleh menangis." Ucap Jack kepada sang putra.
"Apakah benar?" Tanya Leon, Jack menganguk, suster datang dan langsung memasang infus kembali ditangan Leon.
"Kenapa Leon mengamuk tadi, hm...?" Tanyanya lalu menaruh Leon di ranjang kembali.
"Kenapa Ayah pergi? Leon tidak mau ditinggal oleh Ayah!!!" Ucap Leon. Jack mengambil nampan makanan dan menyuapi putranya dengan pelan.
"Ayah bukan pergi, tapi Ayah pergi bekerja untuk Leon dan Mamah. Leon harus mengerti itu?" Jack memberi pengertian kepada Leon.
"Baiklah." Jawab Leon dengan semangat. Ia senang karena Ayahnya menyuapi dan mengurusnya seharian penuh ini. Jadi begini rasanya mempunyai Ayah? Sangat menyenangkan.
Hana sedari tadi hanya diam. Ia bersandar di kursi dengan menutup matanya. Ia lelah sekali hari ini!!! Sudah empat hari ia tidak pulang ke rumah, pasti pelanggannya akan mencarinya. Sudahlah, biarkan saja mereka? Anggap saja ini adalah hari liburnya.
Jack melihat ada tetesan darah dilantai. Ide cemerlang muncul di kepalanya. Ia keluar dari ruangan Leon dan memangil suster yang lewat didepan ruangannya.
"Hey, ambil darah yang berada dilantai dan cocokan dengan darahku. Aku akan pergi ke laboratorium nanti. Cepat ambil darah itu?" Suster itu langsung masuk dan mengambil darah Leon. Ia lalu membersihkan darah Leon yang berserakan dilantai. Setelah selesai membersihkan lantai, suster itu langsung membawanya ke laboratorium rumah sakit.
"Leon, Ayah mau keluar dulu sebentar. Ayah akan kembali lagi nanti, oke?" Ucap Jack yang dijawab dengan anggukan oleh Leon. Sebelum keluar dari ruangan ia menatap Hana yang tertidur dengan posisi duduk di sofa. Ia menyeringai menatap Hana.
"Kita akan buktikan nanti, jika memang benar dia bukan Anakku? Maka aku menghamili mu hingga kau benar-benar mengandung Anakku." Matanya lurus kedepan, ia melangkah keluar dari ruangan Leon.
"Tapi jika itu Anakku, aku akan langsung menikahi mu..."
***
"Apa yang ingin kau bicarakan, Nak?" Tanya Vero saat sang putra meminta mereka berdua untuk berkumpul diruang tamu.
"Leon adalah anak kandung Jack." Ucapnya to the poin. Mereka berdua langsung diam dan bereaksi datar.
"Apa maksudmu?" Tanya Darren, apa ia melewatkan kejadian sesuatu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Wife IS MY FAMILY ANGEL ( Terbit)
Ficțiune adolescențiHanya satu kunci agar kau tetap bertahan hidup, Yaitu sabar. Suatu hari ia dihadapkan dengan kenyataan pahit, dimana rasa cinta dan kesetiannya seakan lenyap begitu saja kepada suaminya. Tapi, bagaimana ia bisa hidup dalam bayang-bayang anak dari s...