Day 9

2.9K 271 16
                                    

Lisa merasa semakin hari semakin khawatir dengan keselamatan Jennie, tapi dia masih belum bisa menangkap para penjahat penjahat sialan itu.

" Lice , kau melamun ? " tanya Jennie sambil mengusap keringatnya setelah jogging pagi ini bersama Lisa.

" Ehemm.., aku tidak melamun nona,maaf. Mau lanjut berapa putaran lagi ? "

" Duduklah disampingku, aku mau beristirahat dulu " ucap Jennie sambil menyelonjorkan kakinya.

" Jenn, aku mau jujur padamu "

" Ada apa Lice ?? Apa kau menyembunyikan sesuatu ? "

Lisa mengeluarkan sebuah foto, menara Eifel.

" Ikut aku Jenn " Lisa menggenggam tangan Jennie, sedangkan tangan kanannya memegang foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ikut aku Jenn " Lisa menggenggam tangan Jennie, sedangkan tangan kanannya memegang foto tersebut.

" Apa maksudmu Lice ? " Jennie masih bingung dengan ajakan Lisa.

" Manoban manoban manoban " ucap Lisa lirih dengan tangan kiri menggenggam erat jemari Jennie.

Seketika Jennie merasa tubuhnya terhisap masuk pada lorong gelap, lalu Lisa menarik tangan Jennie mangajaknya Jalan di dalam lorong tersebut hingga terlihat cahaya kecil dari kejauhan sampai pada cahaya yang besar menyilaukan matanya.

Mata Jennie terpejam saking silaunya.

"Buka matamu Jenn" ucap Lisa.

Jennie membuka matanya pelan dan terkejut dengan pemandangan di depannya.

" Lice ??? Bagaimana mungkin ? Bagaimana kau bisa melakukannya ? "

" Kau suka ? Lihatlah, sama persis dengan foto ini kan ? " Lisa menunjukkan foto menara eifel ditangan kanannya.

Lisa kemudian mengajak Jennie duduk di bangku taman di depan menara eifel, lalu menceritakan kemampuan rahasianya tersebut. Awalnya Jennie tidak percaya, tapi kenyataannya dia sudah berada disini.

" Bukankah hidupmu asik sekali Lice ? Kau bisa pergi kemanapun sesuka hati hanya dengan foto "

" Ya begitulah Jenn, tapi tidak seenak yang kau bayangkan. Aku harus mengisi staminaku jika aku ingin memasuki Lorong Alpha. Dan juga aku tidak bisa terlalu sering menggunakan Lorong Alpha Jenn.. karena jika ada seseorang yang menangkapku saat berada di Lorong maka aku tidak akan bisa kembali ke tempat semula "

" Lorong hitam yang menuju kesini tadi ? Apa itu menguras tenagamu Lice? Jika itu berbahaya maka jangan pernah menggunakannya lagi "

Lisa tidak menjawab, ia malah merebahkan kepalanya di paha Jennie, kemudian menyelonjorkan kakinya.

" Beri aku 10 menit untuk mengisi staminaku lagi Jenn " Lisa memejamkan matanya, rambutnya sedikit menutupi wajah lelahnya.

Jennie merapikan rambut Lisa, menyingkirkan beberapa helai rambut agar tidak mengganggu Lisa.

" Tidurlah, apapun yang kau katakan nanti. Aku sangat mempercayaimu Lice "

Lisa tersenyum, lalu membuka matanya. Menatap Jennie yang sedang menunduk menatap Lisa.

Mereka saling tatap mungkin 30 detik lamanya.

" Jangan katakan pada siapapun Jenn"

" Percaya padaku Lice " ucap Jennie.

" Mau pulang sekarang ? Aku bisa langsung mengantarmu ke kamar dorm " tanya Lisa.

" Bolehkah aku menetap disini Lice ? " Ucap Jennie.

" Kau mau aku tinggalkan disini sendirian ?? " tanya Lisa.

" Aku mau tinggal disini bersamamu " ucap Jennie spontan yang malah membuat jantung Lisa berdesir cepat.

Lisa terdiam, mungkin ini hanya sebuah lelucon garing bagi Jennie tapi ini cukup membuat nafas Lisa tersengal sengal.

" Sebaiknya kita pulang sekarang, sebelum nona Jisoo mencarimu Jenn "

" Ya ya yaa " Jennie malas menjawab.




******

Bukankah sangat menyenangkan jika kita bisa sesuka hati pergi kemanapun dengan kemampuan ajaib yang kita miliki ?

******

Oh ya, kemaren author dapet pasien eh ternyata punya kemampuan ajaib bisa ngeliat makhluk Astral.

Dan dia bilang gini
" Disitu ada anak kecil sedang duduk di kursi " sambil tangannya nunjuk ke kursi kosong.












Secret Agent ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang