NIGHTMARE

165 13 0
                                    

Tap...tap...tap...

"Jangan berlari...! Hey! Tunggu oppa!" panggil seorang bocah lelaki berusia 10 tahun. Terlihat dia sedang mengejar seorang gadis kecil berusia 7 tahun.

"Ayo cepat oppa! Kita akan terlambat!" ujar gadis itu tetap berlari.

"Yak! Jangan berlari! Kau bisa jatuh! Gedung sekolah tidak akan lari kemana-mana!" ujar bocah lelaki itu.

"Huft! Oppa menyebalkan! Ayo cepatlah! Kenapa oppa sangat lambat?" ujar gadis itu.

"Tunggulah! Sebentar lagi busnya datang..." ujar bocah lelaki itu. Bus sekolah mereka pun datang. Mereka masuk dan duduk di deretan bagian tengah.

"Oppa...nanti kita akan makan siang dengan apa?" tanya gadis kecil itu.

"Joongie ingin makan apa?" tanya bocah lelaki itu.

"Hm...kimchi jigae!" ujar gadis kecil yang di panggil Joongie atau yang bernama lengkap Han Jaejoong itu.

"Baiklah...nanti oppa akan membeli bahannya saat pulang sekolah...oppa akan membuatkan kimchi jigae kesukaan Joongie..." ujar bocah lelaki itu.

"Jinnie oppa yang terbaik!" ujar Jaejoong. Jinnie atau yang bernama lengkap Han Jaejin tersenyum. Mereka berdua adalah saudara kandung. Keduanya adalah anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan sementara kerabat mereka tidak ada yang ingin merawat mereka. Seluruh kerabat mereka dibutakan oleh harta mendiang kedua orang tua Jaejin dan Jaejoong. Mereka berusaha untuk mengambil harta peninggalan milik kedua orang tua Jaejin.

20 menit kemudian...
Bus mereka berhenti di halte dekat sekolah mereka. Tempat Jaejin dan Jaejoong bersekolah adalah merupakan sekolah yang tergabung dari TK sampai perguruan tinggi. Biaya untuk bersekolah di sana sangatlah mahal dan beruntung keduanya sangat cerdas dan mendapatkan beasiswa sampai tamat sekolah.

"Pulang sekolah nanti...tunggu oppa di depan gerbang sekolah...jangan ikut dengan orang asing...mengerti?" ujar Jaejin. Jaejoong mengangguk paham. Mereka pun menuju ke kelas masing-masing. Ingat jika mereka itu cerdas? Mereka tidak duduk di kelas yang seharusnya mereka duduki. Jaejoong yang seharusnya berada di kelas 1 SD kini berada di kelas 3 SD dan Jaejin yang harusnya berada di kelas 3 SD berada di kelas 6 SD. Karena kecerdasan mereka banyak guru yang begitu bangga pada mereka. Hal itu lantas tidak membuat Jaejin dan Jaejoong menjadi sombong. Teman-teman mereka juga menyukai keduanya meski tidak semua menyukai keduanya. Pasti ada saja orang yang iri pada mereka berdua terutama pada Jaejoong. Jaejoong sejak kecil sudah terlihat cantik. Banyak pria yang menyukainya dari berbagai tingkat sekolah. Hal itu membuat para wanita agak berang melihatnya. Hampir setiap hari Jaejoong mendapatkan surat cinta bertumpuk di dalam lokernya tapi selalu berujung di bak sampah. Alasan Jaejoong sederhana. Dia masih kecil jadi tidak boleh pacaran. Sampai sekarang, Jaejin belum tahu jika Jaejoong selalu mendapat surat cinta dari para pria.

Di kelas Jaejoong...

"Joongie! Selamat pagi!" sapa salah seorang sahabat Jaejoong bernama Kim Junsu. Junsu seumuran dengan Jaejin.

"Oh! Suie eonnie..." ujar Jaejoong lalu mendudukkan dirinya di sebelah Junsu.

"Bagaimana liburanmu?" tanya Junsu.

"Tidak ada yang spesial eonnie...Jinnie oppa hanya mengajakku ke sungai Han sambil bersepeda...setelahnya kami akan bekerja jadi relawan di daerah tertinggal..." ujar Jaejoong.

"Wah...kau tahu Joongie? Tidak mudah menjadi relawan apalagi di umur yang masih belia..." ujar Junsu. 

"Memang tidak mudah eonnie...tapi untung saja ada Jinnie oppa...oppa sangat keren...setiap hal sederhana yang dia lakukan...sangat berarti bagi yang lain..." ujar Jaejoong.

MY DEAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang