Happy Ending?

485 47 11
                                    

  Author Pov

  Myungsoo terlihat panik melihat Jiyeon yang terlihat kesakitan. Ia hanya bisa menggenggam tangan istrinya itu dan mengelus rambutnya yang sudah berkeringat menahan sakit. Kalau bisa ia mau menggantikannya untuk merasakan sakitnya sekarang.

  Jiyeon merasakan sakit yang luar biasa saat sedang memasak. Padahal dokter bilang ia akan melahirkan sekitar seminggu lagi. Namun ia merasa sedang kontraksi sekarang. Wanita itu bahkan tak bisa memanggil Myungsoo.

  Setelah melihat Jiyeon seperti itu, Myungsoo langsung menghubungi rumah sakit. Ia sangat panik dan takut. Jiyeon menggenggam tangannya dengan erat, ia ingin mengurangi rasa sakitnya dengan Myungsoo. ''Oppa sakit...''

  Selama beberapa jam Myungsoo menunggu Jiyeon yang sedang berjuang di ruang operasi. Pria itu gelisah sekaligus khawatir, ia benar - benar tak menyangka hari persalinan Jiyeon hari ini. 

  Suster tiba - tiba keluar dan menyuruh Myungsoo masuk ke dalam ruang operasi. ''Tuan Kim, silahkan masuk.''

  Myungsoo masuk dan melihat Jiyeon yang terlihat kelelahan, wanita itu menggendong seorang bayi laki - laki yang tali pusarnya belum di potong. ''Sebaiknya anda yang memotong tali pusarnya.'' Ujar dokter. 

  ''Selamat ya tuan Kim, anak anda dan istri anda berhasil melewati operasi ini. Lihatlah, anak ini mirip sekali dengan anda.'' Ujar salah seorang suster.

  Myungsoo tersenyum melihat anaknya itu, ia mencium dahi istrinya. ''Terima kasih sudah bekerja keras hari ini. Terima kasih sudah memberikan anak selucu ini untukku.'' Ia menangis dan menggenggam tangan Jiyeon.

~~

  Jieun terlihat sangat terburu - buru memencet tombol lift. Gadis itu tak sabar ingin bertemu anaknya Jiyeon. Sudah sebulan setelah Jiyeon melahirkan, ia baru sempat mengunjungi temannya itu.

  Gadis itu tersenyum saat melihat Myungsoo yang sedang bermain dengan anaknya. Ia langsung memeluk Jiyeon. ''Huaa, selamat ya sudah menjadi ibu. Aku terharu sekali.''

  Ia langsung menghampiri Jisoo, anak Myungsoo dan Jiyeon. ''Dia sangat mirip denganmu oppa. Lihatlah matanya benar - benar mirip denganmu.'' Gadis itu menggenggam tangan mungil bayi berusia 1 bulan itu. 

  ''Aku jadi ingin punya anak.'' Ujar Jieun tiba - tiba membuat Jiyeon dan Myungsoo tertawa mendengar ucapan polos darinya. 

  ''Menikahlah.'' Ucap Myungsoo singkat. 

  ''Pacar saja tidak punya bagaimana anak ini bisa menikah.'' Goda Jiyeon membuat Jieun merengut kesal. 

  Ya, ucapan Jiyeon ada benarnya. 

  ''Carikan aku pacar makanya, aku sudah lelah hidup sendiri. Dan sepertinya aku sudah pantas mempunyai anak sepertimu Jiy.'' Ujar Jieun. 

  Jiyeon dan Myungsoo hanya tertawa melihat wajah pasrah Jieun. Oh ayolah, tidak gampang mencari seseorang untuk dijadikan pacar apalagi suami. Temannya yang satu itu memang ada - ada saja.

  ~

  Jiyeon dan Myungsoo sangat bahagia dengan kehadiran malaikat kecil di tengah - tengah mereka. Ya, masih tak menyangka dengan semua hal yang sudah terjadi di hidup mereka. Perkenalan mereka yang terbilang terpaksa itu, membuat hubungan mereka sampai ke tahap sekarang. 

  ''Oppa kau tahu? Aku benar - benar bahagia sekarang. Mempunyai suami tampan dan penyayang sepertimu dan mendapatkan anak yang membuatku menjadi wanita yang sangat beruntung. Sangat beruntung mendapatkan kalian berdua. Terima kasih sudah hadir di hidupku selama ini sayang.'' Jiyeon tersenyum dan mengecup bibir Myungsoo. 

  ''Aku juga sangat beruntung, mendapatkan istri yang sangat pengertian dan telah memberiku anak setampan diriku hehe. Saranghae Jiyeon - ah.'' Myungsoo memeluk Jiyeon. 

  ''Appa...'' Panggil Jisoo tiba - tiba membuat Jiyeon dan Myungsoo kaget. Mereka langsung menghampiri anaknya yang sedang tengkurap di depan tv.

  Jiyeon menatap tak percaya pada Jisoo. ''Jisoo - ya, coba panggil appa sekali lagi.'' Ucapnya. 

  Wanita beranak satu itu tak bisa menahan tangisnya. Kata yang keluar dari mulut Jisoo memang bukan panggilan eomma, tapi ia terharu karena anak lelakinya akhirnya bisa berbicara. 

  ''Oppa kau dengar kan tadi? Jisoo memanggilmu. Hueee aku terharu.'' Jiyeon mencium pipinya anaknya itu dengan gemas. 

  ''Uri Jisoo panggil appa sekali lagi.'' Ucap Myungsoo sambil menatap gemas anaknya. 

  Mereka tertawa saat melihat Jisoo yang sedang memainkan bibirnya berusaha berbicara lagi. Namun anak itu terlihat kesusahan dan akhirnya hanya bisa tersenyum sambil memperlihatkan 2 giginya yang baru muncul. 

                                                                                                   ~

5 Tahun kemudian

  Jisoo memainkan robot mainannya yang baru kemarin di belikan oleh Woohyun saat pria itu berkunjung untuk bermain dengannya. Anak itu tentu saja tumbuh dengan sehat dan ia semakin mirip dengan ayahnya yang tampan. 

  Jiyeon pun sedang sibuk di dapur mempersiapkan bekal untuk Jisoo sekolah. Anak lelakinya itu hari ini akan memasuki sekolah TK. Ia sangat senang karena anaknya akan berinteraksi dan berteman dengan anak - anak sebayanya. 

  ''Oppa, kau sudah bangun? Cepatlah mandi dan antarkan Jisoo sekolah.'' Ujar Jiyeon saat melihat Myungsoo yang baru saja keluar dari kamarnya. 

  Pria itu terlihat masih mengantuk, ia malah menghampiri Jisoo dan menciumnya. ''Wah jagoan appa hari ini masuk sekolah ya. Cium appa dulu.'' Ia menyodorkan pipinya untuk di cium Jisoo.

  Dan dengan gemas, Jisoo mencium pipi ayahnya. 

  ''Oppa, mandilah dulu nanti sarapan dan antarkan Jisoo. Jangan bermalas - malasan!'' Omel Jiyeon.

  Myungsoo akhirnya menuruti perintah istrinya dan pergi kembali ke dalam kamar. Dan Jiyeon, ia menggendong Jisoo untuk sarapan bersama. ''Jisoo - ya, ayo sarapan dulu.''

  ''Baik eomma, hali ini makan apa?'' Ujar Jisoo dengan nada lucu. 

  Jiyeon mengelus rambut anaknya dengan gemas. ''Hari ini eomma masak nugget kesukaanmu. Makan dan nanti berangkat bersama Appa ya.'' 

  Anak lelaki itu mengangguk dan mulai makan bersama Jiyeon. Ia memang sudah sangat mandiri walaupun baru 5 tahun. Bahkan setelah bermain dengan robot kesukaannya itu, ia akan langsung menaruh kembali di tempat semula. Makanya Jiyeon tidak terlalu lelah karena ia mempunyai anak macam Jisoo dan suami seperti Myungsoo yang selalu membantunya. 

  Selama ini ia sangat senang dengan hidupnya. Bukan sebagai selebriti, melainkan menjadi ibu rumah tangga yang baik dengan mengurus anaknya dan suami tercintanya. Ia bahkan tidak berpikir untuk kembali ke dunia hiburan. Sudah merasa cukup dengan kehidupannya yang sekarang. 

  Bersama dengan Jisoo dan Myungsoo membuatnya menjadi wanita yang paling bahagia di dunia. Walaupun dulu ia merasa bersalah karena tidak memperlakukan Myungsoo dengan baik, dan malah membuat lelaki itu menjadi pelampiasaannya. Tapi sekarang, ia dan Myungsoo menjadi salah satu pasangan selebriti yang paling  harmonis. Ditambah kehadiran anaknya yang sudah melengkapi kebahagian mereka.





END.

  Hai, maaf baru update. Jujur aku udah gak ngefeel lagi sama cerita ini. Maaf banget udah bikin ending yang benar - benar sangat memaksa. Terima kasih buat kalian yang masih nunggu cerita ini. 

                                                                                                                                                                  Bubblematsu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dating With Kim Myungsoo?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang