Schedule

653 87 13
                                    

  Pada awal tahun drama yang dimainkan Myungsoo mulai syuting. Dia sangat sibuk sampai tidak sempat bertemu dengan Jiyeon.
Jiyeon memakluminya karena Myungsoo bekerja sebagai idol-aktor yang mengharuskan ia bekerja lebih extra.

  Myungsoo benar-benar sangat lelah hari ini. Ia menghela nafas pelan. Syuting membuatnya sangat lelah. Namun ia merasa senang. Karena ia bekerja sama dengan Go Ara dan aktor veteran Sung Dong Il. Siapa yang tidak bangga bekerja sama dengan mereka. Myungsoo sangat bersyukur karena di beri kesempatan.

  Rasa lelahnya terlihat hilang saat ada pesan dari Jiyeon. Ia tersenyum melihat isinya.

  Yak oppa, kau harus banyak istirahat. Jangan lupa makan dan ya aku ingin mengucapkan semangat untuk drama barumu. Kau jangan khawatir aku selalu mendukungmu.

  Sudah setahun mereka pacaran dan syukurnya para fans mereka bisa menerimanya. Tidak selamanya Myungsoo dan Jiyeon harus bersembunyi terus kan. Jiyeon pun dibuat jatuh cinta oleh perlakuan Myungsoo padanya. Ya siapa yang tidak jatuh cinta dengan perlakuan Myungsoo. Lelaki yang dingin namun sangat hangat pada Jiyeon. Banyak idol wanita yang jatuh cinta padanya. Jiyeon pun merasa beruntung.

  "Myungsoo-ah!" Myungsoo menengok ke arah seseorang yang memanggilnya.

  "Eoh, Ara nunna. Ada apa?"

  "Berikan ini untuk Jiyeon, kebetulan saat aku ke Amerika aku membeli ini untuknya. Aku tidak sempat bertemu dengannya sekarang."

  "Baiklah, terima kasih nunna" Myungsoo tersenyum melihat tas hadiah dari Ara.

  Ia langsung memasuki mobil pribadinya yang ia kendarai sendiri. Dia tersenyum senang dan menjalankan mobilnya ke arah rumah Jiyeon.

  Jiyeon tinggal sendiri di daerah Gangnam. Dan untungnya mereka tinggal di daerah yang sama.

  Setelah sampai, ia segera menelpon Jiyeon. Ia tidak pernah mengunjungi rumah Jiyeon. Mereka akan berkencan di luar tidak pernah di rumah. Namun, hari ini beda. Jiyeon menyuruh Myungsoo untuk ke apartement miliknya.

  "Oppa, sudah sampai? Kau tidak pulang dulu?" Jiyeon menyambutnya dengan senyum hangatnya.

  "Aku lelah, biarkan aku istirahat sebentar disini." Myungsoo tersenyum.

  "Baiklah ayo masuk."

  Wangi Jiyeon. Kesan pertama masuk apartement ini membuat Myungsoo tersenyum senang.

  "Kebetulan aku baru saja memasak makanan untuk makan malam. Kau belum makan kan? Seharusnya kau istirahat saja tidak usah kemari dulu. Kau pasti lelah. Syutingnya sudah selesai kan?" Tanya Jiyeon sambil mempersiapkan makan malam.

  Myungsoo hanya tersenyum diam memperhatikan Jiyeon yang terlihat sibuk. Ia merasa seperti sudah mempunyai istri.

  "Kau cerewet sekali, coba saja setiap hari aku seperti ini. Pulang ke rumah ada seseorang yang memasak untukku."

  "Kalau begitu menikahlah, kau pasti sangat kesepian tinggal sendiri." Jiyeon masih sibuk dengan dapurnya.

  "Nanti saja, dengan kau aku akan menikah."

  Jiyeon tertawa mendengar ucapan Myungsoo.  "Ya, terserah kau oppa."

  Setelah siap mereka makan bersama, mereka mengobrol tentang hal apapun yang mereka ingin katakan satu sama lain. Seperti Jiyeon yang semakin dekat dengan Hongbin dan Myungsoo yang sangat menyukai Suzy.

  "Lain kali kenalkan aku pada Suzy. Aku ingin meminta tanda tangan." Ucap Myungsoo.

  "Tidak mau, kau ini jangan bilang kau mau dekati dia juga. Apa aku tidak cukup?" Jiyeon menggerutu kesal.

  "Kau juga kenapa semakin hari semakin dekat dengan Hongbin. Kalian kan sudah lama tidak bekerja sama. Kau juga tidak ada kerjaan lagi dengannya kan?"

  "Hongbin dan aku hanya teman. Tapi kau! Jelas-jelas menyukai Suzy. Ish kau benar-benar menyebalkan."

  "Kau cemburu?" Myungsoo tersenyum jahil.

  "Iya, aku cemburu." Jiyeon pun berdiri berniat membereskan sisa makanannya.

  "Aku hanya menyukainya sebagai fans kepada idolanya. Kalau kau tentu beda. Aku mencintaimu sebagai wanita. Sekarang mengerti? Kau ini lucu sekali masalah seperti ini kau cemburu." Myungsoo memeluk Jiyeon sambil mengelus kepalanya.

  Jiyeon hanya mengangguk.

  "Oh iya, Ara nunna memberikan sesuatu untukmu. Dan aku membeli kaset film, ayo kita menonton."

  "Baiklah, setelah aku membereskan dapur terlebih dahulu. Kau siap - siap saja dulu. Apa kau mau menginap disini?" Ujar Jiyeon.

  Myungso sepertinya sangat kaget mendengar perkataan Jiyeon.

  "Bolehkah?"

  "Aku tidak pernah melarangmu kan?"

  "Aku akan menyiapkan baju untukmu kebetulan oppaku sering berkunjung disini dan dia menyimpan bajunya disini. Kau tunggulah dulu."

  Sebenarnya Myungsoo agak gugup. Ia tidak pernah menginap di rumah Jiyeon selama mereka berpacaran. Entahlah dia tidak ada niat untuk berkunjung ke apartement Jiyeon.

  Jiyeon pun merutuki kebodohannya saat memasuki kamar kakak laki-lakinya. Bisa-bisanya ia menyuruh Myungsoo menginap disini. Ia belum menyiapkan dirinya. Tunggu, memang mereka akan melakukan apa?

  "Dasar bodoh, kotor sekali pikiranmu." Gerutu gadis itu.

  Ia buru-buru menyiapkan baju untuk Myungsoo. Dan langsung menghampiri kekasihnya itu yang sedang duduk di sofa.

  "Ini, maaf aku lama."

  Myungsoo menggelengkan kepalanya. "Tidak, kalau begitu aku mandi dulu. Terima kasih untuk bajunya."

  Ia melenggang pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi, lelaki itupun memikirkan hal yang sama dengan Jiyeon.

  "Kalau kau melakukan hal itu sekarang bisa-bisa Jiyeon akan memukulmu." Ia menggerutu sambil mandi.

  Setelah selesai mandi, ia melihat Jiyeon yang sedang meringkuk. Lelaki itu langsung memindahkan Jiyeon ke kamarnya.

  "Kau pasti lelah, selamat tidur sayang." Myungsoo mencium bibir Jiyeon.


~~

Dating With Kim Myungsoo?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang