THE BEGINNING

304 20 2
                                    

Kegelapan malam menelannya

Namun kupu-kupu hitam itu menolongnya,

Menggapai tangannya

Membantunya keluar dari dunia yang kelam.

Membantunya untuk menghilangkan

...segala ketakutan yang menghantuinya.

Membantunya untuk melupakan,

Siapa dirinya yang sebenarnya.

Namun siapa yang tahu?

Apakah itu adalah anugrah untuknya...

..atau menjadi sebuah kutukan baginya?

~blackbutterfly~

Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa terpencil di ujung Korea Selatan, terdapat sebuah suku dengan tradisi yang amat sangat kuat.

Mereka benar-benar mempercayai hal-hal yang gaib dan semua masyarakat tidak ada yang menolaknya. Upacara kedewasaan agar masa depan lebih cerah dimana anak-anak berumur 15 tahun menari dan memberikan sesajen. Upacara berharap turun hujan dengan membakar daging segar di tiap-tiap rumah.

Juga upacara yang harus selalu di lakukan setidaknya setiap lahir seorang bayi lelaki yang tidak bercacat cela yang selalu dihindari oleh semua orang.
Mempersembahkan bayi yang berumur kurang dari satu tahun. Tradisi ini pasti di lakukan oleh sebuah keluarga yang memiliki anak. Maka dari itu, semua orang harus di pastikan memiliki anak lebih dari satu agar mereka tidak merasa terlalu kehilangan. Anak-anak itu harus di bawa ke "Mezbah Persembahan" yang terletak pada sebuah taman di tengah-tengah desa itu.

Taman itu sangatlah indah walaupun tidak ada satupun orang yang merawatnya. Bunga-bunga semakin bermekaran ketika persembahan di lakukan membuat semua orang semakin percaya dengan dewa yang mereka sembah itu. Disana terdapat sebuah lempengan batu berbentuk lingkaran yang tercetak di tengah-tengah taman itu. Batu itu memiliki guratan-guratan karakter china (hanja) yang hanya bisa di baca oleh orang-orang yang berasal dari kalangan istana.

Namun setelah beratus-ratus tahun berlalu, semua orang mulai meninggalkan tradisi-tradisi mereka sendiri. "Kenapa" merupakan pertanyaan yang cukup bodoh. Bukankah sudah jelas? Perkembangan teknologi yang menyebabkan hal itu terjadi. Mereka menjadikan itu hanya dongeng dan semua orang menganggapnya 'sampah' yang mengerikan.

Siapa juga di zaman modern yang mau membunuh anak mereka sendiri demi kesuburan? Kesuburan sudah bukanlah dari dewa, tetapi bagaimana kita merawatnya dan mendapatkan air hujan yang cukup! Mereka kini bisa mendapatkan informasi cuaca melalui televisi. Masa depan cerah hanya dengan mendapatkan uang banyak dan segera pindah ke kota besar. Mereka merasa mereka sudah tidak perlu melakukan hal itu karena upacara itu tidak menentukkan baik buruknya cuaca, kesuburan, dan segalanya.

Walaupun begitu, beberapa keluarga masih mempercayainya dan salah satunya adalah keluarga yang bisa dikatakan tetua dari desa itu. Mereka telah bersepakat memastikan memiliki dua anak karena sebuah kecelakaan yang terjadi. Tapi itu hanya sebuah harapan kosong karena keluarga itu hanya berakhir dengan memiliki satu anak yang muncul secara misterus itu.

Ibu dari anak itu menemukan dirinya di kamarnya dalam keadaan tanpa busana dan tidak lama ia merasakan mual dan.. ia hamil.

Menurut tradisi, persembahan di lakukan hanya jika mereka memiliki anak lelaki, dan ternyata mereka mendapatkan anak lelaki tanpa cacat cela. Awalnya, ia merasa sangat ingin membunuh anak itu karena ia benar-benar tidak ingin memiliki anak, dan lagi.. siapa ayahnya? Ia tidak pernah ingat berhubungan intim dengan siapapun karena ia tidak ingin memiliki anak. Ia takut ia kelewat batas dalam menyayangi anaknya dan kabur meninggalkan ayahnya sendirian demi hidup bersama dengan anaknya itu.

Walaupun begitu, ayahnya itu terlihat sangat senang mendengar bahwa ia memiliki anak lelaki tanpa cacat cela. Ia langsung memberitakan bahwa ia akan mempersembahkan anak itu.

"Jungrae-ya[1]. Aku tahu ini sulit bagimu. Tapi setidaknya berikan pengharapan bagi ayahmu ini." Ujar ayahnya di depan anaknya yang sedang hamil itu.

[1] penggunaan kata belakang untuk nama seseorang. Di korea, ketika memanggil orang selalu ada kata-kata di belakangnya. Untuk yang berakhir konsonan, akan terbaca -ah. Namun untuk nama berhuruf akhir vocal, akan terbaca -ya. (Contoh: Jungrae-ya, Jimin-ah, Jungkook-ah, Taehyung-ah, Hyeri-ya)

Wanita itu hanya tersenyum sedih ke arah ayahnya itu, "Ayah. Kau tidak marah karena aku hamil tanpa mengetahui siapa yang menghamiliku?" Tanyanya.

Ayahnya itu tersenyum, "Yang terpenting, anak itu adalah harapanku. Kau tidak perlu bersedih karena kau tidak akan melihatnya lagi, Jungrae-ya," ujar ayahnya itu. Jungrae mengangguk. Ia hanya berharap kehidupannya bisa lebih baik dari ini. Tapi seiring dengan kelahiran anak itu, semakin ia mengurungkan niatnya untuk membunuh anaknya itu.

Satu hari ia bermimpi. Ia memimpikan sesuatu yang buruk terjadi tepat setelah upacara itu selesai. Ia melihat seorang anak lelaki dengan rambut hitam legamnya itu muncul di depannya dan membunuh ayahnya. Matanya yang semerah darah itu tersenyum ke arahnya dan Jungrae langsung terbangun dalam keadaan berkeringat. Anaknya menangis kencang, dan ia buru-buru mengangkat anaknya dari kasurnya. "Ini hanya mimpi. Ini hanya mimpi." ujarnya sembari menggendong anaknya dan menenangkan dirinya juga dari mimpi itu. Mimpi itu terasa kelewat nyata karena ia bahkan merasakan cipratan darah yang terkena tubuhnya itu.

Keesokan harinya, pagi-pagi benar ayah Jungrae sudah mempersiapkan segalanya untuk upacara itu. Ia bahkan terlihat ceria sepanjang hari. Tibalah malam hari dimana upacara akan di lakukan. Jungrae hanya bisa menahan tangisnya sepanjang perjalanan ke arah taman sembari menggendong bayinya. Bayi mungil itu terbalut oleh kain putih dan di baringkan di atas keranjang yang berada tepat di atas mezbah persembahan itu. Sepanjang upacara berlangsung, Jungrae hanya menangis tanpa suara demi berlangsungnya upacara itu.

Ketika ayahnya memulai upacara persembahan dan membacakan doa-doa, seekor kupu-kupu hitam terbang dari langit dan menempel di tubuh bayi mungil itu. Bayi itu tiba-tiba mulai menangis. Tato puluhan kupu-kupu hitam kecil tercetak di punggung mungilnya dari ujung pinggang kiri hingga bahu kanan. Jungrae yang sedari tadi menangis itu menatap anakyna bingung. Ayahnya itu tersenyum lebar, "Bayi ini terpilih," ujarnya.

Jungrae mengernyitkan dahinya, "A-ada apa ini, ayah?" Tanyanya.

Senyuman ayahnya melebar, "Dia terpilih,"

-to be continue

blackbutterfly [BTS FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang