Jimin terbangun dari mimpinya yang terasa sangat mengerikan. Keringat membasahi tubuhnya. Ia menatap sekeliling dan menemukan dirinya sudah berada di kamarnya. Seseorang yang sudah lama tidak ia lihat itu tertidur di sofa di sampingnya.
"J-Jungkook?" ujar Jimin
Jungkook yang tertidur di sofa itu terbangun. Ia mengusap matanya, "Oh hyung. Kau sudah-" perkataan Jungkook terhenti ketika Jimin memeluknya erat. Jungkook tampak sedikit terkejut, tapi ia kemudian tersenyum.
"Kalian masih sama-sama dalam keadaan tidak baik. Beristirahatlah lagi," ujar Seokjin yang ada di depan pintu itu.
"Jimin-ah, kau berisitirahatlah sebentar lagi." Perintah Seokjin
Jimin mengerucutkan bibirnya, "Ne (iya), eomma (ibu)." Jawab Jimin.
"Ya! Aku bukan eomma-mu!" protes Seokjin.
***
Tidak lebih dari satu minggu waktu yang Jimin butuhkan untuk memulihkan dirinya. Apalagi mengingat Jungkook yang juga sudah pulih.
Jungkook sendiri juga mendapatkan identitas baru sebagai murid SMA. Mereka di tempatkan di kelas yang sama. Dan ngomong-ngomong soal kejadian lelaki yang mengeluarkan cahaya di tangannya itu juga sudah terlupakan oleh seluruh saksi mata. Lagi pula semuanya semakin terkubur karena kedatangan lelaki tampan lainnya yang menarik perhatian semua orang.
Lelaki muda yang membuat siapapun yang melihatnya, langsung jatuh hati kepadanya. Umurnya masih lebih muda dari mereka di akta kelahirannya, yang padahal umurnya lebih dari puluhan tahun. Namun ia disebutkan mengikuti kelas akselerasi agar mendapat kelas yang sama dengan Jimin. Yep. Ia adalah Jeon Jungkook.
"Jeon haksaeng, kau bisa bertanya-tanya dengan temanmu itu ne?" ujar Lee ssaem di depan kelas.
"ne, Lee ssaem." Jawab Jungkook mantap.
Ia duduk di samping Jimin dan semua murid wanita benar-benar menatapnya hingga duduk.Hari-hari pun terlewati. Mereka hanya melakukan rutinitas layaknya anak SMA. Bangun pagi, sekolah, belajar, pulang, belajar dan ulangi. Hal monoton yang selalu dilakukan oleh murid SMA.
Hari itu, seperti biasa setelah jam sekolah berakhir, anak-anak berhamburan keluar kelas. Namun Jungkook masih duduk di kantin sembari menunggu pesan dari seseorang. Sekolah semakin lama semakin sepi. Tak lama, terlihat sebuah mobil berhenti di depan sekolah. Wanita dengan rambut blonde lurusnya itu turun dari mobil.
Jungkook keluar dari kantin dan melambai ke arahnya, "Jihyo-ya!" panggilnya.
Merasa namanya terpanggil, ia menoleh ke asal suara dan melihat Jungkook disana. Jihyo berjalan ke arah Jungkook yang menunggunya itu. Ya, kau tahu lah bagaimana perilaku anak pemilik sekaligus kepala sekolahnya. Bagaimana ia bergaul dan sikapnya itu. Tidak ada yang tidak tahu wanita angkuh nan kaya ini. Namun ia kini jatuh hati kepada lelaki psychopath yang... well, kalian tahu, ia adalah lelaki yang manis dan tampan. Senyumannya saja bisa membuat hati kalian berbunga-bunga.
Mereka kemudian duduk di kantin yang kosong itu. Jihyo tampak menatap sekeliling dan terlihat tidak suka dengan tempat ini, "Kenapa kantin? Kita tidak akan pergi?" tanya Jihyo
Jungkook menaikan sebelah alisnya, "Kupikir itu akan cukup mahal mengingat aku tidak memiliki orang tua dan bekerja sendirian," ujar Jungkook dengan santai.
Jihyo mengerutkan dahinya, "Kau tidak memiliki orang tua?" tanya Jihyo.
Jungkook mengangguk, "Hm, mereka meninggalkanku ketika aku masih kecil," jawab Jungkook dengan santai.
Raut wajah Jihyo berubah menjadi masam dan kesal, "Ugh, sialan. Ku pikir kau anak orang kaya," ujar Jihyo dengan nada angkuhnya.
Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ckck, kau benar-benar melihat orang dari permukaannya saja ya?" Jungkook menghela nafasnya, "Padahal.."
KAMU SEDANG MEMBACA
blackbutterfly [BTS FANFICTION]
Misteri / ThrillerKupu-kupu hitam? Apakah kalian mempercayai hal itu ada? Percaya tidak percaya, hal itu benar-benar ada! Kupu-kupu hitam itu tampak cantik Tapi juga misterius kalian tidak percaya? coba saja untuk mencari tahunya