Sakura masih setia menghiasi wilayah Jepang. Bunga indah yang hanya mekar satu tahun sekali itu semakin mencerahkan suasana hati Aura. Pagi ini Aura sangat semangat untuk pergi ke kampus. Apa lagi kalau bukan untuk bertemu dengan sang pujaan hati, Jerome. Dan benar ketika Aura memasuki kelas di sana sudah ada Jerome yang duduk di samping salah satu teman dari Korea Selatan. Mereka terlihat tengah asyik mengerjakan soal latihan matematika. Satu hal yang Aura senangi dari Jerome selain senyumnya adalah raut wajahnya ketika tengah mengerjakan soal dengan serius. Kepolosan wajahnya sangat tampak ketika dia konsentrasi seperti itu.
Sayangnya pada saat dia datang ke kelas hampir semua kursi penuh hanya tinggal dua kursi yang kosong. Dan kursi itu berada cukup jauh dari posisi duduk Jerome. Tak ada pilihan lain selain duduk di sana. Selang beberapa saat Ricky datang dan duduk di samping Aura.
“Udah baikan sama Jerome?” tanya Ricky pada Aura.
“Udah, maaf ya waktu itu aku tiba-tiba pulang gitu aja. Kita jadi gagal hanami bareng.” Aura meminta maaf.
“Nggak apa-apa. Bukannya malamnya kamu diajak Jerome ke taman itu lagi?”
“Iya, menyenangkan banget.” Jawab Aura dengan raut wajah berbunga-bunga.
Selesai pelajaran ada waktu kosong dua jam sebelum pelajaran selanjutnya pada pukul tiga sore. Saat itu Aura hendak menemui Jerome dan mengajaknya makan siang. Namun sebelum ia sempat memanggilnya Jerome sudah terburu-buru keluar kelas hingga tak menyadari bahwa ada satu bukunya yang terjatuh. aura mengambil buku itu dan hendak memberikannya pada Jerome. Jadi dia mengikuti kemana Jerome pergi. Aura melihat Jerome yang turun dari tangga dengan sedikit tergesa. Saat Aura telah sampai di lantai dasar dia sempat kehilangan jejak Jerome. Namun ketika keluar gedung dia melihat kembali Jerome yang tengah bersama seorang perempuan. Aura mengenal perempuan itu, dia adalah Carol mahasiswa jurusan arsitektur. Aura bisa mengenal perempuan itu karena dia adalah teman satu sekolah Jerome waktu masih di Indonesia. Jerome sempat mengenalkan Carol kepada Aura dan Ricky dulu.
Aura menghampiri mereka berdua yang tengah berdiri di depan pagar universitas. Namun sebelum ia sempat sampai dihadapan Jerome dan Carol mereka telah terlebih dahulu melangkah meninggalkan kampus.
“Huft, mau kemana sih mereka?” gumam Aura.
Ia kembali melihat buku Jerome yang dibawanya. Dan ternyata buku itu adalah buku bahasa Jepang. Dan pelajaran Jerome berikutnya adalah bahasa Jepang sedangkan Aura adalah bahasa Inggris. Mereka beda kelas dan lantai. Jadi mau tak mau Aura harus mengembalikan buku itu secepatnya sebelum jam masuk pelajaran tiba. Ia memutuskan untuk mengejar Jerome dan Carol yang sudah berjalan cukup jauh darinya.
Saat itu jalan begitu padat ia tak bisa berlari karena begitu banyak orang berlalu lalang. Dia hanya bisa berjalan cepat sambil berharap tidak kehilangan jejak. Syukurlah Aura dapat mengikuti Jerome dan Carol sampai ke tempat yang mereka tuju.
Shinjuku-gyeon, mereka berdua ke tempat itu. Aura melihat dari kejauhan Jerome yang sedang menikmati pemandangan sakura bersama Carol. Aura lebih mempercepat langkahnya. Namun seketika kakinya berhenti melangkah. Matanya melotot sambil mulutnya menganga terkejut. Dia melihat Jerome yang tengah memasangkan bunga sakura ke telinga Carol. Tak hanya itu setelahnya Jerome memegang tangan Carol dan menciumnya.
Aura hampir kehilangan keseimbangan. Dia perlahan melangkah kembali keluar taman. Buku Jerome masih erat ia genggam. Namun ia tak lagi berniat mengembalikannya. Saat itu hatinya sangat hancur. Apa yang ia pikirkan ternyata salah. Jerome sama sekali tidak memiliki perasaan apapun padanya. Bahkan dia mencintai orang lain. Dan hari ini dia harus kembali menyaksikan kepahitan di tempat yang sama. Setelah sebelumnya dia juga sempat merasakan kebahagiaan di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.R.I.E.N.D.S ; The reason of parting (END)
Фанфик"Aku sangat mencintainya. Setiap malam aku selalu memikirkannya. Tapi apa dayaku? Di matanya aku hanyalah sahabat yang mungkin sudah dianggap seperti saudara sendiri. Kerap kali aku cemburu ketika dia bersama dengan wanita lain. Namun dia selalu tid...