Belajar mengiklaskan

59 1 0
                                    


Zidan berlari ke arah ruang tamu tanpa memikirkan siapa pun yang ada didalam rumah Galuh, dia sangat panik ketika Galang memberi tahu dia kalau Eka menangis saat melihat Alex dengan cewek lain.

"lo gapapa? ", Zidan duduk disamping Eka dengan mengelus rambut kepala Eka.

Eka mengusap air matanya, "iya gapapa".

Zidan menarik dagu Eka dengan pelan agar wajah Eka berada didepan wajah Zidan, "gue tau kalau lo lagi sedih, makanya gue kesini buat nenangin keadaan lo. Gue siap buat jadi tameng asal lo yang minta ,gue selalu ada buat lo". Zidan memegang tangan Eka, "gue nggak rela siapapun nyakitin lo, termasuk Alex".

Eka yang awalnya tertunduk seketika menatap Zidan dengan bingung, "alasan kak Zidan apa?", mata Eka berkaca-kaca.

"gue cinta sama lo", Zidan memberi jeda, "kemarin gue pernah bilang kan kalau gue sayang sama lo, walaupun gue nggak tau kedepannya nanti bagaimana".

Eka melepaskan genggaman tangan Zidan karena merasa canggung, "gue gapapa kok kak", Eka tersenyum kepada Zidan.

"yakin?", Zidan menatap Eka dalam-dalam.

"iya kak gue gapapa kok", Eka tersenyum.

"luh, ini kita tamu masa ngga ada jajan yang keluar di meja sih? Pelit banget sama abang", celetuk Galang.

"emang mau apa? ", tanya Galuh.

"apa ya? ", Galang memberi jeda

"aku mauu... "

Tanya Galuh, "apa? "

"gue mau apa ya? ", gelagak Galang seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.

"apa sih, serius dong! ", ketus Galuh.

"mau gue seriusin?", kata Galang.

Galuh terdiam karena mendengar perkataan Galang.

"gue maunya lo", Galang menatap Galuh.

Galuh membulatkan mulutnya kaget

"nggak-nggak gue bercanda dong, gue mau apa aja deh ".

"oke", jawab Galuh cuek.

Galuh pergi ke dapur untuk membuat minuman untuk Galang, Eka dan Zidan. Karena asisten rumah tangga dirumah Galuh sedang ambil cuti, makanya dia mandiri untuk membuat minuman atau makanan sendiri.

"kok kalian bisa ke sini?", tanya Eka merasa bingung kepada Zidan dan Galang.

"anuu ka", celetuk Galang.

Eka memperhatikan Galang dalam-dalam.

"itu guee.."

"lo kenapa? Galuh yang ngasih tau kalian? ", tanya Eka merasa bingung karena Galang tidak langsung to the point.

Galang hendak membuka mulut, "bukan!", sahut Zidan tiba-tiba.

"lalu? ", pandangan Eka beralih kepada Zidan.

"gue tau sendiri ".

Alis Eka mengerut," lo dukun?", Eka langsung menertawai Zidan karena omongan dia yang terlalu tidak masuk akal.

"ya elah dikasih tau malah ngga percaya".

Tanya Eka kepada Galang, "bener ngga yang diomongin Zidan? "

Galang hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"jawab langg, bener kaga? "

Galang hendak menjawab tetapi dia melihat tatapan tajam Zidan yang mengintruksi agar tidak bicara apapun.

CINTA SENDIRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang