Kadang aku menyadari bahwa kita pernah menjadi sepasang yang begitu sempurna.
Kesempurnaan yang berlangsung cukup lama, hingga gadis senja itu tiba menggelapkan hatimu seperti petang.
Kamu tersesat oleh yang menyesatkan, aku mencarimu dalam kelam.
Lama, jauh hingga akhirnya kau pergi bersama senja yang menjemputmu.
Siluet tubuhmu tersenyum memunggungi arah datangku kemudian pergi menjauh hingga tak terlihat lagi.
Aku kehilanganmu di tengah kegelapan.
Tak tau kemana harus berjalan, seorang diri tanpa tujuan.
Ingin sekali mengumpatmu dengan segala makian, tapi malah berakhir menangisimu dengan penuh harap, bahwa pasti suatu saat nanti kau akan kembali.
Ingin membencimu dengan segala dendam, tapi apa daya. Diri ini terlalu sayang.
Aku yang membawakan surya padamu melalui fajar, tapi kau malah pergi bersama gadis senja. Tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary of Broken Hearts
PoetryLalu bagaimana jika diri ini tak ingin lupa, namun disisi lain ia pun tak menginginkan luka?