Shimizu memecah keheningan yang dua orang itu ciptakan, merobohkan tiga puluh menit kesunyian tanpa mengatakan apa-apa di malam musim panas ini. Berbintang banyak langit malam dengan udara gerah.
"Apa yang kamu lakukan kalau kamu merindukanmu sementara kita terpaut jauh?"
Kuroo, salah seorang diantara dua manusia itu menarik senyum dengan wajah sembunyi-sembunyi, setelahnya ia nampak bisa menguasai dirinya lagi lalu balik bertanya, "Jarak maksudmu?"
Si gadis menaikan bahu, "Terserah apa istilahnya."
"Dari jauh, kalau rindu, maka aku mendoakanmu."
"Sejak kapan kamu sereligius ini?" Shimizu melongo, "Harusnya kamu langsung telpon aku saja."
Kuroo tersenyum, "Aku memohon pada Tuhan agar selalu menjagamu saat aku nggak ada disekitaran mu."
Ghombal.
***
Note : ditulis jam 4 pagi, lagi gabut. Hari ini sidang tugas akhir huhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALUKYUU!
Short StoryWangi rumput, net, bola voli, decitan suara sepatu, aroma musim panas, langit biru, botol minuman, keran, rasa gagal, menyerah, cinta diam-diam, pantulan bola, keberanian, catatan latihan, dan pengakuan yang belum selesai. Dan mungkin cerita yang b...