☒ Mistake

3.1K 533 117
                                    

Manusia itu tempatnya buat salah, kata pak ustad juga, ga ada yang sempurna.

Kecuali Yunseong di mata Minhee, mungkin pengecualian.

Yang namanya orang bucin emang suka gitu, ya kan?

Tapi, Yunseongnya sendiri ga merasa demikian kok. Dia ga ngerasa dirinya sempurna.

Lelaki bermarga Hwang itu menggulung lengan bajunya tinggi-tinggi, sampai kaos lengan pendeknya berubah jadi kaos tanpa lengan. Yunseong mengurut pelipisnya perlahan, tapi penuh penekanan.

Sakit kepala yang dia rasain ga berhenti-henti, malah makin ngerasa rumet pas natap deretan sin cos tan cosec sec cotan yang ada di buku tulisnya.

Dia lagi belajar, emang biasanya juga dia belajar. Tapi kali ini rasanya ga masuk-masuk, ga hapal-hapal. Makin hari makin turun aja nilai ulangannya, dan dia ga mungkin bisa nambalin nilainya pake tugas tambahan terus.

Kecewa? Iya, mungkin itu kata yang tepat buat ngedeskripsiin apa yang yunseong rasain terhadap dirinya sendiri.

Macaron udah gesek gesekkin kepalanya ke betis si pemilik—caper—tapi ga digubris, akhirnya kucing persia itu menjauh, ke tempat lain.

Bener aja kata Minhee, si Macaron galak gara-gara sering dicuekkin ama Yunseong.

Yunseong kembali mendecak, lalu membanting buku lain ke atas meja. Buku bimbingan belajar, buku teori dasar, buku trik jitu, buku rangkuman rumus.

Malah nambah sakit kepala liatnya ya.

Seandainya Macaron bisa bicara, dia bakal ngehujat Yunseong karena manusia itu malah makin nambah-nambah bebannya sendiri.

Ah, sebenernya Yunseong ga salah-salah amat sih, emang niatnya dia ngejar nilai.

Tapi ya kalau dia ga mikirin kesehatannya sendiri?

Nah, kan, bodoh.

Yunseong pintar yang bodoh.

Macaron memutar matanya malas ngeliat pemiliknya kembali menatap langit-langit ruangan, kayak putus asa.

"Makan malam telah siap." ucap suara dari speaker.

Iya, pemberitahuan makan malam emang selalu diumumin lewat speaker tiap kamar, selalu Baekjin yang ngumumin.

Yunseong mengacak rambutnya frustrasi lalu bangkit, karena kalau dia ga langsung keluar, pasti Baekjin sendiri yang bakal ngedatengin dia dan ngomel-ngomel. 

Ada alasan tersendiri kenapa Yunseong milih Yuri sebagai pelayannya, karena Yuri ga sebacot Baekjin. Itu sih alasannya, simple.

Dia juga ngerasa kasian sama saudara-saudaranya yang mungkin udah lapar, soalnya makan malam ga bakal dimulai sebelum semuanya udah berkumpul.

"Pamer tuh, abis workout?" goda Junho, ngeliat Yunseong datang ke meja makan dengan baju tanpa lengan. "Workout otak, iya?" Itu Changwook yang jawab, sementara si bahan topik pembicaraan mah langsung duduk diem di kursi miliknya, natap tudung saji silver yang masih ada di atas piring di hadapannya.

Makin lama muka Yunseong makin pucet, keliatan kurusan juga, dan kantong matanya nambah tebel.

Junho kasian ngeliat kakaknya jadi kayak gitu.

Junho mau ngelarang Yunseong belajar, tapi kalo dia ngelakuin itu, rasanya macam tak tau diri. Kenapa? Si Yunseong juga mati-matian belajar kan demi Junho juga.

Akhirnya, makan malam hening dimulai.

Di kepala Yunseong isinya cuma sin cos tan, nama nama sel, peraturan undang undang, perkembangan saham, sama Kang Minhee.

Trouble || HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang