☒ Breakthrough

3.1K 521 160
                                    

"Kak,"

"Hm?"

"Ada sesuatu di muka Minhee?" tanya lelaki berambut pirang itu, dia bingung aja kenapa Yunseong ngeliatin dia terus.

Yunseong terkekeh, "ada gula," jawabnya.

Minhee diem sebentar, terus dia ngusap ngusap sekitaran mulutnya. "Dah ilang?" tanyanya lagi.

"Oh, bukan, ternyata wajah kamu emang manis darisananya." bales Yunseong, Minhee heran siapa yang ngajarin, licin bener ngomongnya.

"Ish," Minhee langsung nunduk dalem-dalem, senyumnya gabisa ditahan.

"Minhee,"

"Apa kak?"

"Liat sini, manisnya kok ditutup tutupin?" Yunseong nopang wajahnya pake tangan kanannya sambil ngeliatin Minhee lekat-lekat.

Kesel ga sih? Mentang-mentang udah nyatain kemaren kemaren, Yunseong seenak jidat ngegombalin Minhee 24/7 tanpa peduliin jantung lelaki manis itu.

"Ish udah dong kak!" Minhee nyebikkin bibirnya dikit, manyun ceritanya. Pipinya udah semu merah sampe telinga, malu banget dia digituin ama Yunseong.

Yunseong sekarang jadi jauh lebih santai, lebih sering senyum, dan tampak lebih hidup. Karena dulu biasanya dia itu kayak robot, ngomong seadanya, senyum seiritnya.

"Tangan kamu gimana?" tanya Yunseong lagi setelah ngabisin mocca yang dia pesen tadi.

"Hmm mayan," Minhee langsung ngegerakkin pergelangan tangan kanannya.

Kondisi tangannya udah agak membaik, sekarang udah mulai bisa digerakkin lebih leluasa walaupun masih sering dikontrol ke dokter. Kata dokter, dislokasi ini bakal sembuh dalam sisa waktu 1 minggu, tepat di hari festival bakal diadain.

"Kamu yakin mau tampil aja?" Yunseong nanya itu dengan nada hati-hati. Minhee ngerti kok, Yunseong khawatir, tapi gimanapun juga Minhee emang mau tampil.

Nothing can stop Kang Minhee.

Minhee ngangguk mantep, "iyalah!" jawabnya tanpa mikir dua kali.

Yunseong cuma bisa senyum tipis, terus dia nanya lagi. "Dengan keadaan kayak gitu?"

"Iya."

"Mungkin emang?"

"Ga ada yang ga mungkin kalau kita cukup nekat buat ngelakuinnya." Akhirnya Minhee mempublikasikan quotes lain yang ia emban sebagai pedoman hidup.

Yunseong ketawa, padahal hatinya masih khawatir. "Hati-hati ya," ucapnya. Emang masih belom terbiasa bicara santai, tapi perlahan lahan dan dengan pasti, Yunseong bisa nunjukkin kasih sayangnya ke Minhee.

"Iya, santai aja kak. Aku janji bakal nampilin yang terbaik." Minhee ngebales senyuman itu.

"WOY YANG UDAH TAKEN SOMBONG AMAT!"

ya siapa lagi kalo bukan Dongpy—

Eh ternyata Eunsang.
"Eh sang, tumben, dongpyo mana?" tanya Minhee. Eunsang garuk garuk pipinya pelan, sambil mikir, "ah, iya, dongpyo lagi nyetor tugas ke ruang guru," jawabnya.

Dongpyo? Nyetor? Tugas? Ke ruang guru?

"Anjir tumben???" Dahi Minhee langsung mengerut bingung.

Eunsang senyum tipis. Ternyata Minhee emang bener-bener ga sadar kalo belakangan ini nilai dirinya juga jadi tinggi secara merata, bahkan nyaris ngejar nilai Eunsang yang ada di peringkat 3 kelasnya, dan hal itu bikin peringkat Dongpyo lebih jauh dari mereka berdua.

Trouble || HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang