Brakkk...Suara itu membuatku semakin mendekatkan buku yangku baca ke wajah. " Ohh tidak aku memcium bau maskulin yang sangat nyaman di hidungku tetapi bukankan aku duduk sendiri? Lalu bau siapa, jangan jangan dia benar duduk disampingku" allika menggumam dengan lirih. " baik allikla kita hitung bersama dan liat apa benar dia duduk disampingmu satu.. Dua.. Tiga.. Dan..
-----------Aaaaa....
Aku melihat kesamping ternyata disamping adalah erma yang melihatku dengan heran.
"huh.. Aku kira kamu siapa! Sempat kaget tau aku tadi" ucap allika sebal, "hah? Mengapa kau aneh sekali hari ini apa ada masalah? Atau jangan jangan kamu berharap bahwa alex akan duduk disini dengan mu." ucap erma menggodaku.
"eh eh tidak mungkin aku hanya merasa pernah melihat dia tapi aku lupa dimana" ucap allika dengan suara pelan karena ia takut nasya akan mendengarnya. Jika sampai nasya mendengarnya maka dia akan memaksaku untuk mengingatnya itu sangat menyebalkan bagiku.
" APA? KAU PERNAH melihhm" sebelum erma melanjutkan ucapannya aku langsung membekap mulutnya. "Ssst jangan keras keras nanti nasya mendengarnya" ucap allika berbisik.
" heh kalian berdua mengapa kalian ramai sekali!" ucap nasya garang.
" eh tak ada apa hanya saja erma sedang ingin melihat kebun binatang" ucapku dengan asal."Bohong allika pernah melihat hmmmbbb," aku langsung membekap mulut erma dengan membisikkan"sstt erma biarkan jadi rahasia kita" .
" He! kalian berdua aneh sekali ada apa? Apa ada rahasia yang kalian sembunyikan kepadaku" ucap nasya dengan wajah datarnya.
"ihh kamu sihh keras keras ngomngnya kan nasya jadi curiga, sekarang nasya marah tuh" ucap allika berbisik ke erma
"aaisshh, mengapa kamu menyalahkan aku! " ucap balik erma dengan kesal"Jadi siapa yang akan menjelaskan kepadaku? " nasya dengan alis terangkat satu dan wajah datarnya.
Allika dan nesya sama sama diam mereka hanya saling menyenggol lengan.
" ahh baiklah baik aku yang akan menjelaskannya," ucap erma senang " apa kau tau alex? Allika bilang bahwa dia pernah bertemu dengan alex" lanjut erma" Ooh ya kau pernah bertemu dimana dengan alex allika? "nasya dengan heran. Karna dia sangat tau bahwa sahabatnya ini tak pernah dekat dengn lelaki.
"
Entahlah aku juga sudah lupa entah mengapa akhir-akhir aku menjadi pelupa" cicit allika dengan pelan ia sangat takut nasya akan mengintrogasinya lebih jauh lagi.
"Oh ya! Mengapa kau bisa menjadi pelupa apa ada yang kau pikirkan sampai kau menjadi pribadi yang pelupa?, bukankah kau ada seorang yang memiliki ingatan yang kuat." nasya merasa banyak rahasia yang allika sembunyikan dari dia. " Atau kau mengingat dimana kau bertemu alex tapi kau menyembunyikannya?, Jawab aku allika dan tatap mataku! " suara nasya meninggi karna ia tauseorang allika tak pandai berbohong.
"eh eh... Sudah lah nasya mungkin allika belum siap bercerita jangan menekan dia seperti itu kasihan allika" bela erma ia merasa kasihan pada sahabatnya karna bahu allika sudah mulai bergetar yang menandakan dia menangis.
"Sudahlah mungkin kamu butuh privasi, maafkan aku telah membentakmu!" nasya dengan berjalan mendekati allika lalu memeluk allika.
" Kau tidak salah aku yang salah karena aku lupa, kurasa aku salah aku tidak pernah bertemu alex" ucap allika dengan pelan dan sedikit sesenggukan.
--------
Disisi lain terdapat lelaki yang memandangi ketiga sahabat itu dengan tatapan mengintimidasi.
"mengapa wanita itu menangis?apa yang sedang mereka bicarakan" ungkap dengan bergumam."wehh bro! lagi ngelamun apaan dah serius amat" alvaro dengan menepuk pundak alex dengan keras.Dan mengikuti arah pandang alex " Ooo.. kau melihat allika atau nasya? jika kau melihat nasya maka siap siap kau menerima pukulan dari Tian" ucap alvaro dengan santai sambil menepuk pundak alex pelan.
alex menyerit " apa?" ia tak tahu apa yang di ucapkan oleh sahabatnya ini karna ia tak tau nama gadis yang menjadi incaran ia selanjutnya.
" jadi yang berambut pendek itu nasya dan perempuan yang sedang dipeluk adalah allika dia gadis yang manis menurutku tetapi dia sangat sulit untuk didekati karena dia sangat menjaga jarak dari pria mana pun," jelas varo kepada alex yang dibalas anggukan oleh alex.
" jangan dekati dia, gadis itu milikku!", ungkap alex tanda sadar dan membuat alvaro tersenyum tipis " jadi perempuan ini yang menjadikan seorang alex yang gemar homeschooling dan ketenangan untuk bersekolah di sekolah milik kakeknya" ejek varo paada temannya, karna ia sangat tahu bahwa temannya ini sangat tidak suka pada suasana ramai sejak kejadian itu terjadi.
"hai semua kembaran aliando!,datang dengan membawa kabar gembira " ucap tian dengan semangat dan suara yang keras. " diamlah zigot kau menganggu seseorang yang sedang jatuh cinta!" jelas varo dengan berang karna ia tahu shabatnya yang satu ini sangat susah untuk diam
" APA!!! lo memanggil gue zigot elo itu air got hitam bau limbah pula menjijikkan! BTW siapa yang jatuh cinta apakah pangeran es batu ini siapa perempuannya?," tian sudah mulai penasaran dengan siapa perempuan yang berhasil membuat hati pangeran es batu ini luluh chaya seperti apa yang telah ia keluarkan hingga membuat es batu ini meleleh.
"ck DIAM!" ucap alex ketus ia sangat terganggu dengan suara tian yang masuk ke gendang telingany.
" baiklah aku akan diam tapi siapa dulu yang dapat menjadi cahaya untuk si es ini? " tian mulai mengikuti arah pandang alex. Tiba tiba dia mendelik tajam " APA!!, kau ingin mengambil ayang nasyaku itu pelanggaran besar bagaimana jika kita bertanding boxingnanti pulang sekolah agar aku dapat menghajarmu?," ujar tian tanpa malu sehingga membuat ketiga gadis yang merasa di perbincangkan menoleh.
" APA!! aku memanggil nama ku kau ingin kuhajar! bahkan kingkong pun tak sudi melihat wajahmu apalagi aku!," jelas nasya tanpa takut.
" Ssssttt nasya jangan seperti itu kau menyakiti perasaan oranglain" potong allika cepat agar nasya tidak menghina tian lagi bukan ia menyukai tian tapi ia ingin nasya tidak menanggapi ia merasa alex menatapnya dari tadi walau lelaki itu tak menunjukkan akspresi sama sekali di wajahnya " sudahlah biarkan mari duduk kembali" sambung allika.
" ahh senangnya aku adaa yang membela" ujar tian dengan senyum merekah.
" kau ingin disiksa oleh alex? dia bilang allika miliknya" varo mematahkan senyum tian " jadi si es batu menyukai allika " ujar tian berbisik. dijawab anggukan kepala oleh varo.
" sudahlah cepat duduk si ati ati sudah datang" varo dengan mendorong bahu tian.
" iya aku akan duduk! tapi aku duduk dengan siapa? apa akuakan duduk dengan, TIANNN!!, mengapa kau belum duduk apa pantatmu terdapat bisul?" ucap bu tiawati memotong perkataan tian " Ibu guru awati yang cantik saya tidak ada tempat duduknya" ucap tian dengan menggosok telinganya karena merasa pengang dengan teriakan bu guru satu ini
" kau bisa duduk dengan allika ia duduk sendiri! mengapa kau tak pintar?" sambung bu tia
Tian segera berjalan kearah bangku allika namun terhenti karenaa cekalan tangan di pergelangan tangan nya. "Apa?" ujar tian malas.
" Kau disini" alex segera berdidri dan melangkah menuju bangku allika mengabaikan tian dan varo yang sedang terbengong karena prilaku pria tampan itu.
" Sepertinya takdir memang menentukan kita untuk bersama sweety, kau telah menganggu kesenangan ku maka aku akan menganggu hidupmu mulai dari sekarang!" alex setengah berbisik agar oranglain tak mendengar apa yang ia katakan.
KING KING KING...
1143 kata untuk kalian muachh, kepoin kelanjutan cerita akohh.
jangan lupa like komen dan tekan bintangnya.
maapkan hamba jika banyak typo.

KAMU SEDANG MEMBACA
mountain laurel
Teen FictionKamu adalah matahari bagiku membawa cahaya dalam hidup yang tak pernah aku temui ~ alex williams smith. Kamu menawan tapi sangat berbahaya ~ allika indah permata. Yuk kepoin cerita akohh :) jangan menghina cerita awal:) Muachh