Bel pulang sekolah pun telah dibunyikan. Entah kenapa suaranya kali ini terdengar lebih merdu dan indah. Apa karena suasana hatiku yang indah?. Setelah aku memasukkan buku-buku ku kedalam laci(karena aku malas membawanya pulang). Aku bingung harus pergi kemana karena jarak rumahku sangat jauh dengan kolam berenang Lumban Tirta. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi kerumah teman cowok yang jarak rumahnya dekat dengan sekolah dan lumban. Nama dia Yang Senzini(panggilannya yayang)
"yang?"
"ada apa fik?"
"kamu ikut berenang kan?"
"iya"
"aku kerumahmu yah"
"oh iya, kebetulan ahmad dan yang lain juga kerumahku"
"okelah"
sesampainya dirumah yayang kamipun diberi makan siang oleh ibunya. Dan ngobrol-ngobrol ala lelaki sejati.
"cuacanya cerah yah untuk berenang nanti" kata ahmad
"iya, cerah sekali" kataku
Hening 10 menit
"bagaimana kita pergi duluan" kataku
"kemana fik?"
"ketempat yang kita tuju"
"bukannya ini terlalu cepat"kata yayang
"tidak apa"
"okeh"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Terindah (END)
RandomTernyata pacaran itu sulit. Bukan hanya cinta yang diperlukan, tetapi harus ada keberanian untuk menghadapinya. Jika tidak, akan menjadi seperti diriku. Terlihat BODOH dihadapannya.