Ara yang berdiri di barisan paling belakang kompinya mendengus mendengarkan arahan dari panitia pengurus ospek fakultasnya. Ia memicingkan mata sebentar sambil sesekali menggerakkan kakinya yang mulai pegal bergantian. Dahinya sesekali juga berkerut, merasakan panasnya matahari yang sudah sangat amat menyengat mengenai kepalanya."Oke sekian dari kami, silahkan bubar tanpa penghormatan dan berkumpul dengan kelompok masing-masing. Kembali dengan barisan masing - masing pukul 13.15, tidak kurang tidak lebih!"
Sepersekian detik dari perintah tersebut diberikan, ketua barisan dengan sigap memberi aba-aba balik kanan dan bubar barisan ke barisan masing-masing. Dengan sigapnya Ara berjongkok setelahnya, memejamkan matanya yang perlahan memburam. Mendadak ia tuli dengan keadaan sekitarnya, toh temannya juga belum mendapat tempat untuk berkumpul. Hingga lamat - lamat ia mendengar suara cibiran dengan jelas.
"Kenapa masih maksa kalau udah tau nggak kuat? Sok kuat atau bodoh kamu itu? Kamu kira kakak-kakak kesehatan cuma pajangan?"
Ara mengangkat kepalanya, lalu mematung sejenak melihat komdis bermulut pedas itu sudah berdiri sambil membawa sebuah gulungan kertas didepannya. Teman - teman disekitarnya mulai senyap. Lagi - lagi berurusan dengan dia. Ah, rasanya Ara ingin merengek minta pulang saja.
"Jangan bentak maba gue! Jauh - jauh, ini bukan kewenangan lu. Dia gak tuli!"
Bersenjatakan sebotol air mineral dingin, kak Saka datang sebagai pahlawan heroik hari ini. Dan ya tolong catat, hari ini Ara resmi ingin pergi jauh - jauh saja dari oknum komdis bernama Brian Ardana.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Lain kali aja yuk, males liat muka dia ih sya"
"Dih ra mumpung belum rame, lagian itu juga lagi kumpul, biar sekali aja ditanyainnya"
"Lulaaaaaaaaaaa"
"Apa jovankaaaa?"
Puji tuhan dengan segala kuasanya atas keras kepalanya seorang Kalula. Setelah Ara bersikeras menolak dibawa ke ruang kesehatan oleh kak Saka beberapa waktu yang lalu, disinilah ia. Dengan Kalula yang santai menggeret lengan Ara menuju tempat para panitia yang kebanyakan laki-laki duduk berkumpul menikmati jam istirahat.
"Kak mikael! Mau tanda tangannya dong!"
Satu Dua Tiga.
Kalula menghampiri Kak Mikael dengan setengah berteriak ceria.
Ara malu setengah mampus.
Hehe.
Ara nyerah, pengen pulang, suer.
- 150221.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serein
Dla nastolatkówDengan segala rasamu yang sudah kedaluarsa, tolong katakan aku bisa apa?