Prolog

2.1K 92 3
                                    

Di dalam aula gedung guild Top Circle.

"Roy, dimana Mack? Aku belum melihatnya dua hari ini?" tanyaku kepada Roy.

"Heh... bukankah kamu menyuruhnya untuk melakukan raid di Lembah Yuzi?" Roy menjawab singkat, bahkan tanpa melihat ke arahku.

Ah... ngomong-ngomong aku adalah Andika atau biasa di panggil Hype, lagi pula Hype adalah ign yang sering aku gunakan setiap kali bermain game.

Dan di sini aku berada, sebuah game Vrmmorpg yang bernama Undertale dan telah lama di release publik, namun masih di gemari banyak pemain. Game ini memiliki tema petualangan, dan memiliki banyak fungsi di dalam game, salah satunya guild.

Di game Undertale, aku membangun sebuah guild bersama teman-temanku yang pernah kutemui di game sebelumnya. Kami membangunnya dari awal dan telah melewati berbagai kesulitan bersama, hingga akhirnya sekarang guild kami menjadi guild nomor satu di seluruh server game Undertale, bahkan kami telah menjadi ikon untuk game itu sendiri.

"Bizeta, apa kamu masih sibuk dengan membuat assistant guild?" tanyaku kepada Bizeta.

"Ya." Bizeta menjawab dengan ringan.

Bizeta adalah salah satu temanku dari game sebelumnya dan juga yang membantuku membangun guild Top Circle dari awal. Meskipun dia adalah wanita, tapi job yang sangat dia sukai adalah Warrior yang kebanyakan dipilih oleh pria. Yah ..., Aku tidak memiliki masalah dengan hal itu. Jika aku boleh jujur, Bizeta lebih baik dalam memainkan job warrior di bandingkan dengan para pria, bahkan aku akan mengaku kalah dengan cepat jika harus melakukan pvp dengannya. Bukan karena aku takut, tapi karena penguasaan skill warrior Bizeta sangat luar biasa.

Beberapa bulan yang lalu, game Undertale meluncurkan sebuah fungsi baru yang memungkinkan setiap guild memiliki sebuah assistant. Tugas dari assistant sendiri bermacam-macam, dan kebanyakan dari mereka di buat untuk bertempur.

Di game Undertale, setiap seminggu sekali di adakan event Guild War dimana setiap guild bertarung melawan guild lain, dan pemenang akan mendapatkan guild poin, yang mana hal tersebut dapat digunakan untuk membuat assistant. Semakin tinggi poin guild yang di gunakan, semakin ganas pula assistant yang dapat dibuat.

Aku menyerahkan tugas itu kepada Bizeta.

"Apakah kali ini assistant guild kita karakter wanita lagi?" Jujur saja, itu pertanyaan yang bodoh dariku, lagipula setiap kali Bizeta membuat assistant, itu sudah pasti karakter wanita.

"Tentu saja! Karena wanita akan menjadi lebih cantik ketika mereka di beri make up!" Itu adalah jawaban yang sangat percaya diri dari Bizeta.

Tiba-tiba pintu terbuka, dan seorang masuk ke dalam aula guild.

"Ah... Alicia...,"

"Bagaimana hasil pertemuan dengan perwakilan developer Undertale?"
Aku bertanya kepada seorang wanita yang baru saja datang itu.

Dia adalah Alicia seorang Priest tingkat tinggi yang bergabung denganku di awal game Undertale, dan juga ikut membantuku membangun Guild Top Circle.

Aku menugaskan Alicia sebagai juru bicara guild kami. Seperti yang aku katakan sebelumnya, sebagai guild top rank dan juga ikon dari game Undertale, kami sering kali menerima kontrak kerjasama dengan developer game, dan Alicia yang akan menjadi juru bicara kami

"Sukses. Bahkan mereka menawarkan harga yang bagus untuk kita." Alicia tersenyum menghampiriku, dan memberikan beberapa berkas yang sudah di scan ke dalam game.

Aku membaca sekilas berkas tersebut dan wow... ini berita yang cukup menarik.

Segera aku mengumpulkan para pemimpin tertinggi guild Top Circle untuk mengadakan rapat.

All JobsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang