Akademi Orisia

782 70 0
                                    

Setelah kejadian tidak terduga di jalan, aku bersama Paman Owen kembali melanjutkan perjalanan kami menuju Akademi Orisia, sesampainya disana kami di sambut oleh kakakku, Emilia.

"Akhirnya kamu disini juga. Ayo aku akan mengantarmu ke resepsionis untuk mendaftar." kata kak Emilia dengan semangat.

"Kalau begitu saya akan segera kembali ke rumah, tolong jaga diri baik-baik..." Paman Owen segera mengundurkan diri setelah kami sampai di akademi, padahal aku ingin berterima kasih dengan mengajaknya makan siang terlebih dahulu, namun dia menolaknya.

Kak Emilia segera mengajakku ke resepsionis untuk mendaftarkan diri, lalu dia mengajakku keliling akademi supaya lebih akrab dengan tempat-tempat yang ada.

Disini aku akhirnya tahu bahwa akademi Orisia memiliki fasilitas yang lumayan lengkap. Mereka memiliki beberapa divisi masing-masing, seperti divisi ksatria, divisi penyihir, divisi pemanah, divisi pendeta, dan divisi penelitian, itu cukup lengkap meskipun tidak sebanding dengan job yang ada di game Undertale. Ada beberapa job di game Undertale yang tidak ada di dunia ini, seperti Assasins, dan  Necromancer.

"Jadi, kamu mau mengambil divisi yang mana? Aku tahu kamu memiliki afinitas sihir yang bagus, tapi kamu juga memiliki keterampilan pedang yang tidak kalah bagus, pilihlah sesuai keinginanmu." kak Emilia bertanya padaku.

Ahh... benar, disini aku harus memilih divisi yang ingin aku pelajari, meskipun itu semua tidak penting bagiku, karena tingginya levelku di semua job. Jadi aku memutuskan untuk memilih secara acak.

"Hmm... mungkin aku akan memilih divisi penyihir kak." Jawabku dengan ekspresi pura-pura bingung.

"Baiklah, itu pilihanmu."

***

Di dalam sebuah kamar yang terlihat mewah, ada percakapan yang terjadi antara dua orang. Kamar mewah itu adalah salah satu lamar di istana kerajaan Orisia.

"Bagaimana hasil dari interogasi orang-orang kultus setan itu?" tanya seorang wanita, dia memiliki penampilan yang lembut dan penyayang, namanya adalah Eris.

Eris, dia adalaha pemimpin dari ke tiga Holy Maiden kerajaan Orasia, dia juga putri pertama Raja Orasia yang sekarang.

"Seperti biasa, mereka menolak berbicara dan lebih baik mati dari pada membocorkan informasi kepada kami." Jawab seorang wanita lain, dia adalah kstaria wanita yang di temui oleh Andika hari ini.

Namanya adalah Yasmin, yang juga adalah seorang Holy Maiden.

"Kak, apakah kakak tahu sesuatu tentang Guild Top Circle?" (Yasmin)

"Tidak... apa itu Guild Top Circle? Sepertinya kamu sangat memikirkannya?" tanya Eris kepada adiknya.

"Ah... tidak, hanya saja aku bertemu dengan pemimpin Guild Top Circle hari ini, jika bukan karena bantuannya, aku mungkin tidak bisa menangkap orang-orang kultus setan tersebut."

Yasmin mulai menceritakan pertemuannya dengan Hype kepada kakaknya. Dia juga menggambarkan betapa hebatnya kekuatan sang penyihir itu.

Setelah mendengar cerita dari Yasmin, Eris segera memikirkannya.

Eris bangkit dan berjalan menuju jendela kamarnya, dan berkata.

"Dari cerita yang aku dengar darimu, sepertinya penyihir Hype ini sangat hebat, dan ada lagi kemungkinan bahwa dia memiliki bawahan yang tidak kalah hebatnya juga,"

"mengapa Guild Top Circle yang memiliki pemimpin sehebat itu baru muncul sekarang? Apa tujuan mereka?" Eris menggumamkan sesuatu sambil menatap jauh ke cakrawala.

***

" Kakak sudah selesai mendaftarkanmu di divisi penyihir, kelasmu akan dimulai besok, sekarang istirahatlah dulu dan rapikan barang bawaanmu. " Kak Emilia mengantarkanku ke asrama pria dan memberiku nasihat.

All JobsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang