Dengarkan lagu sad deh.
Nyawa akan dibalas nyawa. Setiap bulir kehidupan akan menciptakan kehidupan yang baru. Aya menghabiskan waktu dua bulan hanya untuk menyelamatkan diri dan dunia dari kejahatan gadis ular bernama Kaira.
Aya teringat pada suatu cerita, tentang Bai Suzhen dan Xu Xian. Dimana ia mulai mengetahui fakta jika cerita itu memang ada namun tidak diketahui oleh banyak orang. Perjuangan mereka untuk tetap hidup, mencari ramuan herbal agar pasangannya tetap hidup. Aya mulai mengetahui cerita itu dari mulut ke mulut. Ia mempelajari beberapa hal tentang legenda siluman ular putih.
Dan ini adalah hari ketiga dimana semua peristiwa naas itu terjadi diluar keinginan Aya. Jujur saja semua yang melihat hal itu akan merasakan shock berat di kehidupannya. Tetap Aya sendiri tidak mengerti kenapa dirinya memiliki mental yang kuat untuk tidak memikirkan hal itu. Namun, hanya satu yang ingin Aya mengerti.
Kemana hilangnya kemampuan ia dalam melihat makhluk halus?
Kemana perginya Eunsang?
Kemana perginya Yohan?
Dan kemana perginya Yang mulia siluman ular itu?
Siluman yang sudah menapakkan diri di hati Aya. Siluman yang sama telah menaburkan benih cinta pada kehidupan Aya. Sekarang Aya hanya bisa terbaring dalam tidur malamnya di ruang rawat inap Rumah sakit.
Bagaimana dirinya bisa hidup? Apa yang terjadi?
Asistennya berkata jika dirinya melakukan percobaan bunuh diri dengan membenturkan kepala pada kaca jendela besar Apartemennya. Aya tidak mungkin lupa, jelas-jelas Aya sadar dengan pelenyapan Kaira hari itu.
Wooseok berdiri tak jauh dari tempat Aya berbaring, membawakan majalah dan juga mangku. Wooseok awalnya sedikit marah karena Aya mengarang sebuah cerita aneh. Sungguh-sungguh sangat aneh dan sulit untuk manusia mengerti. Mendapat respon seperti itu, Aya memilih mundur dari pengakuannya. Ia memilih untuk tetap diam karena semua yang mengenal Aya sedang dalam kendali sihir manipulasi.
Aya ingin sekali menangis. Memeluk tubuh siluman yang ia cintai. Mengatakan sekali lagi untuk tidak pergi dari hidupnya. Mengatakan lagi dan lagi hingga terus menerus jika Aya tidak hanya mencintainya, akan tetapi justru Aya tidak bisa hidup tanpanya.
Aya teringat pada sesuatu, tangannya memiliki tato ular. Tapi setelah ia lihat, tidak ada sesuatu di sana. Sama sekali tidak ada sesuatu disana. Aya kembali menangis dan tidak tau harus apa. Ia sudah kehilangan banyak makhluk yang ia sukai, bahkan ia cintai.
"Wooseok, hentikan. Aku tidak ingin makan," ucap Aya sedikit mendorong mangkuk.
"Aya, tolong makan. Kau bisa kurus nanti. Tolong jangan katakan apapun lagi, kau itu belum nikah, belum punya suami, dan seseorang yang namanya Seungwoo itu tidak ada," Wooseok berusaha kembali untuk menyuapi Aya seperti anak kecil. Namun lagi-lagi Aya menolak hingga Wooseok mendesah dan meletakkan mangkuk itu dengan kasar di atas meja. "Sudah aku bilang, siluman, hantu, gumiho, apalah itu tidak ada. Kau mungkin sedang mimpi. Aya kau kritis satu hari, jadi tolong lebih menjaga kondisi tubuh. Kau tau, kita sudah tanda tangan kontrak. Aku sudah memberi waktu banyak untuk istirahat. Jadi,—"
Aya menutup telinganya dan kembali menangis. Melempar majalah dan juga selimut dari tubuhnya. Melempar segala hal yang ingin ia keluarkan.
Aya berusaha berdiri, namun ia kembali terjatuh, kakinya terluka akibat beling kaca yang menancap disana. Aya meringis karena luka itu masih basah. Ia terduduk di lantai dan kembali lagi menangis.
Apa yang ia pikirkan?
Kenapa Seungwoo tega sekali meninggalkan ia? Padahal ia sudah berusaha menerima apapun kekurangan dan kelebihan Seungwoo. Tapi nampaknya Seungwoo tidak serius padanya. Seungwoo hanya memanfaatkan kondisi. Jelas, Aya sedang mati-matian menahan sakit, kemana perginya lelaki itu? Pengkhianat! Seungwoo pengkhianat!
Aya kembali menangis hingga Wooseok dengan susah payah membujuk Aya untuk berdiri. Gadis Kim itu akhirnya di gendong paksa oleh Wooseok. Meski Wooseok banyak mengeluh, tetap saja lelaki itu terus akan menjaga Aya.
Aya tetap menangis. Tangisannya lebih menyerupai orang kerasukan. Ia marah dan memberontak seperti orang gila. Dan Aya menyadari satu hal kembali, "aku bisa bertemu Seungwoo kembali. Aku memiliki cara itu."
Setelah lama di tinggal oleh Wooseok. Aya naik ke atas rooftop rumah sakit menggunakan tongkat yang mampu membantunya berjalan meski tertatih dan pincang.
Mungkin ini kedengaran gila atau memang luar biasa gila, Aya akan membunuh dirinya sendiri. Satu-satunya alternatif agar ia berjumpa dengan Seungwoo, siluman yang telah berani membawa hatinya pergi.
"Kau mungkin ada disini, kau hanya tidak menampakkan diri. Tapi aku tau, kau selalu ada denganku. Apapun yang aku lakukan, apapun yang sedang aku perbuat. Karena seperti yang kau bilang, kau bisa merasakan apa yang aku rasakan'. Aku ingin mati, jika aku tidak menyusulmu, aku akan menyusul Eunsang. Namun jika aku tidak bisa menyusul kalian berdua, aku akan hidup sendirian seperti yang pernah Eunsang alami."
Aya berdiri di pinggiran pagar pembatas. Menahan bobot tubuhnya dengan tangan yang menyentuh pagar pembatas itu. Aya mengerti seberapa besar usahanya tidak akan pernah mengecewakan hasil nantinya. Aya selalu berhasil.
"Ayana Kim, aku tidak mencintaimu satu kali. Aku mencintaimu beberapa kali bahkan sebelum dirimu menjadi Aya. Kau Ratuku, terlahir sebagai apapun kau, tetaplah kau Ratuku. Aku Rajamu dan aku akan selalu berada di jantungmu. Setiap detakkan yang kau rasakan saat ini bukan hanya menggetarkan aku. Suaranya sangat nyaman saat aku juga bisa merasakannya,"
"Aku mencintaimu, Ratuku."
"Jika kau dalam bahaya, aku akan tau dimana kau sampai bagaimana keadaanmu. Jika warnanya hijau seperti itu, aku akan menyelamatkanmu atau aku ada di dekatmu. Aya, tanda ini di beri untuk permaisuri di kerajaan ular. Tapi, tanda yang aku beri bukanlah tanda biasa, ini adalah tanda dari Raja ular. Akulah Raja itu, jadi, tolong ikuti perintahku. Jika tidak, aku tidak ingin kau sampai terluka,"
"Permaisuri Aya, jadilah permaisuri yang selalu hidup untukku. Jangan tinggalkan aku lagi, aku butuh dirimu,"
"benar, saat kau jatuh. Saat kau marah, saat kau bahagia, saat kau sakit, dan saat aku menganggu dirimu. Semua terasa sekali di tubuhku."
Perlahan Aya mulai melepas genggaman di kedua tangannya. Membuat dirinya jatuh di gedung rumah sakit bertingkat itu. Namun dari belakang, sebuah tangan memeluk erat perutnya hingga membuat detak jantung keduanya terdengar sangat merdu.
"Apa yang kau lakukan, Aya?"
🥀 TAMAT 🥀
Tok-tok-tok. Author note aku dan kak ayspcy ada di komentar atas. Sila di cek, harus! 🤣🤭
#Word993
KAMU SEDANG MEMBACA
Efemeral - Han Seungwoo
Fanfiction[Private] • [ ✓] • [season 2 sudah di publish] Pernahkah kalian mendengar cerita tentang siluman yang berkaitan dengan manusia? Banyak, ada yang mengatakan mereka selalu mengganggu bahkan ada yang berkata jika mereka bisa melindungimu. Mendengar ce...