LAST

10.3K 935 253
                                    

🌸 KookV Zone 🌸

. . .

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif yang merupakan hasil penggabungan antara imajinasi & angan2 fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Tuan Kim telah berdiri di tempatnya sejak beberapa menit belakangan. Beberapa saat lalu ia berada di aula, bersama calon besan dan menantunya juga, menyambut para tamu undangan. Sekarang pria yang satu ini masuk untuk melihat putra sulungnya, tapi pemuda itu sedang bersenda gurau dengan tiga temannya—terlalu asyik untuk diinterupsi—sehingga ia berhenti untuk melihatnya saja.

“Ya ampun, Taehyung, tuxedo ini kelihatannya memang dibuat hanya untuk kau pakai. Andai saja aku laki-laki—hei, apa wanita juga diizinkan mengenakan tuxedo di hari pernikahannya? Aku juga ingin mengenakannya! Ini cantik sekali!”

Tuan Kim tanpa sadar ikut menarik bibirnya saat melihat Taehyung di dalam ruangan tertawa akibat celatuk seorang gadis. Didengarnya pula dua anak laki-laki lain di sana juga memuji penampilan Taehyung, sampai-sampai si mempelai tersebut tak bisa menyembunyikan rona merah di wajahnya.

“Berhentilah memanggilku cantik! Yang kukenakan ini bukan gaun—ini tuxedo! Tuxedo!” terlihat jelas raut wajah Taehyung yang merengut dongkol.

“Memangnya tuxedo bisa membuat kecantikanmu mendadak hilang?”

“Aku sudah bilang, kan? Tuxedomu ini kelihatan cantik.”

Taehyung meninggikan suaranya, “Paling tidak panggil aku tampan!”

Tiga remaja di sana menertawakan protes Taehyung. Salah satu pemuda menepuk-nepuk puncak kepala Taehyung sembari menjawab, “Iya, iya. Kau tampan—bahkan Jeon Jungkook saja kalah tampan denganmu hari ini. Aku sampai terpesona.”

“Jimin, kau dibutakan oleh cinta, ya? Coba lihat baik-baik—Kim Taehyung kita ini manis, bukan tampan.”

“Aku benar-benar akan menendangmu keluar dari sini, Yook Sungjae!” Taehyung menimpali sambil mengangkat siku.

Lagi-lagi Tuan Kim ikut-ikutan tertawa tanpa suara.

“Taehyung, jangan lupa lemparkan bunganya ke arahku, ya. Tiba-tiba aku tidak ingin masuk universitas lagi. Aku juga ingin cepat-cepat menikah setelah lulus.”

Candaan masih berlanjut. Sampai saat itu pun Tuan Kim tak juga masuk ataupun pergi. Entah mengapa ia merasa betah berlama-lama menonton.

Ketika akhirnya teman-teman Taehyung pergi, tersisalah pemuda tersebut seorang diri di depan cermin. Tuan Kim tak segera masuk. Untuk beberapa saat ia masih berdiam di ambang pintu dengan segudang kebimbangan tak jelas. Ia memperhatikan putranya.

Tak terlihat jelas, tapi dari helaan napas yang didengarnya serta bahu yang tampak kaku dari belakang, Tuan Kim bisa tahu putranya tersebut tengah gugup. Ini bisa dimengerti.

Akhirnya Tuan Kim melangkah masuk. Tak ingin mengejutkan sang putra, ia berkata dengan nada suara yang sebisa mungkin diaturnya demikian rendah. “Siap bertemu dengan calon suamimu?”

ME+YOU | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang