-four

290 63 4
                                    

Asano sudah sedari tadi bangun dan mempersiapkan makanan, meski dia sendiri tidak begitu yakin kau akan makan-makanan manusia.

Pemuda itu memandangi pantulan dirinya di kaca lebar di kamar milikmu, ia sudah mengenakan setelan hitam dengan corak putih di ujung-ujungnya. Luka ditubuhnya sudah sepenuhnya pulih.

Asano melangkah mendekat ke ranjang, menggoyangkan tubuhmu perlahan, "sudah pukul sebelas, kau tidak mau bersiap?"

Kau mengerang perlahan, membuka matamu dan melihat bulan yang bersinar begitu terang di luar sana.

"Tidak mau makan?"

Kau memegang perutmu, benar juga. Setelah merawat Asano kau jatuh tertidur dan belum sempat makan.

"Aku sudah membuat makanan." Asano tersenyum pongah melihat ekspresi terkejutmu. "Hanya makanan sederhana," ucapnya pelan.

Kalian lalu berjalan beriringan menuju meja makan, matamu memandang lauk-lauk itu dengan senang. Rasanya sudah laman sejak kali kau bisa makan dengan benar. Terkutuklah dengan kemampuan masakmu yang mendekati angka nol. 

"Bagaimana?" Tanya Asano setelah satu suapan masuk ke dalam mulutmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana?" Tanya Asano setelah satu suapan masuk ke dalam mulutmu.

"Luar biasa," pujimu tulus, "kau yakin tidak pernah bekerja sebagai chef atau sejenisnya?"

Asano terkekeh, "bukankah aku pernah bilang kalau tidak ada yang tidak bisa kulakukan."

Kau mendengus, setengah menyesal telah memujinya. "Kau tidak makan?"

Asano tersenyum, "sudah lebih dulu. Lagipula melihatmu makan rasanya perutku sudah kenyang." Dia menunjuk dua mangkuk kosong di depanmu dengan dagunya.

Kau meringis, sadar dengan ejekannya.

"Kau tau, setelah ini akan menjadi medan pertempuran sesungguhnya. Persiapkan dirimu."


[ 🍁 ]


Asano berdiri tegang mengikutimu yang ber-cosplay sebagai penyihir. Sementara dirinya menjadi- entah apa. Meski dia sempat memperdebatkan hal itu, kau seolah tidak mendengarnya tadi. Matanya memandangi orang-orang yang berlalu-lalang di sekitarnya dengan kesal, mereka mengenakan berbagai kostum yang meriah. Membuat dia lagi-lagi menyesal dengan pakaian yang dikenakannya. 

"Jadi, kau mau sesuatu?"

Asano mendengus, "kau benar-benar menyebalkan ya," ungkapnya.

Senyumanmu mengembang, "tambahkan itu di namaku."

Asano mengerang, "jadi kita hanya perlu berkeliaran di festival ini?"

Kau menggeleng, memperhatikan sekitar. Mulai dari berbagai stand makanan yang tampak begitu menggoda, anak-anak yang berlarian ke sana ke mari, kostum-kostum meriah untuk perlombaan kostum terbaik. dan dekorasi-dekorasi yang memukau. 

"Happy Halloween, trick or treat," ucap beberapa anak kecil yang berlari menghampiri, tersenyum dengan antusias sambil mengharapkan permen dari kalian. 

Kau balas tersenyum, mengeluarkan beberapa permen dan memberikannya pada mereka. "Happy Halloween."

Sekelompok anak itu memandang beberapa permen itu dengan senang, lalu mengucapkan terima kasih sebelum berlalu. 

"Kau sudah menyiapkannya?" Tanya Asano setelah mereka pergi.

"Apa kau pikir kita akan pergi ke tempat di mana terdapat bangunan-bangunan runtuh dan mayat di mana-mana?"

Asano menggaruk tengkuknya, "yah," ucapnya pelan. Siapa yang menduga mereka akan datang ke acara halloween bahkan berkostum seperti ini. Terlebih, mengingat apa yang sudah kalian lakukan selama beberapa hari ini bersama. Memburu berbagai makhluk gaib di tengah manusia dengan tampang mengerikan, tidak ada lagi gadis manis seperti di cafe. 

Kau tertawa kencang, "astaga, itu adalah kejadian puluhan tahun lalu."

"Jadi umurmu sebenarnya sudah berapa?"

"Entahlah, yang pasti cukup tua untuk menjadi nenekmu. Tapi karena aku abadi, jadi, secara teknis aku lebih muda darimu."

Asano mengangguk, menggandeng tanganmu. "Mau mencoba bermain?" Tanyanya, menoleh padamu.

Kau tersenyum, "kita memiliki banyak waktu." Untuk hari ini. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orange Magic | Asano GakushuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang