- 09 -

105 18 2
                                    

***

Yuri mengusap wajahnya frustasi saat kini dia dan Young Kwang sudah berada didalam mobil milik laki-laki itu. Rasa muak kini memenuhi hati Yuri, bisakah sehari saja sosok-sosok itu tidak muncul dan mengacaukan hidupnya?.

"Tenanglah.....semua sudah baik-baik saja sekarang."

Young Kwang yang mengerti akan kegelisahan Yuri mencoba untuk menenangkannya.

Yuri menggeleng pelan.

"Tidak ada yang baik-baik saja, aku bahkan belum bisa melupakan bagaimana seseorang menyebutku wanita murahan karena Semi dan sekarang.....Hana membuatku menjadi gadis yang tidak berperasaan."

Ya, setelah mendesak Young Kwang akhirnya Yuri tahu apa yang sebelumnya terjadi di halte itu dan hal itu terasa sangat menyakitkan bagi Yuri mengingat jika dia sama sekali tidak bisa menyakiti orang lain.

"Kwon Yuri, apa sekarang kau bisa mempercayaiku?"

Gadis itu tak tahu, dia hanya diam ditempatnya tanpa suara.

"Aku sudah bertemu dengan ketiganya dan bukannya menjauh kini aku malah ingin membuktikan padamu jika aku benar-benar ingin melindungimu."

Yuri tersentak, menatap manik mata laki-laki itu.

"Aku hanya tidak ingin kau kecewa, kehidupan normalmu akan berubah begitu kau memutuskan untuk mendekatiku." Yuri menatap iba wajah Young Kwang yang terlihat serius menatapnya.

Gadis itu menggeleng lemah.

"Jangan lakukan.....aku tidak bisa menghancurkan kehidupan normalmu."

Young Kwang tak bisa membiarkannya kali ini, laki-laki itu meraih jemari Yuri dan menggenggamnya.

"Aku tidak akan pernah menyesal Kwon Yuri-ssi, justru aku akan sangat menyesal jika mundur dan membiarkan kau bertahan sendiri dalam duniamu." seulas senyum terbit membuat hati Yuri bergetar hebat, dia merasa serba salah saat mata keduanya beradu.

"Aku mohon biarkan aku masuk dalam duniamu....."

Yuri tak bisa menahan, air mata yang susah payah dia tahan kini membendung dan siap tumpah kapan saja. Selama bertahun-tahun dia hidup sendiri dan akan sangat munafik jika Yuri tidak merasa kesepian, sikap dan juga ucapan Young Kwang sesaat mengalihkan akal sehatnya membuat ego mengambil alih semuanya.

Satu anggukan pelan Yuri membuat Young Kwang tersenyum, jemarinya dengan cepat mengusap bulir air mata yang kini menghiasi wajah Yuri.

"Aku berjanji untuk selalu menepati janjiku Yuri-ssi, aku tidak akan pernah menyesal.....percayalah."

Yuri tersenyum samar mendengar ucapan itu, hatinya sedikit merasa lega karena kini akan ada seseorang yang berada disisinya walaupun rasa takut dan khawatir lebih mendominan.

***

Di sebuah ruangan terlihat banyak orang berlalu lalang, banyak dari mereka yang sibuk menghafal naska untuk pementasan.

"Eun So-ya, kau melihat gadis itu?"

Gadis berambut sebahu yang merasa namanya dipanggil dengan cepat melirik sosok tinggi dengan rambut coklat keemasan yang kini berjalan mendekatinya.

ONE ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang