2

18 3 3
                                    

Rooftop

Alka menatap gedung- gedung bertingkat di sekitar sekolah dengan tatapan kosong.

Saat sedang memikirkan masa lalunya, tiba-tiba vina datang.

"Alka." Vina berjalan mendekat ke arah Alka.

Bukannya menjawab, Alka hanya menoleh lalu melanjutkan memikirkan masa lalunya.

"Iiis kalo dipanggil itu nyaut, bukannya cuman noleh aja." Komen Vina pada Alka

"Ngapain lu disini?" Alka bertanya dengan muka datarnya.

"Emang kenapa kalo gw disini?" balas Vina dengan nada santai.

"Lu ada masalah? Cerita aja sama gw." Vina memegang pundak alka dan menanyakan hal yang sedang dipikirkan oleh Alka.

"Cerita aja sih sama gw, kita kan udah sahabatan dari TK." Vina tetap mendesak Alka agar lelaki itu mau cerita.

"Oke-oke gw cerita sama lu." Ucap Alka yang kemudian menghela nafas sebelum menceritakan masalah yang sedang dialami.

"Jadi gini, tadi pagi gw ketemu temen kecil gw, si Ratna." Alka  memejamkan matanya lalu membuka lagi dan siap untuk menceritakan kembali.

"Terus kenapa kalau lu ketemu si Ratna? Dia kan cuma masa lalu lu." Balas Vina dengan muka datarnya.

"Ya gw tau dia masa lalu gw, tapi gimana ya... Gw masih sayang sama dia, gw belum bisa lupain dia. Masih banyak hal yang pengen gw bicaraian sama dia." Lagi-lagi alka menghela nafas.

"Apalagi sih yang mau lu omongin sama dia?" Vina mengepalkan tangannya menahan rasa sakit dan mencoba buat terlihat baik-baik saja.

"Ya gw mau minta maaf sama dia." Alka menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Hanya itu yang mau lu omongin sama Ratna? Kenapa gak ke rumahnya atau chat gitu?" Vina menahan rasa kesalnya.

"Tapi gimana? Rasanya kurang afdol aja gitu kalo gw gak ngomong secara langsung sama dia, gw udah ke rumahnya, tapi ya gitu dia gak mau nemuin gw lagi. Gw harus gimana?" Vina menaha amarahnya agar tidak memuncak.

"Jangan sampe lu mengorbankan perasaan orang lain demi  memperjuangkan orang yang udah gak perduli sama lu dan gak sayang lagi sama lu. Coba lu tengok ke belakang, masih ada orang yang sayang dengan tulus sama lu. Yaudah deh terserah lu aja gw cuman bisa ngasih saran itu aja. Oh iya gw mau ngingetin nanti jangan lupa buat masuk kelas entar mapel ibu gendut." Vina meninggalkan Alka sendirian di rooftop dan memilih untuk  ke kantin bertemu dengan sahabat-sahabatnya.

°°°Kantin°°°

Saat Vina masuk ke dalam area kantin, Vina dipanggil oleh teman-temannya yang sudah menunggunya sejak tadi. Vina pun menghampiri teman-temannya.

"Woy Vin dari mana aja lu? Kita semua udah nungguin lu dari tadi nih." Tanya Gisya kepada Vina.

"Iya lu kemana aja sih vin? Kasian tuh si Kila udah kelaperan dari tadi." Cerocos Olivia kepada Vina.

"Maaf ya guys, gw habis dari rooftop, nemuin Alka." Vina menampilkan senyum terpaksanya kepada teman-temannya.

"Ooh terus mana Alkanya? Kok gak diajak ke kantin bareng?"tanya Kila menatap Vina heran.

"Alka nya gak mau, mungkin dia malu jalan sama gw. Jadi gw duluan aja deh." Jawab Vina asal.

Kila, Gisya, dan Olivia bingung kenapa jawaban Vina seperti itu, Padahal setau mereka Alka dan Vina itu sudah bertemen sangat dekat. Jarang sekali mereka bertengkar. Sepertinya hal yang tidak mungkin kalau Alka malu jalan dengan vina.

"Yaudah daripada kita ribut mending kita makan. Vin lu mau makan apa? Kila lu mau makan apa? Gisya lu mau makan apa?" tanya olivia pada temanya satu-persatu.

"Gw bakso." Jawab Gisya

"Gw mie ayam. Kalo lu apa vin?"tanya Olivia pada Vina, tapi Vina malah diam saja dan menghiraukan ucapan Olivia.

Gisya yang berada di samping kiri Vina pun menyenggol lengan Vina.

"Woy Vin bengong aja lu, itu ditanyain Olivia lu mau makan apa?" vina pun menjawab dengan gelagapan.

" Eh... kenapa olivia? Lu tadi nanya apa?" tanya Vina dengan memasang muka cengo nya.

"Zavina Azizah tadi gw nanya lu mau makan apa?!" tanya Olivia kepada Vina dengan nada agak kesal.

"Ooh maaf-maaf gw kurang fokus, gw samain sama lu aja Liv." Lalu Olivia pergi memesan makanan.

Saat Vina, Gisya, dan Kila menunggu pesanannya datang. Vina hanyut dalam pikirannya, Vina memikirkan yang dia katakan tadi kepada Alka. Saat Vina sedang hanyut dalam pikirannya, tanpa Vina sadari Alka duduk di samping Vina sambil menatapi Vina yang sedang bengong.

"Ssstt itu di samping lu ada apa?" Gisya menyenggol lengan Vina agar Vina sadar dari lamunannya.

"Apaan sih Gisya?" tanya Vina kepada Gisya dengan muka yang datar.

"Makanya tengok dulu ke kanan ada siapa." Gisya memberi tahu dengan nada agak kesal.

Vina pun menengok ke sebelah kanannya, ternyata ada Alka yang sedari tadi memandanginya dengan muka datarnya.

"Eh lu Alka, ngapain disini?" Vina menanyakan keberadaan Alka yang sedang berada di sampingnya dengan nada biasa saja.

"Emang kenapa kalo gw kesini? Suka-suka gw lah." Balas Alka dengan santai.

"Kenapa lu harus duduk samping gw? Bisa kan lu cari tempat duduk yang lain?" tanya Vina kepada Alka dengan nada mengusir.

"Lu kenapa sih ribet banget? Temen-temen lu aja gak pada protes." Jawab Alka dengan nada kesal.

"Udahlah kalian gak usah ribut, pusing gw dengernya." Lerai Kila.

Alka dan Vina pun diam dan membuang mukanya. Tal lama kemudian, Olivia datang dan membawa makanan yang mereka pesan.

"Eh ada Alka, tumben sendirian? Mana temen-temen lu yang ngeselin itu?" tanya Olivia kepada Alka.

"Gak tau." Jawab Alka sambil mengangkat bahunya acuh.

"Ooh yaudah, lu gak pesen makan?" tanya Olivia pada Alka.

"Udah, cuma belum dianter." Jawab Alka yang hanya diangguki Olivia.

Vina, Olivia, Gisya, Kila, dan Alka mulai menyantap makanan yang mereka pesan. Setelah 15 menit mereka menghabiskan makanan, bel tanda masuk pun berbunyi.

Kring kring kring

TBC

Jangan lupa di vote dan comen nya ya 👌👌

Mencintai Dengan CaranyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang