Pulang sekolah.
Selesai mendengarkan ceramah dari bu gendut, akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi.
Kring kring kring kring.
"Oke anak-anak pelajaran kita akhiri sampai disini. Selamat siang." Ucap bu gendut mengakhiri kelasnya.
"Selamat siang buu." Jawab semua siswa-siswi.
"Yes saatnya pulang." Ucap Kila senang.
"Aduh gw udah gak sabar pengen cepet-cepet rebahan di kasur kesayangan gw." Gumam Olivia.
"Vin lu balik sama siapa?" tanya Gisya kepada Vina.
"Gw balik sendiri, soalnya gw mau mampir ke toko buku dulu." Jawab Vina sambil bersiap-siap untuk pulang.
"Lu balik sama gw." Ucap Alka tiba-tiba sambil menggenggam tangan Vina dan memperlihatkan muka datarnya.
"Gak usah, makasih. Gw bisa sendiri." Jawab Vina jutek dan berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Alka.
"Gak bisa, lu harus balik sama gw. Gw anter lu ke toko buku sekalian." Ucap Alka kemudian menarik tangan Vina keluar kelas menuju parkiran.
"Gak usah tarik-tarik bisa kan?! Ini tangan gw sakit!" kesal Vina sambil melepaskan tangannya dari Alka.
"Yaudah maaf." Kemudian Alka melepas ganggaman tangan Vina.
Alka dan Vina jalan beriringan, dan saat sampai di parkiran, Alka lupa kalau ia membawa motor ninja bukan mobil.
"Emmm Vin sorry gw lupa, kalo gw bawa motor bukan mobil." Ucap Alka ragu-ragu kepada Vina.
"Yaelah gapapa kali, gw juga biasa naik motor." Ucap Vina sambil mengibaskan tangannya.
"Kan gw takutnya lu gak mau gw ajak naik motor, kaya cewe-cewe centil yang biasanya itu. Gak mau naik motor karena takut rambutnya rusak dan lain-lain nya." Cerocos Alka membuat Vina memutar bola matanya malas.
"Tumben amat lu ngomong panjang. Yaudah dibandingkan lu kebanyakan nyerocos gak jelas, mending kita jalan sekarang aja." Ucap Vina final.
"Yaudah ayuk naik." Alka pun sudah duduk di atas motor.
"Yaudah ayuk jalan." Vina sudah naik di atas motor Alka, tapi Alka belum juga jalan. Alka melepas jaketnya dan memberikan jaketnya ke Vina.
"Nih pake, tutupin paha lu. Gw gak suka paha lu terekspos gitu aja." Alka memberikan jaketnya kepada vina.
Diam-diam Vina tersipu malu.
"Vin gw bukan abang-abang ojol kalo boncengan lu pegang pundaknya." Tegur Alka pada Vina.
"Ya terus gw pegangan kemana dong?" tanya Vina pada Alka.
Polos sekali anak ini.
"Sini tangan lu." Alka membawa tangan vina ke pinggangnya.
'Bangsul kenapa jantung gw deg-degan gini ya?' batin Vina.
Vina merasa sangat nyaman bisa sandaran di pundak tegap Alka.
Mereka pun lansung pergi ke toko buku.
Sesampainya Vina dan Alka di toko buku, mereka langsung mencari buku yang diinginkan. Setelah mendapatkan buku yang mereka inginkan, mereka bergegas untuk pulang karena hari semakin sore.
°°Rumah vina°°
"Mau mampir dulu gak, Al?" Vina turun dan berdiri di samping Alka.
"Gak usah deh Vin, makasih. Lain kali aja ya." Alka memakai kembali helm nya dan bersiap untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dengan Caranya
Teen FictionKalo kau mencintai nya perjuangkan kalo kau tidak mencintai nya silahkan lepaskan.Jangan menggenggam tapi tidak ingin memperjuangkan