#5 ─ "New School, New Hope."

4.4K 590 29
                                    

Minah selalu bersungguh-sungguh tentang ucapannya. Kemarin Wonwoo dengan sengaja tidak datang ke pelayanan untuk meminta uang tunjangan. Ia lelah harus berbohong demi Ibunya. Bahkan ia tak pernah mendapat bagian dari uang tunjangan itu.

Yang berakhir Wonwoo harus babak belur karena Minah memukulnya dengan pemukul baseball.

"Mau kemana kau?" Tanya Minah nyalang saat melihat Wonwoo sudah rapi sambil menyampirkan tas lusuhnya.

"Untuk apa kau sekolah!" Wonwoo memilih mengabaikan Ibu nya dan bergegas untuk pergi dari neraka ini.

"Kau selalu mengabaikanku! Kau lama-lama sama menjengkelkan seperti Ayahmu!" Sesaat Wonwoo akan menutup pintu, gelas kaca mengenai bagian lehernya. Dan dengan cepat ia menutup pintu dan berlari keluar.

"Sial." Wonwoo merasa bagian lehernya kini kebas karena lemparan kuat dari Minah. Untung tidak berdarah.

"Hey Wonwoo!" Itu Seungkwan. Anak itu berlari mengikut di belakang Wonwoo.

"Kapan kau akan mengajakku bermain, teman?" Tanyanya lembut yang di balas dorongan kuat oleh Wonwoo.

"Carilah teman lain, bukan aku!"

***

Kini Wonwoo sudah berada di kelas C, diantar oleh Shannon. Disana sudah terdapat tiga manusia asing yang menurut Wonwoo juga menempati kelas C juga.

"Oh jadi ada empat."

"Empat manusia bodoh." Tambah si rambut silver menimpali pemuda berambut coklat. Wonwoo hanya diam, memilih duduk di bangku paling depan dan menghiraukan ketiga pemuda yang seperti terlihat akrab.

"Good morning, class." Sapa pria dengan kemeja biru muda yang membingkai apik tubuhnya.

"Wow, kita mendapat jackpot bung!" Yang di angguki pemuda berambut coklat.

"Kembali ke tempat duduk kalian dan─" pria itu memotong kalimatnya. "Hey, kau pemuda yang di supermarket?"

"Aku lupa, lanjutkan." Balas Wonwoo malas untuk mengingat kejadian tempo hari.

"Baiklah."

Kim Mingyu, pria berusia 25 tahun yang kini mengabdi sebagai part time guru di Two School. Ia sebenarnya memiliki usaha sendiri, namun temannya (yang bernama Kai) memintanya untuk mengisi kekosongan guru yang di perlukan oleh Two School. Mingyu bersedia, toh ia sangat suka mengajar. Hanya saja kelas ini sedikit berbeda. Kau dihadapkan dengan anak nakal yang telah keluar dari sekolah yang entah alasannya akan di ungkap di balik kertas yang ia terima dari Shannon.

"Bagaimana kalau kita perkenalan?"

"Ide bagus, tampan." Mingyu hanya menaikkan alisnya tipis, mendengar betapa genitnya pemuda yang duduk di belakang Wonwoo.

"Mulai dari kau─" Mingyu menunjuk si rambut silver.

"Namaku Minghao, imigran dari China."

"Alasanmu di keluarkan dari sekolah dan mengapa kau ingin bersekolah lagi di Two School?" Tanya Mingyu lagi.

"Kau tampan tapi banyak bertanya ya?" Mingyu sepertinya harus tahan dengan situasi seperti ini. Ketiga pemuda di belakang Wonwoo sangat suka sekali menggoda.

"Jawab saja."

"Aku di keluarkan karena menyelundupkan narkoba. Dan setiap orang mempunyai kesempatan kedua, bung. Benar bukan? Maka dari itu aku duduk disini." Mingyu menaikkan alisnya "Wow, selanjutnya." Kini Mingyu menunjuk pemuda bersurai coklat.

"Namaku Joshua, aku di keluarkan karena video pornoku disebarkan oleh mantan pacarku." Mingyu sedikit mendelik mendengar jawaban itu.

"Pacarku tidak terima aku putuskan, lalu dia menyebar video sex kita dan ya, aku duduk disini."

"Kau berasal dari sekolah elite?" Tanya Mingyu.

"Ya, bisa dibilang begitu." Tidak heran jika Joshua dikeluarkan.

"Namaku Vernon, aku pecandu narkoba. Sama seperti Minghao, mungkin aku punya kesempatan kedua?" Dan kini giliran Wonwoo. Ia masih diam tak mau bersuara, benar jika teman kelasnya pendosa, dirinya pun begitu, tapi kenapa malu sekali mengakui kalau ia sedang hamil?

"Hey, perkenalkan dirimu." Itu suara Joshua.

"Dia bisu?" Timpal Minghao yang mendapat gelak tawa keras di seisi ruangan.

"Hey, kau membuat lama kelas ini!" Teriak Joshua sambil menendang kursi Wonwoo dari bawah mejanya.

"Namaku, Wonwoo Alexander Precious─" ini bukan perkara mudah untuk memberitahu orang asing. "Aku dikeluarkan dari sekolah karena─" jeda sebentar, semua mata fokus dengan ucapan lirih Wonwoo, begitupun dengan Mingyu.

"─karena aku hamil." Wonwoo tak berani menatapkan matanya lurus kedepan, ia hanya berujar lirih sambil menundukkan kepalanya.

"Oke, siapkan buku kalian masing-masing. Kita akan membuat cerita." Pecah Mingyu setelah cukup terkejut dengan kalimat Wonwoo.

Jadi yang ia sentuh tempo hari bukan Wonwoo yang terkena busung lapar, yang ia sentuh adalah perut Wonwoo yang semakin membuncit karena pemuda itu hamil. Di usia 16 tahun.

"Kalian harus membuat cerita tentang diri kalian sendiri di masa depan. Catat dengan rapi di buku harian, dan besok kita akan membacanya bersama-sama."

tbc.

[✔] Precious | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang