Setelah setengah jam berkutat dengan laptop, akhirnya Devlin berhasil melacak dimana ponselnya berada. Senyumnya terbit ketika membaca satu persatu kalimat di layar.
Ia mengambil ponselnya dari saku kepper dan mengetikkan sebuah pesan untuk seseorang.
I found you. Give it back to me or i will destroy your family.
Pesan terkirim pada sebelas digit nomor yang diingatnya. Gadis itu memasukkan kembali ponselnya dan meletakkan laptopnya diatas meja kemudian bangkit.
Matanya melirik jam tangan warna emas yang melingkar di pergelangan kirinya. Sudah tiba waktunya rapat. Devlin melangkah keluar ruangannya dan segera menuju ke ruang rapat.
Bersamaan dengan Felix yang berjalan dibelakangnya dengan tangan membawa beberapa berkas. Aura keduanya tampak bersinar dan tegas.
Rambut cokelatnya yang digerai bergerak seirama dengan ketukan heelsnya. Tiap mata enggan mengalihkan pandangannya karena sosok yang lewat itu adalah idola setiap orang.
Siapa yang menyangka jika pemilik perusahaan otomotif nomor satu di Eropa adalah seorang gadis berusia 17 tahun. Diusia yang cukup belia untuk mengelola bisnis besar.
Ekspresi wajahnya tidak menampilkan apapun, tampak begitu santai tanpa merasa kaku sekalipun akan mengadakan rapat besar-besaran.
Jemari lentiknya memutar knop pintu dan ketika ia masuk, orang-orang yang ada didalam langsung tersenyum dan segera menyambutnya. Felix berjalan ke belakang ujung meja, memperhatikan keadaan rapat karena posisinya yang sebenarnya bukan lagi seorang sekretaris. Ia sudah resmi resign ketika ia menerima berkas dari Devlin.
"Buongiorno a mattina." Devlin duduk di kursinya yang berhadapan langsung dengan sepuluh para investor dari perusahaan otomotif Italdesign Automobili Speciali, Italia.
(*Buongiorno a mattina = selamat pagi)
Ia juga pernah bekerja sama dengan perusahaan Dallara Automobili, manufaktur sasis dari Italia untuk berbagai macam balap mobil. Salah satu koleksi mobil Devlin dari produksi mereka adalah Dallara F304 yang dipajang di garasi bawah tanah rumahnya saat ini.
"Buona mattina, regista." jawab mereka sopan.
(*Buona mattina, regista = selamat pagi, direktur)
"Kita akan langsung memulai rapatnya." ujar Devlin dengan bahasa Italia yang lancar tanpa basa-basi. Mereka mengangguk menyetujui, tidak mempermasalahkan sikap terus terang yang dimiliki gadis itu karena memang itulah sifatnya.
Salah satunya berdiri dari kursi. "Izinkan saya untuk menjelaskan dengan rinci mengenai produksi Italdesign kali ini."
Devlin mengangguk seraya tersenyum tipis. "Silahkan, Mr. Maximilian."
Mr. Maximilian melangkah dari kursinya menuju depan, berdiri berhadapan dengan sebuah layar yang menunjukkan file berisi proposal Italdesign dan Hellvip Cars.
"Italdesign akan memperkenalkan supercar eksklusif bernama Zerouno Duerta." ucap Mr. Maximilian dengan pandangan fokus ke papan, sesekali bertatapan dengan Devlin yang mulai serius menyimak.
"Zerouno Duerta diproduksi dalam bentuk berhidung panjang dan akan dibangun hanya lima unit saja. Dengan desain yang dikembangkan secara khusus, supercar ini menampilkan berbagai bahan dari serat karbon di berbagai sektor." Jari panjang pria itu menunjuk depan mobil. "Lihat saja bagian depan, supercar bertenaga buas ini memang memiliki tampilan yang berbeda dari supercar umumnya. Italdesign membuat bagian dengan double layer wing yang terlihat sedikit moncong."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1
RomanceYOUNG-ADULT 17+ *BOOK1 ON MILLANEZ SERIES* Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019) Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019) Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019) Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021) Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...