Hari Pertama....
Mentari dari ufuk timur sana sudah menyinari bumi Indonesia ini. Tepatnya di daerah khusus Ibu Kota Jakarta, terpancar cerah suasana pagi ini. Hingga sinarnya pun mampu menerobos jendela kamar seorang gadis yang masih tertidur dengan lelapnya.
Terlihat dari ambang pintu kamar gadis itu, ada seorang wanita dengan memakai piyama tengah berdiri menatap ke gadis itu.
"Deaaaaa!!! Wake up!"
Sontak gadis itu mengganti posisi tidurnya sambil menutupi telinganya. Gadis itu bernama Deasy, sering dipanggil Dea dengan nama panjang Deasy Febbyanti. Deasy hanya membelakangi wanita itu karena dirinya pun masih setengah sadar dan setengahnya tidak sadar.
"Hey! Wake up...."
"Duh... Mih! Aku masih ngantuk," ucap Deasy dengan nada suara malasnya sambil menyipitkan matanya.
"Deasy! Ada pacar kamu tuh." Mendengar kata 'pacar' dengan sangat reflex Deasy langsung mengambil posisi duduknya, tentunya dengan rambut yang berantakan namun tetap cantik untuk di pandang.
"Mana Mih?" tanya Deasy yang langsung menatap wanita itu dengan sangat penasaran. Berharap wanita itu akan memberitahunya, wanita itu bernama Fita yang tercatat sebagai Ibu kandung Deasy dan Jora kakak perempuan nya.
"Kamu ini! Kalau soal pacar saja langsung bangun. Sudah siap-siap, Jerry sudah menunggu di bawah." Deasy hanya terkekeh diselingi senyum bahagianya. Mimpi apa dia semalam? Jerry? What??? Dia beneran dateng?
Seperti gadis pada umumnya yang sudah mendengar jika pacarnya sudah menunggu. Dia akan melesat dengan cepat menggunakan jurus seribu bayangannya agar segera selesai dan menemui pacarnya. Tentunya tak lupa untuk memakai make up.
"Dandan yang cantik!" Teriak Mamihnya agar terdengar sampai kamar mandi karena Deasy sudah berada di dalam sana.
"Nggak mau!" balas Deasy tak kalah dengan suara Mamihnya.
Mamihnya hanya menggelengkan kepalanya berkali-kali. Mungkin ia heran, anak secantik Deasy tak mau untuk memakai make up karena memang pada dasarnya. Seorang Deasy tanpa bedak pun sudah cantik.
*****
Kondisi di bawah sana sudah ramai. Di mana ada seorang pria yang sudah mengenakan seragam putih abu-abu sedang duduk manis di sofa rumah Deasy. Rumah Deasy sangatlah besar, karena Papihnya berhasil membeli sebuah rumah yang elegant dan tentunya sangat terpandang.
"Jerry, sudah lama pacaran sama Deasy?" tanya Mamihnya Deasy.
Jerry selaku pacarnya Deasy pun mengaggukkan kepalanya.
"Iya, tante."
"Oh.., sudah pernah ketemu sama papih Deasy?"
"Mmm... Belum tante?"
"Kamu ini gimana... katanya sudah lama pacaran sama Deasy, kok belum pernah ketemu papihnya?"
"Heheh... Belum tante, soalnya Jerry sendiri jarang ke rumah Deasy. Ini juga karena Jerry ada waktu saja tan."
"Oh... Yaudah."
Setelah mengakhiri pembicaraan dengan Jerry. Manik mata mamih Deasy hanya melihat cowok itu dengan seksama, dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Jerry memang tampan, namun apakah dia pantas untuk Deasy?
KAMU SEDANG MEMBACA
JAM TANGAN BARU
Romance"Kamu tahu? Saya pernah sangat-sangat terpuruk dan larut dalam rasa sedih. Sebelum akhirnya saya tahu; Tuhan masih memberikan saya satu kesempatan, untuk bisa bahagia sama kamu, Deasy." ~Sagara Dimas Anggara "Awalnya... Aku berpikir; Hidup aku cuman...