CHAPTER 1

96 25 11
                                    

Bandara incheon

Seorang yeoja tengah menyeret kopernya menjauh dari kerumbunan para pengunjung bandara itu. Ia terus berjalan tanpa melihat kiri dan kanan. Hingga, ia tak sengaja menabrak bahu seseorang dan membuat benda yang di bawanya berjatuhan ke lantai

"Mianhae...aku tak sengaja. Tadi aku terburu buru, jadi tak melihat sekeliling" wanita itu pun berjongkok dan membantu mengambilkan barang yang berjatuhan tadi

"Gwenchana, aku bisa mengambilnya sendiri" ucap orang tersebut tanpa menolehkan kepalanya

Setelah selesai membereskan barang barangnya, orang itu mengucapkan terima kasih sambil membungkukkan badannya dan pamit kepada yeoja itu. Ada raut kebingungan yang dipancarkan oleh wajah cantik yeoja tersebut. Tatapannya terus mengarah ke arah orang yang ditabraknya tadi, hingga ia menghilang di balik kerumbunan pengunjung bandara

Sohyun prov

Suara pria itu, aku yakin pernah mendengarnya. Tapi dimana aku mengenal suara itu? Suara itu terasa tak asing di telingaku ini. Ah bodolah, aku tidak usah memikirkan itu. Sekarang aku jadi lupa dengan tujuan awalku

Setelah keluar dari pintu masuk bandara, aku langsung mengedarkan pandanganku ke arah parkiran, dan gotcha! Aku menemukannya

Yap! disana aku melihat namja dengan pakaian santainya, namun dia menggunakan jaket hitam karena cuaca hari ini sedang dingin. Dan sekarang ia tengah tersenyum kepadaku

"Oppa...bogoshipda!" teriakku padanya sambil memeluk tubuhnya dan menghirup aroma parfum yang melekat di pakaiannya. Wangi parfum ini membuatku menjadi rindu dengannya.

"Hmm...oppa juga sangat merindukanmu sohyun" ucap oppaku sambil memelukku tak kalah eratnya

"Oh ya oppa! Bagaimana keadaan eomma?" Tanyaku setelah melepaskan pelukan kami

"Eomma baik baik saja. Dan kau tau? Dia sangat merindukanmu, sampai sampai dia melupakan oppa mu yang tampan ini sebagai anaknya"

"Uuhh...kasihan sekali oppaku ini, sudah mulai dilupakan oleh ibunya sendiri" ucapku sambil terkekeh mendengar ucapannya yang tak masuk akal itu

"Aish...yak! Kenapa kau malah tertawa. Tidak ada yang lucu tau. Dan lagi pula itu memang benar"

"Hehe...mian oppa. Habisnya semua yang kau ucapkan itu tak masuk akal saja"

"Terseralah kau mau percaya atau tidak" ucap oppaku dengan tampang malasnya

Ternyata oh ternyata oppaku ini sedang merajuk toh. "oke oke aku akan percaya padamu oppa" ucapku sambil tersenyum meyakinkan ucapanku tadi

"Oh ya oppa, apa kau sudah makan?" Tanyaku kepadanya dan dia hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya

"Kalau begitu kita cari makan yuk oppa. Aku sudah lapar sekali ini" sambil memegang perutku yang sudah mulai bergemuruh minta diisi makanan.

"Baiklah, oppa tau tempat makanan yang enak di sekitar sini"

"Hmm...terserah, asalkan perutku ini terisi dengan makanan"

Aku langsung saja masuk ke dalam mobilnya setelah ia menyelesaikan ucapannya. Ku lihat ia sedang mendengus kesal, karena aku langsung menyelonong masuk ke dalan mobilnya. Habisnya perutku sudah tak tahan minta diisi, maafkanlah perutku ini oppa.

Oppaku pun memasuki mobilnya dan tak lupa memasang selbeatnya. Mobil pun mulai berjalan meninggalkan parkiran bandara.

☆☆☆☆☆☆☆☆


Author prov

Cafe, seoul

Sebuah mobil sport hitam memasuki kawasan cafe itu dengan tertib. Pemilik mobil tersebut langsung memarkirkannya di tempat khusus kandaraan yang sudah disediakan cafe.

Dari dalam mobil keluarlah seorang pria berbadan jangkung dan berbahu lebar. Sedangkan dari kursi penumpang, seorang yeoja cantik dengan rambutnya yang panjang terurai itu mulai berjalan berdampinggan dengan sang namja di sampingnya.

Siapapun yang melihatnya akan berkata bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang serasi, walau pada kenyataannya mereka adalah kakak beradik.

Mereka berdua pun memasuki cafe tersebut. Saat memasukinya, aroma kopi dan hidangan lainnya mulai masuk ke dalam indra penciuman mereka, dan membuat perut mereka semakin tak tahan untuk segera diisi.

Seokjin pun akhirnya mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru restoran mencari meja yang kosong. Tapi apa daya, meja di cafe tersebut sudah penuh oleh para pengunjung yang rata rata anak muda semua.

Setelah melihat sekeliling cafe yang penuh itu. Mata seokjin menangkap sekumpulan para namja tampan yang sedang berkumpul di meja tengah cafe. Karena dia sudah tak dapat meja dan terlalu lelah untuk mencari cafe yang lain, akhirnya seokjin mau tak mau ikut bergabung dengan mereka yang sedang asik mengobrol.

Sohyun hanya mengikuti langkah kaki oppanya tanpa niat untuk berbicara. Mungkin dia ingin cepat cepat duduk, karena kakinya sudah tak kuat lagi untuk berdiri.

"Yo!" Sebuah suara berhasil mengalihkan pembicaraan mereka, hingga tatapan mereka bertemu dengan tatapan seokjin dan sohyun.

Ke 5 namja itu terkejut dengan kehadiran seokjin yang tiba tiba itu dengan seorang wanita di belakangnya. Berbeda dengan yang lain, namja berkulit putih pucat itu hanya diam dengan wajah datarnya.

Para namja itu melihat seokjin dan sohyun bergantian tanpa niat untuk memberikan bangku mereka.

Sedangkan sohyun sendiri hanya diam tidak melakukan apa apa. Dia pun sama seperti mereka yang terkejut, karena bertemu lagi dengan teman teman oppanya itu yang sudah lama tak dijumpainya.

"Eoh hyung? Kau datang?"tanya namja itu dengan lesung dipipinya.

"Bolehkan kita ikut bergabung dengan kalian?"





******************

Oke segitu dulu dari author

Terima kasih sudah membaca ceritanya^^

See u next chapter

Jangan lupa untuk memberi vote dan juga komentarnya yah:)

Walking in the DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang