01. Longing (1)

685 79 2
                                    

*

Ia merindukan begitu banyak hal yang tak mungkin kembali dalam hidupnya dan hal yang Ia rasa tak akan pernah lagi Ia rasakan.

*

Pagi ini Bucky terbangun lebih awal meski Ia baru saja tidur pukul 12 malam.  Akhir-akhir ini tidurnya menjadi kurang nyenyak karena selalu terbangun karena mimpi. Bukan mimpi mengerikan atau buruk seperti saat di Bucharest dulu, tetapi mimpi tentang masa lalunya sebelum menjadi seorang tentara. Dua minggu setelah kehadiran keluarga William, mimpi-mimpi itu muncul begitu saja. Mimpi yang jarang muncul karena Ia tak mau terlalu memikirkan masa lalu ketika semua baik-baik saja dan membuat pikirannya terlalu ramai.  

Bertemu seseorang dengan nama yang sama dengannya  membuatnya merasa khawatir Ia tengah dijebak dan menjalankan mode pengintainya. Ia mendengarkan banyak sekali percakapan diantara keduanya. Pengintaian yang diakhiri dengan kesimpulan bahwa kekhawatirannya sungguh sangat tidak berdasar. Ia yakin bahwa keluarga William hanyalah keluarga biasa yang kebetulan memiliki seseorang dengan nama yang sama dengannya; James. Ada jutaan James di Amerika dan seharusnya Ia tidak berlebihan dengan hal itu.

Tetapi pengintaian itu membuatnya mengingat dirinya dimasa lalu; jauh sebelum Ia terdampar di masa depan. Ingatan-ingatan tentang masa lalu  yang mengikutinya bahkan hingga mimpi. Mimpi yang membuatnya merasa kelabu; mimpi tentang Ibunya yang mempersiapkan sarapan, Ayahnya yang membaca koran tentang wabah yang menyerang Spanyol di meja makan, adik-adiknya yang menggemaskan, kawan-kawan sekelasnya yang bermain bola di halaman belakang, dan Steve yang tengah menggambar jauh di sudut karena terlalu lemah untuk bergabung, masih sangat kurus dan penyakitan. 

Bucky terduduk, mengusap peluh yang membasahi kening dan mengatur nafasnya yang terengah. Ia merasa begitu lelah dan hari ini Ia harus pergi ke kantor Furry untuk bertemu anggota tim untuk misi selanjutnya pukul 8 pagi nanti. Ia harus berangkat lebih pagi karena perjalaan menuju kantor Furry memakan waktu cukup lama. Ia seharusnya tinggal di bangunan itu bersama agen lainnya, tetapi Ia menolak dan tak ada satupun yang memberikannya perintah lagi. Ia senang tinggal di tempat ini karena Ia merasa sedikit normal.

Bucky melihat ke arah jendela yang menunjukan celah yang tidak tertutup tirai. Belum ada cahaya di luar sana, kegelapan masih menyelimuti dan jam digital diatas nakas  masih menunjukan pukul 4 pagi. Masih terlalu pagi untuk melakukan aktifitas apapun, tapi Ia tak bisa kembali tidur. Bucky beranjak dari tempat tidur, melangkah perlahan menuju ruang tengah untuk mengambil air minum.

"Sialan!" Bucky mengumpat ketika Ia tanpa sengaja menginjak buku yang terjatuh. Itu adalah buku sejarah yang berulang kali Ia baca untuk memahami 70 tahun yang Ia lewatkan. Ia mendengus, menaruh buku itu sembarangan diatas meja lalu duduk di sofa.

Ia baru menyadari bahwa ruang tengah apartemen yang juga merupakan dapur dan ruang makannya terasa lengang dan dingin. Ia tiba-tiba saja merasa sedikit kesepian mengingat Ia benar-benar sendiri di ruangan ini. Dulu saat Ia memiliki mimpi buruk Ibunya selalu mengusap kepalanya lembut, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja dan kembali menyelimutinya. Ia tahu tak seharusnya Ia berlarut-larut dalam kerinduan akan masa lalunya, namun Ia tak bisa menghentikan dirinya. Semua karena Ia mendengar kehidupan keluarga William terlalu banyak.

"Hah, sial." Bucky kembali mengumpat, tertawa kesal pada dirinya sendiri. Kali ini Ia merasa begitu lelah karena merasakan kerinduan atas hal yang tak bisa Ia miliki kembali. 

Bucky memang sering kali merindukan masa dimana Ia bukanlah seorang prajurit perang, bukan seorang pembunuh buronan belasan negara, atau seorang prajurit super yang bertugas dalam misi penyelamatan; hanya pemuda biasa yang terlalu menyukai pelajaran sains dan olahraga-bermain bersama kawan-kawannya dan mungkin berkencan dengan perempuan. Ia merindukan begitu banyak hal yang tak mungkin kembali dalam hidupnya dan hal yang Ia rasa tak akan pernah lagi Ia rasakan seperti jatuh cinta atau bermain bersama kawan-kawan. Ia berusaha keras tidak lagi memikirkan hal tersebut terlalu lama dan kembali meneruskan hidup. Semua rasa rindu yang Ia rasakan hanyalah sebuah kesia-siaan dan menunjukan kelemahan.

New Beginning-Bucky Barnes (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang