i'm not the only one

3.6K 339 5
                                    

I know I'm not the only one.

.

Orang bilang, alpha memiliki kekuatan tersendiri yang dapat memaksa siapa pun bertekuk lutut di hadapannya. Tingkatan terendah seperti omega, lalu beta, bahkan sesama alpha selama kau memiliki aura dominan lebih tinggi daripada lawan alpha-mu. Itu yang Jeongguk ingat selalu ditanamkan ke kepalanya; sejak kecil, hingga ia berulang tahun ke-17 dan status keduanya muncul, hingga sekarang—ketika ia akhirnya menikahi seorang wanita beta; anak sahabat ibunya.

Jeongguk tak menyayangkan ikatan pernikahan itu—ia sendiri yang memutuskan bahwa ia hanya perlu memenuhi ekspektasi orangtuanya saja. Well, selama karirnya di firma hukum yang kini menaunginya baik-baik saja, Jeongguk tak ambil pusing.

Namun selama ia menjalani kehidupannya tiga bulan terakhir, lelaki itu sedikit pun tak pernah bisa membuktikan apa yang orang-orang muntahkan padanya.

Memerintah istrinya yang seorang beta, memaksanya tunduk, bahkan untuk urusan makan pun, jumlah waktu keduanya duduk bersama di meja makan dapat dihitung dengan jari di tangan kananmu saja. Jeongguk tak mementingkan kebutuhannya yang lain—ia hanya butuh waktu singkat, menyelipkan paras lain di pikirannya ketika hendak mencapai klimaks, dan selesai. Eunha tak akan berkomentar banyak; memastikan dirinya juga selesai, lantas melengos ke kamar mandi lalu berakhir di kamar tamu.

Jeongguk sudah meramalkan seluruh rutinitas ini di minggu ketiga pernikahannya. Eunha tiba di flat dengan aroma alpha lain yang kentara.

Lantas, lelaki itu mengamuk?

Tidak. Sama sekali.

Sebuah lengkungan tipis di bibir dan sebaris kalimat: "Lanjutkan saja, aku akan pulang besok."

Dan jadwal di mana Jeongguk akan mengasingkan diri dari flat-nya sendiri terbitlah sudah. Sebagai gantinya, Eunha akan menghormati pula permintaannya jika di waktu tertentu ia akan membawa serta seseorang.

Jeongguk tengah berada di tengah percakapan waktu ia membuka pintu mobil. Ocehan jenaka di seberang sana berkali-kali memaksanya memutuskan koneksi telepon karena Jeongguk akan menyetir selama 20 menit ke depan; namun yang diperintah hanya menggeleng singkat seolah mereka sedang bercengkerama antar muka.

"We'll see each other in a while, Gukkie. I need my man safe and sound when he gets here, okay?"

Lelaki itu menghela tawanya. "Okay then," balasnya; memutar kunci dan deru mesin mobil menginterupsi. "See you in 20, Tae."

[✓] Blank Marquee • KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang