Dikala kota Jakarta menyapa malam, saya dan kamu menikmati momen itu, berjalan di hembusan angin, mengabadikan pada secarik kertas.
harmoni lagu yang mengalun, membawaku pada momen saat itu lagi, mengisi masa lapar dipinggir jalan, senda gurau yang selalu meliputi hari
Perasaan yang selalu menari tak henti saat didekat nya, sorot mata itu, membawa pada sang ruang imaji.
KAMU SEDANG MEMBACA
titik posisi
Poetrywaktu yang sering mengiringi hari, berbagai rasa mengisi bergilir, dimakan kegelisahan, jatuh hati sebatas kata, tak ada hari tanpa luka, menjadikan ku lembar kosong, kepedulian omong kosong, mencoba terus mendaki, tapi tak ada obat untuk hati. bu...