🏵Selamat membaca 🏵
Dengan setelan jas mahalnya, pria itu memasuki gedung menjulang yang terdiri dari 13 lantai. Semua pegawai membungkuk hormat ke arahnya setiap kali mereka berpapasan dengan dirinya. Dia adalah sosok CEO yang baru untuk EMERT GROUP. Dia adalah Sadewa Alpha Kendrick. Pria tampan nan matang yang memiliki ekspresi super dingin serta tatapan tajam yang mampu membuat orang kehilangan nyawa hanya karena tatapannya itu.
Kembalinya dia dari L.A dan penempatannya di kantor utama EMERT Group tentu membawa perubahan suasana kantor. Dulu sewaktu EMERT Group dipimpin oleh CEO terdahulu, Bastian Kendrick yang merupakan ayah dari Sadewa, suasana tidak semencekam sewaktu Sadewa menjabat.
Namun bukan itu yang menjadi permasalahannya, para wanita single mulai mempertanyakan apakah status pria dewasa itu? Mungkinkah Sadewa masih single? Pasalnya Sadewa tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun, setidaknya itu terjadi selama 17 tahun belakangan ini.
🏵
Gadis berambut coklat itu terlihat asyik dengan ponsel ditangannya. Ia berada di perpustakaan disaat jam pelajaran berlangsung dan teman-temannya sedang mengikuti pelajaran di kelas. Lalu mengapa gadis itu ada di sini? Tentu saja untuk bolos.
Gadis itu suka membaca, tetapi hobinya adalah bolos. Sungguh tidak masuk akal. Lalu apa yang sedang dibacanya lewat ponsel? Tentu saja wattpad. Mungkin dia sedang kehabisan stok novel makanya membaca lewat aplikasi wattpad yang terpasang di ponselnya.
"Gila! Gila! Kapan ya gue punya pacar ganteng, brewok-brewok gitu, terus sixpack sexy-sexy gitu, dan bergairah?"
Gadis itu bergumam di dalam hatinya. Wajar saja jika dia mendambakan pria dewasa seperti itu karena hampir seluruh cerita yang dibacanya, tokoh utama pria pasti The Perfect Man.
Pletak~~
Sebuah gumpalan kertas melayang dan tepat mengenai dahi gadis itu. Sontak gadis itu langsung meringis dan mencari siapa pelakunya. Muncullah seorang lelaki dengan wajah oriental sedang tersenyum ke arahnya.
"Ken!" serunya tertahan ketika mengetahui siapa pelaku yang telah melemparinya gumpalan kertas.
Lelaki yang dipanggil Ken itu kemudian duduk di samping gadis itu.
"Bolos lagi, Ra?" tanya lelaki yang memiliki name tag Keenan atau yang biasa di panggil Ken oleh teman-temannya.
"Menurut lu?" sahut gadis bernametag Adira.
"Gue temenin, ya?" Keenan menawarkan diri.
"Lu itu anak baik. Gak usah sok-sokan nakal kayak gue, Ken." cerca Adira sok bijak. Keenan menahan diri untuk tidak tertawa. Menurutnya sangat kucu kalau seorang Adira yang hobi cari masalah itu tiba-tiba berceramah.
"Sekali-kali lah... Gue juga bosan hidup gitu-gitu aja. Belajar dan belajar mulu," sahut Keenan.
Adira hanya geleng-geleng kepala kemudian melanjutkan bacaannya dan mengabaikan Keenan di sampingnya.
"Lu bacaan apaan, sih?" tanya Keenan sambil berusaha mencuri pandang ke arah layar ponsel milik Adira.
Buru-buru gadis itu menghindar dan menyembunyikan ponselnya dibalik badannya.
"Pergi sana, Ken. Lu ganggu gue aja!" usir Adira kepada Keenan.
"Yaelah..."
Dengan berat hati Keenan bangkit dan meninggalkan Adira yang sibuk dengan dunianya sendiri. Setelah kepergian Keenan, Adira kembali melanjutkan bacaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man {Complete}
RomanceAdira selalu tunduk dengan segala yang telah di atur oleh orang tuanya. Sadewa menyerahkan masa depannya untuk diatur oleh orang tuanya. Keduanya dipertemukan kemudian terikat pada sebuah pertunangan. Sanggupkah Sadewa (37) bertahan pada Adira (17)...