PROLOG

18K 80 0
                                    

Hallo  Eperibadeehh... 👋👋👋
Kita ketemu lagi sama Kennan dan Milly ...

Bagi yang dahulu kala sudah pernah membaca My Ex-boyfriend, mungkin kaget ya kok ada lagi setelah di hapus dan di musnahkan dari dunia per-Wattpad-an. sekarang ganti judul lagi jadi Memoriest In The Future.

Alasannya, pengen aja ganti. (Ababil)

Ini hanya upload ulang aja. Tidak berubah sama sekali, Milly sama Kennan masih tetap sama.

Lupa nggak sama wajah Kennan sama Milly?

di akhir aku kasih ya... hehehe ...

Terima kasih ..

Salam manjah daru akuh...

Dewi Norma

Mmmuaachhh....

❤️❤️❤️

___***___

"Maaf." Kennan menunduk lesu. Dia benar-benar tidak mampu menatap wajah gadis yang selama 2 tahun menemaninya, memberikannya kebahagiaan lebih.

"Aku mengerti." Milly juga menunduk. Dia memaklumi apa yang menjadi keputusan Kennan. "Jika memang sudah keputusan mu, aku akan mengikuti mu. Mungkin ada baiknya kita berpisah. Mengingat kita memang tidak akan bisa bersatu." Milly berdiri."Aku pergi." Milly melangkahkan kaki nya menjauhi Kennan.

Kennan menatap Milly menjauh, ingin rasanya dia mencegah gadis itu menjauh. Tapi, kaki nya kaku. Tidak bisa bergerak. Akhirnya Milly benar-benar menjauh. Meninggalkannya, meninggalkan cintanya. "Seandainya kamu bukan dari keluarga itu, seandainya kamu bukan adik dari wanita itu, seandainya..." Lidah Kennan kelu. Dia meneguk air merah dalam gelasnya. Dia menarik napas pelan. "Milly." Kennan tersenyum perih, menyebut nama itu. Nama yang sudah tertanam dalam di hatinya.

***

flashback On

Malam itu ada acara makan malam karena ajakan Gary, pemilik Restaurant China sekaligus bos dari Milly dan Kennan. Setelah makan mereka pergi ke klub bersama.
Tidak lama, setelah tengah malam. Semua rekan Kennan dan Milly pulang satu persatu.

Milly dan Kennan menikmati dentuman musik dengan saling menggerakkan tubuh. Kennan melekatkan matanya pada bibir Milly. Bibir yang selalu ingin dikecupnya. Sosok wanita yang menarik hatinya, hingga membuatnya menjalani hal yang bukan dirinya, dengan menjadi pelayan di sebuah restaurant. Tatapan mata Kennan beralih pada mata Milly, mata yang selalu memintanya untuk mendekat. Kennan meraih tangan Milly, lalu menariknya keluar dari lantai dansa.

Kennan membawa Milly menuju lantai 2, tempat di mana mereka sebelumnya duduk santai menatap lantai dansa. Kennan seketika menutup pintu ruangan VIP itu setelah sudah berada di dalamnya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kita kemari?" Milly mengerutkan alisnya.

Kennan tidak menjawab. Dia memajukan wajahnya dan mengecup bibir Milly dengan lembut.

Milly terkejut seketika menjauhkan tubuh Kennan sekuat tenaganya. "Apa yang kau lakukan, brengsek?" Milly menyentuh bibirnya, mengusapnya dengan kasar.

"Aku hanya menciummu. Apa masalahnya??" Kennan tersenyum miring. "Bibirmu manis."

"Kamu mabuk." Milly yang hendak pergi meninggalkan Kennan seketika tangan Milly dicekal oleh pria itu. Dia kembali menarik tubuh Milly hingga punggung nya bersentuhan dengan tembok. Sedikit perih.

Kennan mengurung tubuh Milly dengan kedua tangannya. "Apa kau tidak menyadari," ucap Kennan lirih. "Aku mencintaimu." Tubuh Kennan condong ke depan, dia menatap dengan tajam bibir Milly yang terus menggodanya. Dia ingin merasakannya lagi.

Memories In The Future (Repost)☑️ ADA DI EBOOK, NOVEL LIFE, HINOVEL, BABELNOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang