Part 3

169 19 8
                                    

Malam hari, Atsushi sudah menyelesaikan prokernya dengan bantuan warga. Atsushi berjalan di jalan setapak, langit sudah gelap. Perjalanannya ditemani oleh suara binatang malam. Dia terus berjalan sampai melihat rumah tempat dia tinggal.

Seharusnya sudah ada Junichiro, Akutagawa atau Chuuya di rumah, namun Atsushi melihat tidak ada siapa siapa. Ditambah petromax di rumahnya mati sehingga menambah kesan sunyi dan angker.

'Dah biasa, bisa ko bisa' Batin Atsushi menyemangati dirinya sendiri.

Sebenarnya Atsushi biasa saja, tapi mengingat kejadian aneh dan ingat jika penunggu rumah itu berada di rumahnya membuat nyali Atsushi menciut.

Apakah kejadian yg Atsushi alami, dialami oleh mereka?

Atsushi tidak suka bercerita tentang apa yg terjadi, lebih milih dipendam sendiri.

Atsushi sudah berada di depan pintu.

"Assalamu'alaikum" Atsushi pun masuk.

Di ruangan biasa Chuuya ngetik laporan, kini terlihat kosong.

Teras rumah, yang biasanya diisi Kunikida dan Junichiro ditemani oleh kopi hangat, kosong.

Suara Akutagawa saat mengaji pun tidak terdengar. Dan yang Dazai lakukan, Atsushi tidak peduli.

Selama KKN dan tinggal di rumah ini, hanya Dazai yg masih asing buat dirinya.

Malam itu, Atsushi seorang diri di rumah itu.

'Ah mungkin aku pulangnya terlalu sore, dan mereka belum selesai dengan proker mereka' begitu pikirannya.

Bodo amat, Atsushi pun mau masuk ke kamarnya. Tiba tiba sekelebat bayangan lewat begitu saja.

Perasaan Atsushi pun langsung tidak enak.

Perasaan seolah ada yg mengawasi entah darimana, jantungnya berdebar kencang, dan dia mendengar tertawa ringkih dari belakang dapur.

Pasti disana ada sesuatu.

Bukan hal baru, dan Atsushi harus memeriksanya.

Saat Atsushi menyibak tirai pembatas, disitu ada Akutagawa sedang duduk disebuah kursi kayu. Mata hitamnya menatap tempat Atsushi berdiri. Dia menggunakan pakaian biasanya, kaos hitam dan training, juga sarung yang di selempangkan.

Abis sholat kali, pikir Atsushi.

Tapi dia ngapain coba duduk disana?

"Akutagawa?" Panggil Atsushi.

Akutagawa masih diam, matanya kosong.

Dan tiba tiba, Akutagawa menunduk seperti sedang tertidur. Atsushi pun mendekati Akutagawa dengan panik, takut nyungsep.

"Akutagawa? Akutagawa?"

Atsushi menggoyangkan bahu Akutagawa, tapi dia tidak bergeming sedikit pun. Atsushi pun menyentuh pipi Akutagawa.

'Dingin'

Dan saat itu Akutagawa bangun dan melotot ke Atsushi.

"Anak manis" Katanya dengan suara serak serak melengking seperti nenek nenek uzur. Membuat Atsushi merinding setengah mati.

Oke fix, Akutagawa lagi kerasukan.

Atsushi berusaha pergi, eh tangannya sudah dicengkram kuat sama Akutagawa.

"Betah kan tinggal disini?" Tanya Akutagawa -yg bukan Akutagawa.

'Engga ya bangsat ga betah woy!'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KKN Di Desa Penari [Bungou Stray Dogs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang