🎉🎂
HAPPY BIRTHDAY URI JEON JUNGKOOK!! WISH YOU ALL THE BEST.•••
Kalian itu seperti lauknya di makananku, saat kalian hilang maka rasanya sudah tidak enak.
•••
BRAKK!
Pintu itu terbuka dengan kasar, menampilkan sesosok lelaki dengan pesona tampannya, postur tubuh miliknya membuat kaum hawa mimisan."Hosh... Hosh... A-ada apa ini? Ada apa dengan Jungkook?" nafas milik Jin masih terengah-engah, setelah ia menyusuri lorong rumah yang sedikit panjang dan menaiki beberapa tangan.
Paman Jang begitu terkejut melihat sang tertua itu datang secara spontan. Tanpa aba-aba, Jin langsung mendekati ranjang milik Jungkook.
Tangannya bergetar saat melihat kondisi Jungkook, ia menutup mulutnya. Tidak percaya dengan apa yang ia lihat, berharap hanya bunga mimpi.
"Paman cepat ambilkan stetoskop!" suruh Jin lantang, membuat paman Jang spontan kalap kebingungan.
Jin memeriksa kondisi tubuh Jungkook, firasat kedokteran nya keluar begitu saja.
"Obat alergi nya mana, paman?" tanya Jin.
"Ohh! Oh! Ini obatnya, tuan..." paman Jang langsung memberi obat alergi milik Jungkook yang berbotol coklat bening dengan stempel merah. Yang awalnya ada di nakas kecil.
Jin menelisik botol itu, ia beberapa kali mencium obat itu, ia memutar balikkan botol itu dari sudut ke sudut.
Jin terlihat mengangguk pelan, filosofi seorang jiwa kedokteran miliknya tengah berkoar. Setelah itu Jin melihat ke arah Jungkook.
Jin mengusap pelan wajah Jungkook yang penuh dengan keringat, ia membenarkan poni basah milik Jungkook. Lalu tersenyum tipis, namun tak berlangsung lama senyuman itu hilang bak tertelan angin dan tergantikan oleh senyum miris seorang Jeon Jin.
Ia terdiam sejenak,
"Paman, apa lagi yang Jungkook sembunyikan? D-dari kami? Karena jujur saja paman... Kami benar-benar tidak mengetahui apapun tentangnya. Setelah bertahun-tahun hanya kerja, kerja, dan kerja. Mengurus kehidupan kami tanpa tau adik bungsu kami menderita." Paman Jang terdiam, ia menatap Jin yang terlihat memohon.Jin sempat menatap maka kecil itu yang memperlihatkan beberapa macam obat, "paman, obat apa saja ini?" Tanya Jin, membuat paman Jang masih menutup mulut.
Sebenarnya Jin tau berbagai macam obat, karena dirinya yang seorang dokter. Namun, ia hanya ingin memastikan kejujuran pelayan setianya ini.
Paman Jang menggeleng pelan, "maaf tuan... Jungkook bilang tidak mau memberitahu hal ini kepada kalian, dan paman berserta bibi ia suruh merahasiakannya." Jujur paman Jang membuat Jin membeku.
"Jin-ssi... Paman mengerti perasaanmu, namun jika paman memberitahumu yang sebenarnya pasal semua tentang Jungkook dan saat ia mengetahui hal itu ia pasti akan melakukan mogok makan, jika itu terjadi biasanya Jungkook akan benar-benar melakukannya. Haha, lucu bukan?" Tawa renyah paman Jang terdengar begitu renyah.
Jin terpaku di tempat, matanya tidak teralihkan menatap apapun kecuali Jungkook seorang.
"Maaf, maaf, maaf..." Gumam Jin berkali-kali, sungguh ia benar-benar bersalah karena tidak mengatahui banyak hal mengenai Jungkook.
---
Bibi sedari tadi sudah membolak balikkan dan mencelupkan beberapa kali kain putih itu, namun hawa panas di tubuh Jungkook sama sekali tidak memudar. "Aduhh... Bagaimana ini? Demam Jungkook tidak turun-turun."
![](https://img.wattpad.com/cover/185157044-288-k514174.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick | •JJK•
Fanfic- Brothership project - "Kumohon berikan aku sedikit perhatian kalian..." Genre : Brothership, Family Cast : Jeon Jungkook dan All mem.