5. Hadiah atau Bencana?

437 52 55
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf, ada beberapa alasan aku gak buka wp dan gak nerusin KEP bulan puasa kemarin, salah satunya karena hpku ilang dan aku down banget saat itu. Di hpku itu udah banyak part yang aku tulis, termasuk cerita baru dan revisi cerita Chanji yang aku unpub. Mau nulis pun rasanya ragu padahal part 5 seinget aku udah dapet 1k lebih dan itu aku harus ulang lagi. Butuh waktu lama buat aku ngumpulin mood nulis lagi sampe akhirnya pertengahan bulan ini aku nyicil dikit dikit dan alhamdulillah gak sampe seminggu udah selesai. Untuk KEPS 2 akan aku unpub dulu sampe nanti aku tulis lagi lanjutnya. Kalau feel di part ini ngambang maaf ya, semoga kalian bisa memaklumi. Sekali lagi aku minta maaf🙏

÷÷÷

Entah aku harus senang atau benci dengan keadaan ini. Lalu, apa yang harus aku lakukan?”
ㅡJung Eunji.

÷÷÷


Hyena berjalan cepat saat ia sadar bahwa ada seseorang yang mengikutinya di belakang. Langkahnya yang terkesan waspada justru lebih mengundang sosok di belakangnya untuk mempercepat pula langkahnya. Hyena benci akan situasi seperti ini, sungguh benci. Enggan menolehkan kepalanya ke belakang barang sejenak, Hyena memantapkan kakinya melangkah lebih jauh dari sosok di belakangnya. Otaknya memerintahkan untuk semakin mewaspadai situasi sekarang, tapi tubuhnya berkehendak lain. Hyena mendadak gemetar saat akan memasuki pertigaan jalan di depan. Tubuhnya menegang kala bahunya ditepuk dari belakang.


Ya!” seru Hyena saat melihat siapa yang berjalan di belakangnya dari tadi. Seketika, bayangan akan masa itu muncul tanpa komando, membuat tubuh Hyena benar-benar kaku. Namun, itu tidak berlangsung lama, karena di detik berikutnya Hyena malah menghembuskan kasar napasnya yang sempat ia tahan tadi.


“Kau?” pekik Hyena saat orang di hadapannya memperlihatkan senyum tanpa rasa bersalahnya.


Sosok itu hanya terkekeh saat melihat wajah Hyena yang terkejut. Lucu, batinnya. Atensinya berubah seiring dengan langkah kaki Hyena yang meninggalkan dirinya di belakang. Tanpa perlu  dikomando, kaki jenjangnya berjalan mengikuti langkah Hyena yang berada di depan.


“Jangan ikuti aku!” seru Hyena sembari menghentikan langkahnya. Kemudian, gadis itu kembali melangkah saat tidak ada tanda kehidupan di belakangnya. Tapi, itu hanya bertahan sesaat saja, karena sosok itu kembali mengikuti langkah kaki Hyena lagi. Tentu saja itu membuat Hyena kesal. Menghentakkan kakinya, Hyena berbalik badan dan mendelik sebal. Tatapan kesal dan jengkel pun diberikan oleh adik Eunji itu. “Tidak bisakah kau meninggalkan aku sendiri?”


Rasa kesal yang bertambah karena pertanyaannya hanya dijawab dengan senyuman oleh sosok itu membuat Hyena memilih untuk meneruskan jalannya. Membiarkan sosok itu berada di belakangnya lagi dengan langkah yang seirama dengannya. Lima langkah, enam langkah, hitungnya dalam hati. Tangannya terkenal dengan kesal akibat tingkah sosok itu, hingga sampai langkah kedelapan miliknya Hyena membalikkan tubuhnya lagi. Menatap frustrasi lawan bicaranya dengan memohon. “Aku hanya ingin pulang, tolong berhenti mengikutiku, Lee Minhyung!”


“Kalau begitu, ayo aku antar,” balas Minhyung sambil tersenyum.
Mengesampingkan tatapan jengkel Hyena yang sedang menatapnya, Minhyung malah mengulurkan tangannya. Hyena justru dibuat bingung oleh uluran tangan Minhyung, ia hanya bisa mengangkat satu alisnya sebagai tanda pertanyaan. Gadis itu nampaknya tidak mau mengeluarkan tenaga berlebih saat sedang berhadapan dengan Minhyung.


“Ayo, kita cari kakakmu.”


÷÷÷

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TROUBLE [ChanJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang