TROUBLE [ChanJi]

3. Permintaan Gila

Sebelumnya maaf karena telat banget update🙏 Yang lupa boleh baca lagi part sebelumnya😊 Happy reading!

÷÷÷

"Saat semua wanita melemparkan dirinya padaku, kenapa kau justru menjauhkan diri dariku?"
P

ark Chanyeol.

÷÷÷

Hari ini jadwal kerja Eunji adalah masuk siang. Seperti biasa, kegiatan wanita itu sebelum berangkat bekerja di siang hari adalah merapikan rumah dan memasak untuk sang adik. Untuk mencuci baju dan menyetrika pakaian, Eunji menyesuaikan dengan jadwalnya. Dalam seminggu, Eunji bisa dua kali mencuci pakaian ia dan Hyena. Biasanya, ia akan mencuci di pagi hari. Jika pakaian mereka sudah kering, maka esok hari sudah langsung disetrika oleh Eunji. Meskipun jasa laundry sudah merajalela di dekat tempat tinggalnya, Eunji sama sekali tidak pernah menggunakan jasa itu. Ia berdalih, uangnya untuk menabung keperluan Hyena yang akan memasuki perguruan tinggi tahun depan. Sejak Hyena masuk Sekolah Menengah Atas, Eunji sudah mewanti-wanti adiknya agar berhemat jika hendak menggunakan uang. Eunji juga bilang pada Hyena, bahwa uang yang ia sisihkan setiap bulannya sudah hampir mencukupi biaya Hyena di perguruan tinggi kelak. Ia hanya berjaga-jaga, karena Hyena termasuk murid yang pintar, maka adiknya itu sering kali mendapatkan beasiswa pada tiap semester. Pernah saat Hyena kelas dua, tahun lalu ia tidak mendapatkan beasiswa satu semester penuh. Untung saja Eunji sudah menyiapkan kebutuhan mendadak itu, jadi mereka tidak perlu pusing akan persoalan biaya sekolah adiknya.

"Eonni, aku berangkat dulu," pamit Hyena yang berteriak. Karena Eunji sedang berada di kamar mandi, Hyena hanya meneriakinya dari ruang makan sekaligus ruang tamu.

"Hati-hati." Eunji keluar dari kamar mandi. "Nanti seperti biasa saja, setelah pulang sekolah kau hangatkan makanan yang sudah aku masak, ya."

Hyena mengangguk sambil memakai tas di punggungnya. "Aku berangkat."

"Hm."

Setelah melihat Hyena keluar dari pintu rumah, Eunji langsung mencuci pakaiannya dan pakaian Hyena. Untungnya, Eunji sudah mempunyai mesin cuci, sehingga ia bisa mengerjakan hal lain seraya menunggu pakaiannya yang sedang dicuci di dalam mesin itu. Eunji memilih untuk merapikan ruang tamu flat kecil yang disewanya. Dalam flat ini, ruangannya ada empat. Ruang tamu, kamar tidur, dapur, serta kamar mandi. Flat ini hanya mempunyai satu kamar tidur, jadi Eunji dan Hyena hanya memakai sekat dari papan kayu tipis untuk pemisah kamarnya. Mereka tidur beralaskan kasur lipat yang tidak lebih empuk dari kasur kapuk atau springbed.

Saat Eunji sudah menyelesaikan semua pekerjannya, pikirannya melayang pada kejadian malam itu. Malam pada saat dirinya bertengkar dengan Hayoung. Jika dipikir, perkataan Eunji memang sangat keterlaluan. Setahunya, tidak pernah ada orang yang menghina sahabatnya dengan makna yang sebenarnya. Dan Eunji mengakui, jika konotatif yang pernah keluar dari mulutnya itu sangat ia sesalkan. Meskipun Hayoung sudah memaafkannya, tetapi rasa penyesalan masih menggerogoti hatinya. Setelah kejadian itu, dirinya mengucap ribuan kata maaf pada Hayoung. Sempat tidak digubris, Eunji tetap berusaha. Hasilnya, Hayoung luluh dalam hitungan jam. Dua jam setelah kejadian itu tepatnya.

Lalu, ingatan Eunji berganti dengan sesosok lelaki. Sosok itu sosok yang membisikan rangkaian kalimat aneh di telinganya. Kalimat yang menuntut dan sulit untuk ia bantah. Meskipun dirinya sanggup untuk menolak, tapi rasanya ia enggan melakukannya. Sebab, Eunji sadar akan perbuatannya yang sudah melalaikan pekerjaannya. Malam itu memang tidak terjadi apapun, selain dengan kurang ajarnya pria itu melumat leher putih Eunji. Membuat wanita itu meradang seketika. Tangan halus yang biasanya mengasihi Hyena kini menjadi senjata untuknya. Ya, Eunji menampar pria itu. Membiarkan dirinya melihat pantulan tangannya yang tercetak jelas di pipi wajah pria itu. Mencoba menahan rasa amarahnya yang sudah di ujung tombak pertahanan kesabarannya, di kala waktunya untuk menemani pria kurang ajar itu masih panjang hingga pagi menjelang.