taman

27 7 0
                                    

Author POV

~skip rumah~

Ketika allexa membuka pintu rumahnya. Allexa sudah di tunggu oleh ayahnya di ruang tamu. Dan sudah siap dengan apa yang akan terjadi.

Ayahnya yang menyadari keberadaan allexa pun langsung bangkit dari duduknya.

"Allexa! Jam berapa ini! Kamu baru sampai rumah?! Perempuan macam apa kamu yang pulang larut malam?! HAH?!" Ucap ayahnya dengan nada membentak.

"Bukan urusan ayah". Ucap allexa.

Plak..

Satu tamparan keras mendarat di pipi allexa. Tanpa disadari abang allexa. Giordano algisban. Yang meilhatnya langsung turun kebawah dan melerai mereka bedua.

"AYAH! Sadar yah! Dia anak ayah! Dia perempuan yah! Apa pantes ayah tampar dia?!". Tanpa menunggu jawaban giordano pun menarik allexa keluar rumah dan membawanya ke suatu tempat.

Ayahnya yang baru sadar dengan perbuatanya hanya bisa diam tidak mampu mengejar.

~skip taman~

"Sini gue peluk. Gapapa Nangis aja, tumpahin unek-unek lo selama ini." Ucap giordano.

Hiks..hiks..hiks

"Gue ngak kuat bang hiks.. tiap hari ayah selalu giniin gue hiks.. gue kangen mamah bang hiks.." ucap allexa sambil menangis.

Giordano pun siap memberi pelukan hangat kepada adik satu-satunya yang ia sayangi sekarang.

"Gue juga ngak ngerti kenapa ayah jadi kayak gini sekarang, semenjak kematian mamah, ayah banyak berubah." Ucap giordano membayangkan betapa berbeda ayahnya yang dulu dan sekarang.

Tanpa mereka sadari ada seseorang laki-laki yang menatap mereka dengan tidak suka

Warga POV

"Bundaa.. kakak itu lagi ngapain.." ucap seorang anak berusia 5 tahun.

"Ihh anak jaman sekarang. Pelukan dimana-mana" ucap ibu-ibu yang sedang lewat.

"Woy. Ada apaan tuh peluk-pelukan. Kasian banget ya cewenya di buat nangis" ucap anak remaja yang juga sedang lewat.

"Eh itu knp deh. Alay banget cewenya pake nangis segala." Ucap mba-mba jualan somay di pinggir taman.

Warga POV end

LEO (Nerd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang