4. Qiana sabar dan sabar!

15.9K 685 37
                                    

Aku tertawa melihat Alula bertengkar dengan sahabat Nandu yang bernama Nathan, menurutku mereka itu cocok. Yang satu galak, Alula. yang satu kalem, Nathan.

Dengan lahap aku memakan batagor yang tadi sempat aku pesan."Nandu kenapa bisa dihukum lagi?" aku heran dengan Nandu apakah ia tak cape dalam satu hari bisa dihukum beberapa kali oleh guru yang berbeda-beda pula.

"Biasa." acuh nya tidak peduli.

Telfonku berbunyi. Nomor baru, siapa? Aku pun berniat mengangkat nya namun batre ponsel ku lebih dulu habis. Double menyebalkan!

"Siapa Qiqi? " tanya Alalu penasaran.

Aku melotot pada Alula. Aku tak suka dipanggil Qiqi seperti laki-laki saja."Jangan panggil itu." aku berkacak pinggang tidak terima.

"Terserah dong, mulut-mulut gue ko." ketus Alula semakin menjadi-jadi menjahili gadis cebol di depannya yang menurutnya sangat lucu jika sedang marah.

kambing! Ingin rasanya aku memukul mulutnya dengan garpu yang sedang aku pegang.

Tapi untung nya aku sabar dan tidak sombong, jadi aku maaf kan.

Kamipun berbincang banyak hal sampai bel tanda istirahat terakhir berbunyi terdengar nyaring sampai membuat gendang telinga sakit.

"Alula hayu masuk jangan pacaran mulu!" teriakku membuat semua pasang mata menuju kearah Alula juga Nathan.

"SIALAN KAU QIA!"

***

Akhirnya waktunya pulang ketempat paling nyaman di dunia, yaitu rumah. Otot pinggangku serasa mati rasa karena kebanyakan duduk.

"Qi loh pulang sama siapa?" alula duduk dimeja, menunggu sahabat gemuk nya yang masih memasukkan buku dan segala tetek bengeknya ke dalam tas.

"Sendiri." jawabku enteng.

"Nebeng dong."

"Hari ini Qia naik angkot tau." dirasa sudah tidak ada barang yang tertinggal aku pun memakai tas punggungku, yang sialnya tali tas nya sangat susah aku cari.

"Yah si bulet! Kenapa engga bilang dari tadi kalo loh kaga bawa motor!" semprot Alula mengebu-gebu tidak terima.

Lah malah sewot nih anak kan tikus."Biasa aja dong, engga usah ngegas!" balas ku tak kalah sengit.

"Bodo amat ah, gue pulang duluan, mau cari nebeng sama yang lain!" alula pergi meninggalkan Qiana yang siap mengeluarkan semua sumpah serapah nya.

"Engga usah ketemu lagi sekalian!" kesalku.

Kalo nyakar muka orang engga dosa udah dari tadi kali aku praktekin kali ke Alula.

Sabar, sabar.. Orang sabar banyak yang suka._

_****

"Angkot mana angkot, dari tadi engga ada nongol-nongol nya sama sekali. Engga tau apa kalo Qia tuh gerah body!"

Tttiiiin....

Astagfirullah. Siapa sih? Nyalain klakson engga ada aturan banget. Untung aku engga punya riwayat penyakit jantung, kalo punyakan berabe.

Possessive Widower Tail Two || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang