5. Bad boy buluk

14.8K 683 34
                                    

Sudah hampir satu bulan lamanya aku menghindar dari keluarga laki-laki menyebalkan itu, siapapun keluarga Al yang membujukku agar mau menjengguk kondisi sikembar, aku akan menolak,. Aku gigih bahwa aku sudah tidak mau kesana. Karena aku bukan siapa-siapa di sana.

Sedangkan Ella yang melihat gadis perempuan yang sempat dibawa oleh sang putra ke mansion sedang berjalan sendiri. Segara menyusul langkah nya."Nak tunggu!" teriak Ella dengan wajah memelas."Mom mohon, temui si kembar, mereka berdua masuk rumah sakit." cicit Ella dengan mata berkaca-kaca.

Aku berhenti, masuk rumah sakit? Menarik napas pelan aku mulai melangkah mendekat."Memangnya apa yang terjadi. Mengapa sikembar bisa masuk rumah sakit nyonya?"

Ella menghembuskan napasnya kasar, gadis ini benar-benar sakit hati akibat ulah putranya. Bahkan Qia memanggilnya tanpa embel-embel mommy lagi."Mereka demam, dan berhentilah memanggilku nyonya nak! Panggil aku mommy."

Aku mengeleng tidak setuju."Maaf tapi Qia tidak bisa turutin itu, lagi pula Qia bukan bagian dari keluarga kalian."

"Nak..." frustasi Ella, hatinya sungguh kecewa pada putranya, Al. Padahal bocah itu sudah mengatakan kalau tertarik pada Qiana, namun sekarang apa? Bahkan gadis ini kecewa karena sang putra.

"Jangan paksa Qia." aku melangkah mundur. Sebenarnya yang membuatku seperti ini bukan hanya karena omongan menyakitkan dari Al tapi karena suatu alasan yang belum bisa aku bocorkan.

"Maafkan mommy, jadi apa kamu mau menenggok sikembar?" mata Ella memancarkan harapan yang begitu besar pada jawaban Qiana.

Aku mengangguk, aku juga khawatir dengan Kedua bocah penurut yang begitu menggemaskan itu."Mau, Qia juga khawatir sama mereka."

Senyum haru Ella terbit, mereka melangkah dimana mobil Ella di parkir."Terima kasih." tulus nya.

*****

20 menit berlalu, mereka telah sampai disebuah gedung rumah sakit. Keduanya pun melangkah kedalam, untuk segera menjenguk bocah kembar yang sedang di rawat.
"Keduanya akan sangat senang bisa bertemu dengamu kembali Qi." ella terkekeh, membayangkan bagaimana nanti kedua cucu nya yang tampan itu berteriak gembira.

Dengan kikuk aku menyengir, canggung sekali rasanya."Disini ruangannya?"

Kepala Ella mengangguk."Yah masuklah, mom akan menemui dokter terlebih dahulu."

Aku tersenyum tipis, tanganku terangkat membuka pintu ruangan, tempat dimana Alano dan Alain di rawat.

Ouh my good apa lagi ini, kenapa aku harus bertemu pria itu lagi, jelaslah kalau dia ada disini karena dia itu ayah dari kedua bocah yang sedang di rawat di rumah sakit.

"Hi my boy. Kenapa kalian sampai seperti ini?" rasanya aku ingin menangis bagaimana bisa keduanya terbaring lemah di sini.

Aku mengecup kening ke duanya bergantian tanpa menganggap Al ada diruangan ini. Hatiku sakit melihat keduanya terbaring lemah.

Alano masih terlelap dalam tidurnya sedangkan Alain sudah membuka kedua mata bulat polosnya."Ade mau minum?" aku menawarkan bocah itu, mengelus pucuk kepalanya lembut. Aku melihat Alain menganggukkan kepala, segera saja aku membantunya minum. "Apa masih sakit sayang?" aku bertanya dengan nada bergetar.

Possessive Widower Tail Two || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang