Animals

4.3K 277 156
                                    

🔞Warning🔞
You've been warned.





























Maybe you think that you can hide.
I can smell your scent from miles.


































Di antara suara-suara bising itu, aku mendengar denyut jantungmu.

Mendominasi sistem pendengaranku.

Oh, apakah ini timbal balik dari apa yang sedang aku lakukan?
































Baby, I'm preying on you tonight.




























Leher bak porselen itu penuh tanda berwarna merah, biru, keunguan. Bibirku sibuk menyesap letak denyut nadi dekat rahang, di bawah dagumu.

Desahan tak tertahankan terlepas dari bibir mungilmu. Sialan, kau berisik sekali. Kau aku bungkam dengan menyatukan bibir kita.

Tanganku menelusuri paha mulusmu. Semakin ke atas menuju pusat area sakralmu. Kau bergelinjang merasakan sentuhan ringan yang aku berikan. Kau sesensitif itu, huh?

Kau mendorong bahuku pertanda kehabisan napas. Begitu saja kau sudah terengah-engah. Bulir-bulir keringat pun mulai bercucuran dari kening dan pelipis.

Aku mendekatkan bibirku pada telingamu, napas hangat berhembus nakal menggelitik, "Ini baru permulaan."





































Aku menarikmu menuju sebuah ruangan di paling pojok. Suara-suara berdentum dan apapun itu yang dilakukan oleh manusia-manusia berdosa teredam hilang sesaat pintu tertutup.

Kau tidak seperti mereka.

Kulucuti pakaianmu, seperti menguliti tubuhmu. Ya, aku ingin melihatmu yang terpolos. Kau dalam kondisi seperti bayi baru lahir. Kau dibalut birthday suit.

Bibirku kembali sibuk bersentuhan dengan kulitmu. Dari puncak turun ke bawah, tidak ada yang terlewat. Rangsangan demi rangsangan memberi stimulus. Kau merasa nikmat sambil mengeratkan tarikanmu pada rambutku.

Aku tidak peduli lagi dengan desahan dan eranganmu.

Aku mengendus lapisan itu, memberi kecupan singkat yang rupanya membuatmu tersentak.

"Please..."
































Hunt you down, eat you alive.










































Waktunya mencicipi 'hidanganku'.

Aku menjilat milikmu sangat lambat. Biarkan kau merasa tidak sabaran. Lidahku memasuki liang kewanitaanmu, disambut reaksi tegang otot di dalamnya, memberi efek sempit. Aku tetap mengeksplormu lebih dalam. Lidah ini melakukan gerakan maju-mundur teratur.

Kau tak henti-hentinya melafalkan namaku. Jambakan dan cakaran darimu tidak terasa. Aku kebal.

Tanganku memutar-mutar, mencubit, menekan daging kecil di tengah atas lapisanmu. Kau semakin menggila.

Satu kakimu menumpu di atas pundakku. Tidak kuat berdiri lagi, ya? Aku tahu kakimu seperti berubah menjadi jeli.

Puas mencicipimu, aku menggantikan peran lidahku dengan tanganku. Dua digit memasukimu. Kau memelukku erat sebagai balasan.

Jemariku mengulang ritme sebelumnya. Kecepatannya bertambah seiring nafsumu membesar. Kata-kata kasar nan tidak senonoh terucap begitu saja dari mulutmu. Aku memilih untuk menjilati lehermu saja.

Merasakan liangmu bertambah sempit, memberi pertanda kau di ambang batas. Namaku kau sebut berulang-ulang seperti mantra. Momen yang kutunggu sudah dekat.

Tepat saat jemariku melengkung dan otot liangmu membekapnya, aku beraksi.








































Aku membuka mulutku, menggigit sisi lehermu. Aku benamkan taringku, menusuk kulitmu. Aku hisap darahmu.

Kau menjerit hebat merasakan sensasi ganda. Kau merasa terbang ke langit ke-tujuh karena mencapai klimaks. Kau merasa kehilangan kesadaran karena darahmu menipis.

Aku biarkan kau merasakan sensasi terhebat. Sensasi terbang tanpa perlu kembali.

Kau biarkan aku memenuhi hasratku. Hasrat laparku.

Tubuhmu jatuh terkulai. Aku biarkan.

Tidak berlama-lama, aku mengelap bibirku penuh darah. Aku berjalan keluar ruangan. Lagi, suara-suara manusia itu memekakkan telinga.

Di samping pintu seseorang berdiri. Tangannya dilipat di dada. Aku menepuk bahu yang tertutup jaket kulit hitam itu.

"Terima kasih selalu, Ryujin."

Aku berjalan keluar dari klub melalui pintu belakang. Angin dingin langsung menerpaku. Tidak menganggu sama sekali karena aku memiliki suhu serupa.

Maafkan aku, Lia. Aku tidak bisa menjadi sosok yang jantungmu selalu elu-elukan. Aku tidak lebih dari seekor binatang liar.

Just like animals.






























Maafkan aku, Lia. Aku hanya menganggapmu binatang. Binatang yang bisa aku mangsa.

Cinta yang kau rasakan tidak bisa mencapai hatiku.

Hati ini mati bersamaan dengan waktu membeku.












































🎵Maroon 5 - Animals🎵

□□□
Au ah
*nyebur ke laut*









































*balik lagi ke permukaan*
Yang mau request, dipersilahkan.

Aye! Aye! captain_yeji

YEJISU: ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang