1||Ketua Kedisiplinan✔

230K 8.5K 221
                                    

SMA GALAKSI, adalah salah satu SMA terbaik di Jakarta. Lebih dari 700 murid yang bersekolah di sini. Salah satu nya, Gadis bernama Lekap Diva Queenessa. Ketua kedisiplinan SMA Galaksi, wajah nya cantik namun, terkesan jutek dan Galak.

Senin pagi, waktu nya Diva beroprasi. Jam tangan di pergelangan tangan nya itu menunjukan pukul 06:30. Diva dan beberapa anggota kedisplinan mulai berdiri di gerbang SMA Galaksi.

"Cepat, Cepat, Cepat!" seru Diva dengan suara sangarnya.

"Heh lo dasi lo mana?" kata Diva menegur salah satu murid laki laki yg lewat di depannya.

"Nggk bawa kak." balas Laki laki itu.

"Lo cepet berdiri di sana. Tunggu gue sampai selsai." perintah Diva dengan Galak nya.

Laki laki itu ingin melawan Diva, Tapi ia tau Selain ketua Kedisiplinan disini Diva juga pemengang sabuk hitam Karate di sekolahnya. Dan pada intinya, laki laki itu masih sayang dengan nyawanya.

Laki laki itu akhir nya pun menurut ia cari aman. Tak berapa lama, sebuah motor sport keluaran terbaru masuk knalpot yang blong ia geber geberkan di depan Diva. Diva menatap tajam kepada kemudi itu.

"Sintia lo urus dulu. Gue mau urus dia." ucap Diva kepada salah satu anggotanya.

Gadis bernama Sintia itu hanya mengacungkan jempolnya. Diva berjalan ke arah laki laki  berhoodie hitam itu.

Dengan gesit, Diva mencatat semua pelanggaran yang di langgar oleh Laki laki itu. Setelah itu Diva memberi kertas itu kepada Laki laki yg menatap nya bingung.

Poin poin pelanggaran:
-baju tidak di masukan.
-tidak memakai dasi.
-memakai sepatu berwarna.
-memakai tindik di telinga.
-datang terlambat 30 detik.

"Heh mak lampir, ini kenapa yang terakhir lo tulis." protes Laki laki Berhoodie itu.

Diva memutar bola mata nya kesal.
"Lo tuh pakek jam tangan buat apa sih. Jam tangan mahal mahal tapi nggk bisa liat jam." cibir Diva, sembari tersenyum mengejek.

"Gue cuma telat 30 Detik." protes laki laki, itu lagi.

"Angkasa Radja Semesta, yang katanya makhluk tertampan di bumi. Detik itu termasuk waktu, kalau pun lo cuma telat 1 detik pun. Lo tetep telat." terang Diva, menahan emosinya.

"Ck," Angkasa hanya berdecak kesal.

"Sekarang sini in, anting, sepatu lo. " pinta Diva.

"Lo nggk mampu beli anting sama sepatu makanya minta gue." cibir Angkasa menarik ujung bibir nya.

"Jangan asal ya lo, gue aduin pak Johan tau rasa lo." ancam Diva kesal dengan makhluk astral di depannya.

Angkasa tak menghirau kan perkataan Diva. "Eh Div tuh liat Bu Ajeng ngelambai lambai lo tuh." ujar Angkasa, sonta Diva menengok kearah yang di maksud oleh Angkasa. Dengaan langkah seribu, Angkasa berlari meninggalkan Diva yang sedang mengerutu sebal.

"ANGKASA RADJA SEMESTA. SINI LO JANGAN KABUR." hari masih pagi, namun suara merdu Diva sudah terdengar di setiap sudut SMA Galaksi.

***

Diva berjalan di koridor, di tangannya ada setumpuk buku milik teman teman satu kelasnya. Dari arah yang berlawanan, seorang laki laki berlari, tanpa sadar laki laki iti sudah menabrak Diva membuat buku buku yang di bawa oleh Diva jatuh mengenaskan di lantai.

Laki laki itu berdiri, Diva menatap tajam laki laki itu. "Heh ferguso! Lo tu jalan liat liat dong. Mata lo tuh fungsi nya apa!" bentak Diva galak.

"Mata gue fungsi nya buat liat masa depan." kata laki laki itu ngawur.

Tanpa segan, Diva menonyor kepala laki laki itu." Angkasa, kapan sih otak lo bener." keluh Diva.

"Otak gue udah bener kok. Bukti nya kuis Kimia kemarin gue dapat 100, dan seorang Diva Queenesa dapet 99." ejek Angkasa, sembari tersenyum mengejek.

Begitu lah kedua nya, hanya masalah nilai yg hanya selisih 1 angka saja di permasalah kan. "Liat kuis Fisika gue lebih unggul dari lo." kata Diva yakin.

Angkasa terkekeh," yakin bisa ngalahin gue?" Angkasa berkata begitu membuat Diva geram.

Diva melototi Angkasa, bukan nya takut Angkasa malah tertawa. "Lo tuh lucu banget sih gemes gue." ucap Angkasa sembari mencubit pipi gembul Diva.

"Angkasa lo gila, sakit njir." ketus Diva memukul tangan Angkasa di pipi
nya.

Angkasa melepas tangan nya di pipi Diva." Huh pingin gigit pipi lo rasa nya." ujar Angkasa bersiap untuk menggigit pipi Diva.

Sebelum semu itu terjadi, dengan ganas nya Diva menendang tulang kering Angkasa mebuat laki laki itu meringis kesakitan dan mengusap kaki nya.

Diva pergi meninggalkan Angkasa yg sedeng mengumpat kesal. "Anjir, main tendang tendang aja. Dasar cewek jadi jadian." keluh Angkasa kepada Diva, yang masih bisa mendengar nya.

●●●

Hiyaaaa, Bab 1 gimana? Tinggal kan kritik saran dan tanda bintang nya😅
Belajarlah untuk menjadi
Reades yg budi man yah😆

Maaf keun Typo Guys😣



Mayang😎
1 September 2019
❤❤❤❤

CINTA , BODO AMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang