5|| Taruhan✔

139K 4.8K 114
                                    

Diva melangkahkan kakinya menuju kelas. Pagi ini hari pertama ia masuk setelah 3 hari izin karna sakit. Yah, setalah kejadian diamana Diva di takuti oleh Angkas, perempuan berbandana putih itu jatuh sakit.

Di ujung koridor ada Aldo si bucin yang selalu membuatnya kesal. Diva memutar bola matanya kesal. Sedikit informasi, sejak awal masuk sekolah Aldo sudah mendekati Diva, sikapnya yang aneh bin ajaib. Membuat Aldo masuk kedalam Daftar orang yang harus di jauhi oleh Diva.

Karna malas bertemu dengan Aldo, Diva pun putar badannya, dan mulai berjalan kembali, baru 2 langkah Diva sudah menambrak seseorang. Diva tambah kesal ketika tahu Siapa yang telah menabraknya.

Diva memutar bola matanya kesal, ini masih pagi dan moodnya sudah hancur begitu saja! Angkasa tersenyum ketika melihat Diva, pagi-pagi begini pipi gembul Diva sudah merah.

"Hay Mama Diva, kok baru berangkat. Nggk tau apa Papa udah kangen." goda Angkasa sembari tersenyum mengejek.

"Diem, atau lo yang gue buat nggk masuk sekolah selama lama nya!" ketus Diva galak.

"Aduh Galak banget sih, Mama jangan Galak galak yah. Apa perlu, Papa bawa Sava buat Mama" acam Angkasa lalu tertawa, ia teringat raut wajah Diva waktu Sava mendekat kearah Diva. Sava adalah kocheng orens yang waktu itu di bawa oleh Angkasa. Dan Sava adalah singkatan dari. Angkasa Diva.

Pipi Diva memakin merah, merah bukan karna tersipu malu. Tapi karna menahan Amarah yang sudah di ubun-ubun.

"Minggir! gue mau lewat." seru Diva dangan nada Tegas nya. Tanpa aba-aba, Tangan Angkasa sudah merangkul pundak Diva.

"Ayo kita ke kelas bareng yah Mah." kata Angkasa semanis mungkin.

"Singkirin tangan lo dari pundak gue!" perintah Diva.

"Aduh nggk bisa Ma, udah lengket deh kayaknya." elak Angkasa tersenyum jahil.

"Oh udah lengket Yah" ujar Diva menarik tangan Angkasa dan di putar tangan Angkasa hingga berbunyi kretekk. Angkasa meringis manahan sakit.

"Aw sakit Diva ya allah, kejam banget lo jadi cewek." ringia Angkasa.

"Bodo amat." kata Diva lalu pergi meninggalkan Angkasa sediri di koridor.

Diva masuk kedalam kelasnya, terlihat Tya--teman sebangku Diva yang sedang membaca buku.
"Pagi Tya!" sapa Diva, perempuan berkaca mata bulat nan besar itu tersenyum cerah.

"Pagi Diva, kamu udah sembuh?" tanya Tya

"Udah Ya, btw nanti gue liat buku catatan lo selama 3 hari ya." kata Diva Tya mengangguk.

Bagi sebagian murid SMA Galaksi mungkin Diva adalah orang yang jutek, Galak, dan judes. Tapi menurut Tya Diva adalah perempuan yang sangat baik, lembut, bahkan Diva juga sangat ramah kepadanya.

Tya merupakan murid culun di kelasnya. Waktu kelas 1 Tya di bully oleh teman satu kelasnya, dan yang tidak membully Tya hanyalah Diva. Diva marah kepada teman-teman satu kelasnya waktu itu, hingga sekarang Siapa pun yang berani menganggu Tya akan berurusan dengan Diva.

Tak berapa lama bu Siti--guru Matematika datang. Di belakang bu Siti ada Angkasa dengan setumpuk kertas.
"Assalamualikum warohmatullahhi wabarokatuh.." kata Bu Siti, terlihat Diva dan Angkasa beradu pandang dan saling mengejek.

"Walaikumsalam warohmatullahhi wabarokatuh.." jawab Anak anak.

"Pagi ini kita akan melakukan kuis matematika..." ucap Bu Siti membuat Anak anak muridnya mendesah pelan.

"Oke, tidak ada yang protes. Mirna kamu bagi kan kertas ujiannya." perintah Bu Siti.

"Stttt..." Angkasa memanggil Diva, membuat perempuan berbandana putih itu menatap kearahnya.

"Kita taruhan yuk." ajak Angkasa, Diva mengkerutkan keningnya bingung.

"Kalau lo dapet nilai tertinggi di kuis matematika hari ini. Gue bakal lakuin apa pun yang lo mau. Begitu pula dengan gue, kalau gue yang dapet nilai tertinggi, lo harus lakuin apa pun yang gue mau." jelaa Angkasa.

Diva berpikir sebentar.
"Oke gue terima tantangan lo." kata Diva yakin. Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Angkasa menerima uluran tangan Diva.

"Kalian itu pagi pagi udah gandengan tangan aja. Di bilang jodoh nggk mau." goda Bu Siti mengelengkan kepala nya.

Baik Angkasa maupun Diva, dua nya menegelengkan kepala nya. "Aduh, kalian itu malu malu kucing ya! Gimana udah teken ya?" goda bu Siti, lagi membuat kedua nya mengkerutkan kening.

"Hem, bu dari pada ngelantur. Mending sekarang mulai aja kuis Matematika nya." usul Angkasa membuat Bu Siti tersenyum.

"Okey, kalian kerjakan soal nya. Waktu nya hanya 45 menit." perinta Bu Siti.

Angkasa dan Diva saling lirik, lalu mulai mengerjakan soal di depan nya.

●●●●

Vote dan commet ya!!













Mayang😎
12 September 2019
❤❤❤❤

CINTA , BODO AMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang