#ALEXA POV
Aku adalah seorang gadis berumur 20 tahun yang hidup sebatang kara, hidup tanpa kedua orang tuaku. Ibuku meninggal karena melahirkan aku. Dan ayahku meninggal ketika umurku yang ke 12 tahun.
Dulu aku orangnya punya sifat yang ceria. Hingga pada saat itu, aku lebih memilih menyendiri, dengan sifat dinginku. Dengan sifat dinginku banyak orang yang enggan untuk mendekatiku apalagi gak ada yang mau berteman denganku. Tapi aku punya dua sahabat mereka mempunyai sifat ceria, sifat menyebalkan dan kekonyolan yg mereka lakukan, tapi itu cukup menghiburku. Sifat mereka berbeda jauh dgn sifat dinginku ini.
Ayahku seorang CEO di perusahaan yang bernama Bhritley Corp, perusahaan no. 2 didunia setelah perusahaan Reynand Corp. Perusahaan itu dibangun oleh ayah dan ibu pastinya. Tapi setelah ayah meninggal aku yang harus menjalankan perusahaan itu karena aku memang anak tunggal. Disamping statusku sebagai pemilik dan CEO dari perusahaan Bhritley Corp aku juga kuliah di sebuah universitas ternama didunia.
Tiba-tiba...
"Haaahh"
Teriak ke dua sahabatku membuyarkan lamunanku."Astagaaa !!! Kalian mengagetkanku"
Balasku dengan menatap horor pada ke dua sahabatku." Siapa suru loh melamun terus sampai-sampai tidak menyadari kehadiran kami berdua"
Jawab salah satu dari mereka berdua.Mereka adalah Gaby dan Clarisa kedua sahabatku. Sifat mereka bertolak belakang dengan sifatku. Mereka orangnya ceria, menyebalkan, dan konyol. Dengan sifat mereka yang seperti itu membuatku terhibur. Hanya kepada mereka aku dapat mengekspresikan apa yang aku rasa. Aku juga mempercayai mereka.
"Ehh, malah melamun lagi"
Kata Clarisa."Ya, kenapa ?"
Tanyaku dengan datar."Loh mau disini terus-terusan apa !? 15 menit lagi masuk. Yang masuk juga dosen kiler 😤"
Kata Gaby merasa jengkel karena yang masuk nanti Ms. Anita dosen yang paling ditakuti karena wajah yang menyeramkan dan sikap tegasnya."Yaudah, kita kekelas sekarang"
Kata Alexa yang langsung berjalan meninggalkan kedua sahabatnya."Waitt. Main lari aja tu anak.!!"
Kata Gaby sambil berlari menyusul Alexa bersama ClarisaSKIP...
Pembelajaran berjalan dengan lancar dan saatnya untuk pulang."Aku duluan yah 👋 balik ke rumah mau siap-siap ke kantor"
Kataku kepada kedua sahabatku."Yaudah, kita juga mau jalan ke mall, lagian juga diajak gak mau"
Kata clarisa."Bukannya gak mau, mau-mau aja tapi aku mau ke kantor mau selesaikan pekerjaanku.
Balasku pada clarisa"Hehehe, ya udah gih pergi sana, selamat begadang dengan tumpukan kertas-kertas yang ada di atas mejamu itu "
Kata Gaby cengar-cengir."Byee👋"
Kata gaby dan clarisa#ALEXA POV END
Sesampanya dirumah, Alexa bergegas untuk ganti pakaian, duduk di balkon kamarnya dengan sebuah buku yang dipegangnya dan membaca buku itu.
Buku yang dipegang Alexa itu tentang Werewolf. Ya, Alexa sedang membaca buku tenang werewof. Bagi Alexa Werewolf itu memang ada didunia ini.
Alexa bahkan sering membayangkan kalau dia adalah Mate dari seorang Alpa King.💡[Alpa King - Pemimpin bangsa
Werewolf]💡[Mate - Pasangan yang sudah
ditakdirkan/sudah di tentukan oleh
Moongodes]💡[Moongodes/Dewi bulan - Tuhan bagi
bangsa Werewolf]Setelah cukup lama Alexa membaca, Alexa melihat jam dan jam sudah menunjukan pukul 4 sore. Saat itu juga Alexa langsung bersiap-siap utuk pergi ke kantor.
Baju yang dikenakan Alexa
Setelah selesai Alexa langsung menaiki mobil lamborgininya untuk pergi ke kantor.
Mobil yang digunakan Alexa
S
esamapainya di Kantor Alexa langsung mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda.
Pada jam 10.00 malam semua pekerjaan Alexa telah selesai dan saatnya Alexa untuk pulang mengistirahatkan dirinya, karena besok pagi Alexa harus ke kampus karena ada kelas.Skip....
"Haaahhh sungguh melelahkan..😫"
Kata Alexa setelah berada didalam kamarnya.Tanpa mengganti bajunya, Alexa langsung tertidur pulas karena kelelahan.
💎💎💎
Jangan lupa VOTE dan KOMEN yah
😘_Gabriella
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN WOLF
FantasyMenceritakan tentang seorang gadis berumur 20 tahun namanya Alexa Aracelia de collins yang hidup sebatang kara. Alexa juga seorang CEO no.2 didunia, disamping itu dia berkuliah disalah 1 universitas ternama didunia. Dia tidak percaya dengan takdir y...