Disuatu tempat - Bhritley Corp.
"Tolong kamu kirim dokumen ini pada ceo kita, dan kamu sebarkan bahwa perusahaan kita membutuhkan orang untuk bekerja diperusahaan ini. kamu kirimkan jadwal ini pada ceo qta. Dokumen-dokumen yang belum selesai saya tunggu sampai sebentar jam 3 sore. ingat harus secepatnya selesai karena itu ..... "
Kata Javier, Direktur Bhritley corp."Langsung kerjakan sekarang! "
Sambungnya."Siap Pak! "
Sahut mereka, dan langsung membubarkan diri kembali ke tempat masing-masing."Astaga Alexa! Kau sungguh membuatku sakit kepala."
Kata Javier mengacak rambutnya dengan kesal dan langsung menghubungi Alexa.tut
tutt
tuttt ...."Ya, kenapa?"
Terdengar suara sahutan dari seberang."Datang kekantor sekarang! aku tidak mau tahu. Kamu meninggalkan tumpukan dokumen-dokumen sia*an ini. Karena Kamu aku jadi dimarahi Sue karena tidak memiliki waktu dengan dia!"
Kata Javier."Sebenarnya yang ceo disini aku atau kamu sih!!. kerjakan saja. Mau bantah? mau ku pecat!?"
Kata Alexa."Ehh!! ehehehee iaia, saya kerjakan sekarang"
Kata Javier nyengir menahan kekesalannya."Besok aku kekantor"
Balas Alexa."oke. Oh ia, Dokumen-dokumennya sudah aku suruh dion untuk membawanya dirumahmu"
kata Javier."Ya ya. Jangan lupa sebentar jam 6 sore, bilang ke sue kita ketemuan dimall, ditempat biasa."
Balas Alexa"Siap bos"
kata javier. Dan alexa menutup telephonenya.💫
Alexa memasuki pekarangan rumahnya.
"Selamat sore paman"
kata Alexa sambil memberi kunci mebilnya."Selamat sore nona."
Balas pak ricky."Oh ya paman, sebentar jam 5 tolong keluarkan mobilku yang berwarna silver itu yah, soalnya aku akan keluar,"
"Siap nona"
kata pak ricky, dan alexa pun berlalu dari tempat itu dan memasuki rumahnya.Didalam kamar.
Alexapun memasuki kamar mandinya. Setelah mandi alexa masuk dalm walk in closetnya dan memakai pakaiannya.
(Walk in closet)
(Abaikan Tasnya readers :v)
Alexa turun dari kamarnya sambil membawa buku menuju ke taman belakang rumahnya, saat dalam perjalanan Alexa bertemu dengan salah satu pelayan dirumahnya.
"Tolong bawakan aku cemilan dan minuman, aku berada ditaman belakang rumah, "
Kata Alexa."Baik nona"
kata pelayan itu sambil berlalu dari tempat itu.Alexapun menlanjutkan jalannya ke taman, duduk membaca buku sambil memakan cemilan yang dibawa pelayannya itu.
Waktu terus berjalan. Saat ini Alexa berada dikamar miliknya sedang memepersiapkan dirinya untuk bertemu temannya.
(Baju yang dipakai Alexa. )
Saat ini Alexa sudah berada dimall, melangkahkan kakinya menuju ke tempat pertemuannya.
"Bukankah dia Alexa si pemilik perusahaan Bhritley Corp? "
"Ia benar itu dia. "
"katanya begitu"
".... ..."
".. ..."
Terdengar bisikan orang-orang yang berada didalam mall. Jangan tanyakan bagaimana ekspresi dari Alexa. Dia hanya berjalan acuh tak acuh dengan wajah datarnya.
Tiba-tiba...
Brukk
"Jalan pake mata dong, Lihat! barang-barangku jadi berhamburan dilantai. Cepat Ambil!!"
Kata seorang perempuan yang memakai baju pendek dengan dandanan yang super tebal. (Kayak Ondel-ondel :V)Alexa hanya menatap perempuan itu dengan datar dan berjalan berlalu dari hadapan wanita itu.
"Brengs*k kamu!! Hei Jal*ng aku bilang ambil itu yah ambil!! Kalau kamu tidak mengambil barang-barangku yang jatuh kamu akan lihat apa yang akan aku lakukan, ayahku pemilik dari Dius corp, perusahaan nomor 4 didunia."
Kata perempuan itu dengan marah dan sombong sambil mencegah kepeegian dari Alexa."Dia salah cari lawan"
"Ia itu benar"
"Perusahaannya tidak ada apa-apanya ketimbang perusahaan bhritley corp, perusahaan nomor 1."
"Dasar perempuan sombong, dia tidak tahu sekarang berada dimana"
"...."
Bisikan-bisikan orang yang berada ditempat itu.Alexa berhenti berjalan dan menatap perempuan yang menghalangi jalannya dengan datar.
💫💫
Author tidak pernah bosan-bosannya untuk selalu mendukung autor.. 😍
Like 👍
Komen 💬
Vote ☝
Rate 👆#QueenzyChallysta
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN WOLF
FantasiMenceritakan tentang seorang gadis berumur 20 tahun namanya Alexa Aracelia de collins yang hidup sebatang kara. Alexa juga seorang CEO no.2 didunia, disamping itu dia berkuliah disalah 1 universitas ternama didunia. Dia tidak percaya dengan takdir y...