huh, punggungku terasa pegal sekali. kakiku pun sama, setelah aku memacunya untuk berlari 10 menit yang lalu.
but, useless. aku tetap saja terlambat. Dan kini aku berada di ruang piket. tempat di mana semua siswa yang terlambat mendapatkan 'sarapan paginya'.
kepalaku memutar, memindai wajah-wajah setiap orang. berharap ada teman yang kukenal, tapi nihil.
"kalian berdua, sudah kelas 11 tetap saja terlambat!" seruan bernada garang itupun membuyarkan pikiranku. beliau bu uli, guru matematikaku.
aku pun menoleh kesamping, melihat orang yang menjadi tujuan mata bu uli selain diriku. hah, dia? lukas. kenapa bisa terlambat?
dari kelas 10, dia sama sekali tidak pernah terlambat. bahkan, dia selalu menjadi orang pertama yang masuk kelasnya setiap pagi. why would I know? ya, karena pernah sekali aku datang pagi, dan melihatnya sudah duduk di kursinya sambil bermain smartphone.
kembali pada saat ini, belum selesai dengan keherananku, bu uli sudah memberikan kami hukuman untuk membuat makalah bersama tentang penghijauan. god, apalagi ini?
setelah memberikan hukumannya tadi, beliau langsung menyuruh kami untuk segera masuk ke kelas. dengan cepat aku mulai menaiki tangga. namun terhenti, karena ujung tasku tertarik. sontak aku pun berbalik.
"lukas, sebelas mipa 6." dia menjabatkan tangannya kepadaku. sudah 10 detik, tapi aku masih terdiam. dia pun melirik name tag ku.
"itu nama lo? tanyanya setelah melirik name tag ku. aku pun mengangguk cepat.
"oke, bisa minta id line lo? biar gampang nanti komunikasinya."
dengan segera aku mengeluarkan smartphone ku. lalu menyerahkannya kepada dia.
"sip, udah gue add. nanti gue kabari."
"oke." jawabku singkat, kemudian segera berlalu mendahuluinya karena tubuhku sudah lemas, juga perasaanku yang tidak karuan.
----inilah yang kutunggu, waktu istirahat. suntuk setelah pelajaran bahasa indonesia tadi, menelaah beberapa teks panjang. dengan segera ku telungkupkan wajahku.
ting tong. sebuah notifikasi khas line masuk. ternyata dia.
LINE
lukas.
ini gue lukas.ya, gimana jadinya?
lukas.
istirahat pertama cuma 15 menit, waktunya ngga cukup. nanti aja, istirahat ke 2, di perpus atas. gue bawain laptop.oke, nanti gue kesana.
huh, perasaanku semakin tidak karuan. 2 jam lagi aku akan bertemu dan duduk dengannya. hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. pikiranku terus berkecamuk tanpa sadar ada seseorang yang melihat isi smartphoneku.
"HAH, lo chat-an sama lukas, demi apa?" yaampun pekikan itu. ia amel, salah satu temanku yang memang mengetahui kalau aku menyukai lukas.
mataku langsung melihat seisi kelas, untung saja pacarnya tidak ada, mungkin ke kantin.
"ya tuhan, mulut lo mel." aku langsung menatapnya geram. ia tertawa, lalu minta maaf.
dan jadinya aku menceritakan semuanya, kalau aku dihukum untuk membuat makalah bersama lukas. benar saja, setelahnya ia langsung terus menggodaku.
rasanya benar-benar aneh, tapi bagaimana lagi. oke, 2 jam lagi, aku harus siap.
****
a/n :
maaf, updatenya emang ngga menentu ya. sebulan ini aja full materi + ulangan. sebenernya ide tuh udah kesimpen semua di otak, cuma ngetiknya aja kendala-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear you, Lukas
Teen Fictionuntuk seorang Lukas. tentang bagaimana aku menyukai seseorang selama masa putih abu ku. ya, tidak melulu soal cinta, tapi semua hal yang terjadi dalam kehidupan sma-ku. a/n : maaf kalau update - nya nggak menentu. soalnya author masih kelas 11 sma...